Diketahui bersahabat, Prabowo Subianto sudah jadi menteri Jokowi, tapi Rizieq Shihab kok belum pulang-pulang? Mahfud MD angkat bicara.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diketahui bersahabat dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Namun, hingga kini tanda-tanda kepulangan Rizieq Shihab ke Tanah Air masih belum terlihat.
Padahal Prabowo Subianto sudah menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.
Hal itu membuat banyak pendukung Rizieq Shihab bertanya-tanya kapan Imam Besar FPI bisa pulang ke Indonesia.
• Prabowo Harus Waspada, Muncul Nama-nama Capres 2024 Pengganti Jokowi, Surya Paloh hingga Kang Emil
Terkait kepulangan Rizieq Shihab, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali buka suara.
Mahfud MD menyebut jika Rizieq Shihab tidak membutuhkan bantuan dalam bentuk uang.
Hal itu pun dijelaskan Mahfud MD saat diwawancarai oleh awak media.
Mahfud MD meminta para wartawan yang hadir untuk mencatat jawabannya perihal Rizieq Shihab.
"Wartawan begini, wartawan ya, ditulis ya. Wartawan tanya ke saya 'Pak apakah pemerintah bersedia membantu Habib Rizieq untuk membayar denda kalau dia overstay?'" kata Mahfud MD menirukan pertanyaan wartawan padanya.
"Saya bilang, 'Lho dia sendiri sudah mengatakan ndak perlu bantuan uang karena punya uang,' kan, gitu," ungkap Mahfud, dilansir dari kanal YouTube KompasTV, Sabtu (16/11/2019).
Kemudian dari pengacara Rizieq Shihab, lanjut Mahfud MD, juga menegaskan kliennya sama sekali tak membutuhkan bantuan uang.
"Dan pengacaranya bilang 'Jangan sok membantu Habib Rizieq karena dia punya uang'," kata Mahfud.
Oleh karena itu, Mahfud MD menyebut, permasalahan Rizieq Shihab tak terkait dengan uang untuk membayar denda overstay.
"Tapi kalau minta bantuan pada saya pribadi bisa kalau cuma bayar denda itu, " lanjutnya.
• Polemik Kasus Rizieq Shihab, Guntur Romli Sebut Sang Ulama Harusnya Bersyukur Bisa Tinggal di Mekkah
Sementara itu, pemerintah juga memastikan akan membantu permasalahan Habib Rizieq di Arab Saudi.
Namun, tidak pernah ada laporan di kedutaan terkait Habib Rizieq.
Mahfud MD juga mengatakan, Rizieq Shihab selama di Arab Saudi tidak pernah melapor.
"Apakah pemerintah ingin membantu, pasti pemerintah wajib membantu tetapi dia pun tidak pernah lapor," ujarnya.
"Ini nggak pernah lapor, tapi minta diurus, kita mau urus apa?" lanjut Mahfud MD.
Ia kembali menegaskan agar Rizieq menunjukkan surat pencekalan tersebut.
"Makanya sekarang tunjukkan suratnya ke saya apakah itu bisa saya urus," ungkapnya.
Mahfud MD ingin meyakinkan, pemerintah Indonesia secara terbuka membantu persoalan Rizieq di Arab Saudi.
Mahfud juga telah mengonfirmasi ke sejumlah instansi terkait dari Kapolri hingga imigrasi terkait surat pencekalan Rizieq dan jawabannya nihil.
Namun dari sejumlah fakta, tak ada laporan sama sekali di kedutaan terkait status cekal yang dialami Rizieq di sana.
Jika tidak ada laporan, Mahfud mempertanyakan bagaimana Menko Polhukam mengurus masalah ini.
Pemerintah juga meminta Rizieq juga secara terbuka menyerahkan surat yang dimaksudnya ke pemerintah Indonesia agar persoalan bisa dibahas secara jelas dan tidak menimbulkan persepsi lain.
Menurutnya, tugas Menko Polhukam harus melindungi warga negaranya.
