Pelantikan Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan / Menhan diwarnai trending topic Twitter #MenhanSkillPresiden. Pekan lalu mencuat trending Twitter #GubernurRasaPresiden, yang ditujukan pada Gubernur Jakarta, Anies Baswedan.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Serah terima jabatan Menteri Pertahanan / Menhan dari Ryamizard Ryacudu ke Prabowo Subianto Kamis 24 Oktober 2019 mencuatkan trending topic di Twitter berbunyi Prabowo #MenhanSkillPresiden .
Yang dimaksud tentu harapan besar para pendukung Prabowo untuk membenahi pertahanan Indonesia dari segala kelemahannya, seperti dia pernah beberkan saat Debat Capres 2019 lawan Jokowi.
Selama lima tahun ke depan, Prabowo akan memimpin Kementerian Pertahanan menggantikan Ryamizard Ryacudu.
Setelah resmi menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo akan mengelola anggaran senilai Rp 127 triliun atau tepatnya Rp 127.357.597.806.000.
• Anies Baswedan Dipuji di Twitter Gubernur Rasa Presiden Tapi PSI Sebut Gubernur Rasa Walikota
Jumlah anggaran dana yang dikucurkan untuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) paling besar di antara kementerian dan lembaga lain.
Sebut saja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mendapat anggaran Rp 120,2 triliun.
Di posisi ketiga setelah Kemenhan dan PUPR, ada Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mendapat Rp 90,3 triliun.
Posisi keempat dan kelima, masing-masing ditempati oleh Kementerian Agama Rp 65 triliun dan Kementerian Sosial Rp 62,7 triliun.
Diketahui, dalam pemerintahan Jokowi, bidang pertahanan merupakan bidang yang selalu mendapat alokasi anggaran yang sangat besar.
Hal ini juga akan berlaku pada 2020.
Dalam buku APBN 2020, anggaran untuk Kementerian Pertahanan pada 2020, lebih besar dibandingkan 2019 yang hanya Rp 109,6 triliun alias meningkat sebesar Rp 15,6 persen.
Dari anggaran tersebut, sebanyak 41,6 persen dialokasikan untuk belanja pegawai, 32,9 persen untuk belanja barang, dan 25,4 persen untuk belanja modal.
• Kesuksesan Anies Baswedan 2 Tahun Pimpin Jakarta, Ramai di Twitter Dijuluki Gubernur Rasa Presiden
Ada beberapa alasan kenapa anggaran untuk Kementerian Pertahanan meningkat.
Pertama, adanya kenaikan anggaran tunjangan kinerja yang ditetapkan pada akhir tahun 2018.
Kedua, kenaikan anggaran untuk pemeliharaan dan perawatan alutsista dengan kondisi kesiapan 70 persen.
Ketiga, pemenuhan kebutuhan Bahan Bakar Minyak dan Pelumas (BMP) sebesar Rp 5,5 triliun,
Terakhir, pembentukan Komando Operasi Khusus (Koopsus) sebesar Rp506,0 miliar.
Kementerian Pertahanan juga akan melanjutkan program dan kegiatan prioritas yang strategis dalam rangka mendukung terwujudnya pemenuhan Minimum Essential Force (MEF).
MEF adalah kekuatan pokok minimun yang merupakan proses untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan (alusista) Indonesia.
Bila dilihat lebih rinci, anggaran Kementerian Pertahanan pada 2020 akan diperuntukkan untuk pengadaan alutsista dengan alokasi anggaran sebesar Rp 14,5 triliun.
• VIDEO Santri Meramal Prabowo Subianto Jadi Menteri Jokowi Viral, Ganjar Pranowo: La Kok Sesuai?
Juga untuk pengembangan sarana dan prasarana matra darat sebesar Rp 1,2 triliun.
Rinciannya, untuk rumah prajurit TNI AD sebanyak 1.110 Unit; Pos Pamtas sebanyak 9 Pos; serta Lanjutan pembangunan Divisi 3 (Kostrad, Kodam dan Yon Komposit).
Anggaran juga akan digunakan untuk pengembangan sarana dan prasarana matra laut sebesar Rp 2 triliun.
Rinciannya untuk lanjutan pembangunan Sarpras Koarmada III dan Pasmar-3 Sorong.
Selain itu, dana itu akan digunakan untuk pemeliharaan/perawatan Alpung, KRI, Kal dan Ranpur/Rantis untuk 143 unit sebesar Rp 3,1 triliun.
Lainnya untuk pemeliharaan/perawatan pesawat udara, senjata dan almatsus lainnya untuk 228 pesawat sebesar Rp 5,1 triliun.
Lantas, apa saja program dan fokus Prabowo di Kementerian Pertahanan setelah dilantik?
Diketahui, Prabowo menerima sejumlah masukan terkait permasalahan di sektor pertahanan.
Seluruh masukan itu nantinya akan menjadi bahan dalam Rapat Kabinet.
Demikian dikatakan Sekjen Kementerian Pertahanan, Laksdya TNI Agus Setiadji seusai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).
"Beliau sudah dapat masukan apa-apa yang terkait dengan permasalahan terkait pertahanan ketika nanti pada saat Rapat Kabinet cukup bekal untuk mendapatkan arahan," ujar dia, dikutip dari Kompas.com.
Adapun, menurut jadwal yang diterima Agus, Rapat Kabinet akan dilaksanakan pada Kamis (24/10/2019) pukul 10.00 WIB.
