Saat Tito Karnavian Ditegur Johan Budi Gegara Datang Rapat Telat, 'Sudah Nggak Pakai Rem Itu Pak'

Penulis: Desi Kris
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tito Karnavian

Tito Karnavian mendapat teguran dari Johan Budi karena datang terlambat saat rapat, minta maaf dan sebut sampai nggak pakai rem.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Menteri Dalam Negeri Tito karnavian, memang kerap menjadi sorotan publik.

Kejadian tak terduga pun dialami Tito Karnavian saat akan menghadiri rapat bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 6 November 2019.

Dilansir TribunNewsmaker melalui Sripoku.com, Tito Karnavian seharusnya menghadiri rapat pada pukul 13.00 WIB.

Tetapi Tito Karnavian rupanya telat setengah jam dan tiba di rapat pukul 13.30 WIB.

Terkenal dengan Imej Parlente, Foto Lawas Mendagri Tito Karnavian Beredar, Kurus tapi Berkharisma

 

Tito Karnavian (Kompas.com)

"Mohon maaf Pak Mendagri, tadi kita sudah buka rapat, lalu kita skors.

Sekarang saya tanyakan kepada anggota Komisi II, apakah skors dapat kita cabut," kata Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia saat membuka rapat di ruang rapat Komisi II DPR RI, Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/11/2019) seperti dilansir Tribunnews.com.

Para anggota DPR pun serentak menjawab 'setuju'.

Karena keterlambatannya, mantan Kapolri itu mendapat teguran.

Teguran tersebut dilayangkan oleh Johan Budi, mantan pimpinan KPK.

Kini Jadi Mendagri yang Selalu Tampil Parlente, Masa Kecil Tito Karnavian Sering Main di Sungai

Johan Budi meminta Tito Karnavian untuk tidak terlambat lagi ketika ada rapat selanjutnya.

"Assalamualaikum, perkenalkan Pak Mendagri. Jadi kalau rapat jangan telat, dan bapak kepala badan nasional pengelola perbatasan. Nama saya Johan Budi Sapto Pribowo, fraksi PDIP, Dapil (Jawa Timur) VII . Nomor anggota A219," kata Johan.

Mendengar teguran itu, Tito pun langsung minta maaf kepada anggota DPR RI Komisi II.

Johan Budi (Kompas.com)

Tito Karnavian pun langsung menjelaskan kronologis mengapa dirinya bisa datang terlambat.

Pria 55 tahun itu pun mengaku karena harus menghadiri serah jabatan Kapolri di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Kondisi yang tengah macet membuatnya datang terlambat di rapat anggota DPR RI komisi II.

"Kita tahu dari sana (Mako Brimob)," kata Tito Karnavian.

Ia juga mengaku sudah menggunakan pengawal agar lebih cepat namun tetap saja terlambat.

"Sudah engga pakai rem itu pak, tetapi tetap saja telat, " katanya.

Komjen Idham Azis, Calon Tunggal Pengganti Tito Karnavian, Pernah Tumpas Otak Bom Bali Dr Azahari

Pria yang dikenal dengan imej parlente itu pun meminta maaf.

"Bukan kami tidak menghormati yang mulia yang ada di Komisi II, tetapi memang karena faktor itu.

Kalau di Trunojoyo mungkin dekat, tetapi ini di Kelapa Dua.

Itu saya mohon maaf atas keterlambatan," katanya. (TribunNewsmaker.com/Desi Kris)

Tito Karnavian saat muda (Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com/Instagram/ringkasansejarah)

Terkenal dengan Imej Parlente, Foto Lawas Mendagri Tito Karnavian Beredar, Kurus tapi Berkharisma

Selalu tampil garang hingga terkenal dengan imej parlente, foto lawas Tito Karnavian jadi sorotan,tunjukkan kharisma sang menteri terlihat sejak muda.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Mantan Kapolri Tito Karnavian, dikenal sebagai sosok yang parlente.

Sebagai polisi, sosoknya yang gagah dan berwibawa kerap terlihat garang dan sangar.

Melepas jabatannya sebagai Kapolri, Tito Karnavian kini telah resmi sebagai Menteri Dalam Negeri era 2019-2024.

Tak cuma kegagahannya, penampilan Tito Karnavian pun selalu necis.

Ia kerap tertangkap kamera dan muncul di layar kaca dengan pakaian yang formal, seperti setelan jas.

Penampilan Kapolri Tito Karnavian Saat Santai Kasual, Berbeda dengan Imej yang Parlente dan Sangar

Selain itu, ia juga beberapa kali tampil dengan kemeja batik dan polos, serta jaket.

Kini Jadi Menteri Dalam Negeri, Ini Harta Kekayaan Tito Karnavian yang Biasa Tampil Parlente (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO dan Instagram Diaz Hendropriyono)

Meski sudah tak menjadi Kapolri, imej parlente seakan tak pernah lepas dari diri Tito Karnavian.

Kharisma Tito Karnavian ini rupanya sudah terlihat saat ia masih muda.

Hal itu diketahui TribunNewsmaker.com melalui akun Instagram yang mengunggah foto lawas Tito Karnavian.

Foto lawas Tito Karnavian diunggah oleh akun @ringkasansejarah pada Sabtu 26 Oktober 2019.

Disebutkan, foto itu merupakan potret lawas Tito Karnavian saat menempuh pendidikan sebagai angkatan 1987.

Pada foto tersebut, tampak lima pria yang mengenakan seragam yang sama.