"Saya ini Menko Polhukam harus melindungi warga negara. Datang ke saya pengacaranya kek atau apa. Tunjukkan suratnya apa," jelasnya. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Mahfud MD Sebut Rizieq Shihab Tak Perlu Bantuan Uang
Polemik Kasus Rizieq Shihab, Guntur Romli Sebut Sang Ulama Harusnya Bersyukur Bisa Tinggal di Mekkah
Politisi PSI Guntur Romli memberikan tanggapannya terkait polemik Rizieq Shihab. Ia mengatakan harusnya sang ulama bersyukur bisa tinggal di Mekkah, tidak perlu pulang.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Polemik kasus Rizieq Shihab masih terus bergulir di Indonesia.
Kasus mengenai Rizieq Shihab ini pun menjadi sorotan banyak pihak.
Begitu juga dengan politisi PSI Guntur Romli.
Guntur Romli turut memberikan tanggapannya terkait polemik kepulangan Rizieq Shihab.
Menurut Romli, Rizieq Shihab seharusnya bersyukur bisa tinggal di Mekkah.
Tidak hanya itu, ia bahkan menyebut untuk apa Rizieq pulang ke Indonesia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Rizieq Shihab tak kunjung pulang ke Indonesia lantaran mendapat dua surat yang diklaim dirinya sebagai surat pencekalan.
Rizieq yang terlibat kasus hukum sebelum terbang ke Arab Saudi tersebut membeberkan dua surat yang diterimanya.
Rizieq Shihab mengklaim surat pencekalan dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi atas permintaan dari Pemerintah Indonesia.
Meski mengklaim surat pencekalan dan membawa-bawa pemerintahan Indonesia, namun belakangan Menkopolhukam Mahfud MD meluruskan hal tersebut.
Mahfud MD yang sudah menerima salinan surat yang ditunjukkan Rizieq Shihab mengungkap bahwa lembaran tersebut bukanlah surat pencekalan.
Dijelaskan Mahfud, surat tersebut merupakan surat dari imigrasi Arab Saudi yang melarang Rizieq keluar dari Arab untuk alasan keamanan.
"Itu yang dikirim ke saya itu bukan surat pencekalan (dari Pemerintah RI). Bukan alasan pencekalan. Tapi surat dari imigrasi Arab Saudi bahwa Habib Rizieq nomor paspor sekian dilarang keluar Arab Saudi karena alasan keamanan," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
"Itu berarti kan urusan dia dengan Arab Saudi, bukan urusan dia dengan kita (Indonesia). Kalau ada yang dari kita, tunjukkan ke saya," sambung dia.
Mahfud pun heran kenapa Rizieq mengklaim Pemerintah Indonesia yang melakukan pencekalan.
Ia menegaskan, dalam surat dari Arab Saudi itu, tak ada penjelasan bahwa Rizieq dilarang keluar atas permintaan Pemerintah Indonesia.
"Enggak ada penjelasannya. Gitu saja suratnya. Kan sama kamu mau masuk bandara, orang mau masuk bandara, lalu kamu dilarang keluar karena masalah ini, enggak ada penjelasannya. Gitu aja," kata dia.
Politisi PSI Guntur Romli juga memiliki pendapat yang sama.
Guntur Romli tak yakin bila Kerajaan Arab Saudi bisa diintervensi oleh Pemerintah Indonesia.
"pernyataan hanya dugaan Habib Rizieq, seperti halnya pencekalan itu permintaan dari Pemerintah Indonesia, saya tidak yakin kerajaan Arab Saudi bisa ditekan untuk melakukan hal yang melanggar HAM, kerajaan sebesar Arab Saudi diminta mencekal Rizieq Shihab," kata Guntur Romli dikutip dari Dua Sisi TvOne.
Guntur juga berpendapat kasus Rizieq Shihab mestinya cukup diurus oleh konseler dan Duta Besar saja.
Tak perlu melibatkan Menteri apalagi menjadi urusan Presiden Jokowi.