Menurut Agus, ada beberapa hal yang dibahas bersama Prabowo, mulai dari anggaran hingga alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Namun, Agus enggan merinci hal apa saja yang akan menjadi fokus Prabowo sebagai Menteri Pertahanan secara spesifik.
"Nanti Pak Menteri yang akan menyampaikan setelah sertijab," tutur dia.
"Jadi yang dibahas itu masalah tugas dan tanggung jawab Menteri Pertahanan, kemudian tugas-tugas lain termasuk memperkuat pertahanan dan permasalahan alutsista juga," kata Agus.
Sebelumnya, Trending #GubernurRasaPresiden Untuk Anies Baswedan
Sebelumnya, 16 Oktober 2019 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan genap 2 tahun bekerja.
Trending Twitter #GubernurRasaPresiden waktu itu ramai di Twitter.
Anies Baswedan di mata pendukungnya sukses bekerja, meski harus ditinggalkan wakil gubernur yang saat itu dijabat oleh Sandiaga Uno.
Bukan tanpa alasan, saat itu Sandiaga Uno memilih maju untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2019.
Secara resmi, Sandiaga Uno pun mengajukan surat pemunduran diri pada 27 Agustus 2018.
Hal itu, sekaligus menunjukkan bahwa Anies Baswedan harus memimpin Jakarta tanpa adanya wakil gubernur.
Hingga kini dua tahun berjalan Anies Baswedan membangun Jakarta tanpa ada sosok wakil gubernur.
Meski tanpa wakil gubernur, Anies Baswedan dianggap bisa membuktikan kinerja yang baik untuk membangun Jakarta setidaknya di mata pendukungnya.
Sejumlah kebijakan dan perbaikan wajah ibu kota diklaim telah dicapai oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Dalam dua tahun setidaknya terdapat 12 klaim kesuksesan yang Anies buat.
Antara lain seperti, peningkatan jumlah pengguna kendaraan umum, tingkat kemacetan yang menurun, revitalisasi ratusan trotoar, realisasi DP rumah 0 persen, aspal jalan kampung, penyediaan kapal cepat untuk warga pulau terluar Jakarta, membebaskan pajak bumi dan bangunan, dan lain-lain.
Berhasil memimpin dan banyak membuat perubahan Jakarta tanpa wakil gubernur, hari ini media sosial dihebohkan dengan cuitan mengenai sosok Anies Baswedan.
Berkat jiwa kepemimpinannya beberapa warganet memberikan pujian kepada pria 50 tahun itu.
Sejumlah warganet menuliskan cuitan di Twitter dan menyebut Anies Baswedan sebagai 'Gubernur Rasa Presiden.'
Seperti pemilik akun Twitter @Firdaus65595456.
Ia menuliskan "Subhanallah @aniesbaswedan gubernur rasa presiden..sukses selalu pak gubernur" pada Jumat 11 Oktober 2019.
Selain itu akun Twitter @4smara_1701 yang menuliskan cuitan pada Selasa 15 Oktober 2019.
"Ini baru Gubernur rasa Presiden
Pemimpin yg baik pasti paham betul aspirasi rakyat itu harus didengar..
Good pak @aniesbaswedan
#2TahunJakartaManies," tulis akun @4smara_1701.
Pantauan TribunNewsmaker.com hingga kini cuitan itu sudah di re-tweet 500 lebih pengguna Twitter.
Mendapatkan like 1.800 lebih dan 35 komentar.
Bahkan, akun Twitter @Bambanghariyan sampai mengunggah prestasi Jakarta selama satu tahun ini 2018-2019 dalam kepemimpinan Anies Baswedan.
"2 Tahun DKI Jakarta Di Pimpin Gubernur Rasa Presiden Bpk Anies
#2TahunJakartaManies
#aniesbaswedan," tulis akun @Bambanghariyan pada Selasa 15 Oktober 2019.
Tak sekedar disebut 'Gubernur Rasa Presiden' TribunNewsmaker.com melansir dari Kompas.com pada Rabu 16 Oktober 2019 Anies juga pernah dijuluki sebagai 'Gubernur Indonesia'.
Hal itu disampaikan oleh Menteri dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.
Sebutan itu Tjahjo Kumolo saat berpidato dalam acara Pengukuhan Pengurus Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
"Yang paling berat itu, ya, Pak Anies. Bukan hanya Gubernur DKI, tetapi Gubernur Indonesia," ucap Tjahjo dalam sambutan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018).
Mengetahui dirinya mendapat julukan yang cukup unik dan berkesan, Anies Baswedan pun memberikan tanggapannya.
Seorang wartawan mulanya bertanya, "Bagaimana tanggapan Bapak soal masyarakat yang menganggap Bapak gubernur rasa presiden?" dilansir dari Kompas.com Rabu 16 Oktober 2019.
Anies pun memberikan jawaban yang cukup bijak.
Ia menyebutkan jika julukan tersebut bukanlah berasal dari pihaknya.
"Istilah-istilah dan lain-lain, itu bukan dari kita. Kita fokusnya pada Jakarta," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Anies juga menuturkan jika dirinya saat ini hanya fokus untuk kerja membangun Jakarta yang lebih baik.
"Saya mengerjakan Jakarta dan terus mengerjakan Jakarta. Fokusnya di situ. Dari dulu juga saya sampaikan fokus di situ," kata Anies Baswedan. (TribunNewsmaker.com/Desi Kris)