Kelimanya berambut cepak dan berpose berdiri berjajar.

"Tito Karnavian ketika menempuh pendidikan Akademi Kepolisian 1987," tulis keterangan pada unggahan @ringkasansejarah.

foto Tito Karnavian saat muda (Instagram/ringkasansejarah)

Diantara lima pria itu, rupanya ada sosok yang cukup mencuri perhatian.

Sosok tersebut ialah Tito Karnavian semasa muda.

Di foto itu, Tito Karnavian terlihat begitu kurus dan terlihat lebih pendek dibanding empat pria lainnya.

Ia berpose memasukkan tangannya ke saku celana.

Meski kurus, kharisma Tito Karnavian sudah terlihat sejak muda dan terlihat rapi.

Tak ayal, foto lawas itu pun mengundang para warganet untuk berkomentar.

Pujian kepada Tito Karnavian pun terus mengalir.

Mereka menyebutkan jika Tito memang terlihat tampan dan gagah sejak muda.

emidalidjo2018 : Gantengnya awet..

susilo_papua : Kecil tapi pemikirannya war biasa

nengarine : Gantengnya di formalin pak awet

nursyafei90 : Tinggi pak tito lebih rendah tp pangakat nya mantap

lia_andriani2 : mungil yh...tp prestasinya besar

Kisah Tito Karnavian jadi Polisi

Saat kecil Tito ingin meringankan beban orangtua.

Itulah alasan utama dirinya memutuskan untuk menempuh studi di Akabri.

Alasan yang sederhana itu nyatanya menjadi jalan kesuksesan Tito Karnavian di polisi.

Hingga akhirnya ia terpilih menjadi Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo era 2014-2019.

Dilansir TribunNewsmaker.com melalui Kompas.com Achmad Saleh, ayahanda Tito, menceritakan peristiwa 32 tahun lalu.

Saat itu Achmad Saleh melepas anak keduanya untuk berangkat ke kampus Akabri di Magelang, Jawa Tengah.

Saat itu Tito Karnavian baru lulus dari SMAN 2 Palembang, Sumsel.

Ia berangkat ke Magelang hanya membawa bekal uang Rp 12.000.

Pada masa itu, uang Rp 12.000 tak bisa dikatakan kecil mengingat harga bensin Rp 350 per liter dan harga emas Rp 10.000 per gram.

Penampilan Kapolri Tito Karnavian Saat Santai Kasual (Tribunnews/Jeprima dan TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Pada tahun 1980-an, semua taruna Akpol dan Akademi Angkatan Darat, Udara, dan Laut wajib menjalani pendidikan dasar di Akabri di Magelang selama beberapa bulan.

Pada saat itu, Tito juga diterima di univertas seperti UGM, STAN, dan Fakultas Kedokteran Unsri.

Namun, Tito memilih Akabri.

"Saya ingat betul Tito pernah bilang ke saya, dia ingin meringankan beban ayahnya," ujar Achmad Saleh.

Tito menyelesaikan pendidikan di Akpol tahun 1987 dan berhasil meraih penghargaan 'Adhi Makayasa'.

Penghargaan itu hanya diberikan kepada lulusan terbaik pada setiap angkatan.

Melihat kesuksesan anaknya menempuh studi dengan cemerlang dan bisa menjadi jenderal bintang tiga termuda, Achmad Saleh pun merasa bangga.

Ditunjuk Jadi Plt Kapolri, Siapa Sosok Ari Dono Sukamto? Gantikan Tito Karnavian

Makna dibalik nama Tito Karnavian

Achmad Saleh mengaku semua doanya terjawab saat memberikan nama sang putra, Tito Karnavian.

Nama "Tito" diambil dari nama Presiden Yugoslavia, Josep Bros Tito, yang dikenal sebagai pemimpin negara yang disiplin serta disegani pada zamannya.

Kata "Karnavian" mengacu pada sebuah karnaval mahasiswa yang ditangani Achmad pada detik-detik menjelang kelahiran putranya.

Di balik nama itu, tersemat asa, agar pada masa mendatang, Tito Karnavian dapat menjadi pemimpin yang disiplin dan disegani.

"Itu harapan saya. Sejak dia kecil, saya memang berharap dia bisa menjadi pemimpin," kata Achmad Saleh.

Dari kecil, sudah terlihat sifat Tito yang sangat disiplin.

Tito pun tetap fokus menyelesaikan tugas tanpa tergiur ajakan teman-temannya untuk bermain.

Tito Karnavian tak berharap jadi Kapolri

Achmad Saleh mengaku, ketika proses pencalonan Kapolri mulai bergulir, keluarganya tidak memiliki harapan besar.

Mereka menyadari bahwa Tito merupakan jenderal bintang tiga paling muda di Polri.

Lazimnya, jabatan Kapolri jatuh kepada jenderal bintang tiga senior.

Pada saat terakhir bertemu ketika Tito masih menjabat Kapolda Metro Jaya, Achmad berpesan bahwa persaingan di internal Polri akan semakin ketat.

Ketika itu, Tito menjawab tidak memiliki ambisi untuk meraih jabatan lebih tinggi.

"Saya katakan persaingan pasti akan semakin berat. Semua berebut mencari posisi. Kalau ada suratannya, pasti akan terjadi," kata mantan penyiar RRI Palembang yang kini menjadi penulis buku religi Baitullah itu.

Meski Tito kini memiliki segudang kesibukan, dia tak pernah putus komunikasi dengan orangtuanya. (TribunNewsmaker.com/Desi Kris)