"terlalu besar, kasus Habib Rizieq diurus presiden, menku menhan, itu urursan konseler yang ada di komjen ada kedubes disana, " kata Guntur Romli.
Guntur Romli menyamakan kasus Rizieq Shihab dengan warga yang ditahan di luar negeri.
"misal orang di luar negeri ditahan, itu urusan kecil sebenarnya, tinggal diurus apakah mau datang untuk menanyakan apa yang menjadi penyebeb utamanya, Pemerintah Indonesia tidak akan mencegah warga negara sendiri balik ke Indonesia," kata Guntur Romli.
Guntur Romli berujar mestinya Rizieq Shihab bersyukur karena Kerajaa Arab Saudi tidak menegakkan aturannya.
"Habib Rizieq harusnya bersyukur kalau ditegakan hukum saudi ke dia itu bisa masuk penjara bisa kena denda dan mahal sekali, " kata Guntur Romli.
Hal lain menurut Guntur Romli yang harusnya membuat Rizieq Shihab bersyukur ialah tempatnya tinggal.
Guntur menyebut di Mekkah Rizieq Shihab bisa beribadah.
"kemudian Habib Rizieq tinggal di kota yang paling utama di dunia ini yaitu Mekkah, ngapain pulang ? ibadah di sana solat di Masjidil Haram itu 100 ribu lebih itu yang saya sebutkan tadi, mestinya bersyukur," kata Guntur Romli.
Ketua Umum HRS Center, Abdul Chair Ramadhan menyela ucapakan Guntur Romli.
Menurut Abdul Chair pulang ke Indonesia merupakan haak konstitusional dari Rizieq Shihab.
"hak dia untuk kembali ke wilayah Indonesia, kok ngapain pulang, hak Habib Rizieq, hak konstitusional," kata Abdul Chair.
Guntur Romli menekankan tak yakin bila Kerajaan Arab Saudi bisa diintervensi oleh Pemerintah Indonesia.
"saya tidak meyakini bahwa ada intervensi dari pemerintah Indonesia untuk meminta pemerintah arab saudi, dan saya tidak ayakin arab saudi mau untuk itu," tutup Guntur Romli.
Melansir Kompas.com, Pengacara Rizieq, Sugito, juga mengakui bahwa surat pencekalan yang dipegang Rizieq dalam videonya itu bukan dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.
Sugito mengatakan, surat itu dikeluarkan penyidik umum di Kantor Intelijen Arab Saudi.
"(Surat) itu perihal siapa yang ajukan permohonan cekal. Itu atas permintaan penyidik umum kantor intelijen Arab Saudi dengan alasan keamanan," ujar Sugito kepada Kompas.com, Rabu (13/11/2019).
Sugito menyebutkan, Rizieq mendapatkan surat itu dari penyidik kepolisian di Saudi karena kerap diperiksa oleh penyidik di sana.
Meski demikian, Sugito tetap menduga kuat Pemerintah Saudi tidak memperbolehkan Rizieq keluar atas permintaan Pemerintah Indonesia.
Menurut dia, surat pencekalan yang sudah dia kirimkan ke Mahfud sebenarnya bisa menjadi petunjuk bagi pemerintah.
Ia bahkan mengaku siap jika diminta bersama-sama pemerintah melakukan penelusuran atas asal-usul surat yang dikeluarkan oleh intelijen Arab Saudi itu.
Meski demikian, Sugito pesimistis pemerintah serius mencari solusi terkait permasalahan kliennya.
"Saya makanya agak malas sebab pemerintah ini seperti mencari titik lemahnya saja, tetapi tidak mencari solusi. Mestinya surat yang ada diproses dulu (ditelusuri), bukan malah ada pernyataan seolah-olah suratnya tidak ada," kata dia. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Bogor dengan judul Sebut Rizieq Shihab Mestinya Bersyukur Tinggal di Mekkah, Guntur Romli : Ngapain Pulang ?