TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan tanggapan terkait kritik terhadap dirinya yang dinilai tak tegas soal konflik Natuna.
Kritik tersebut disampaikan oleh juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid.
Muhammad Kholid menuturkan bahwa Prabowo harus bertindak tegas dan tidak boleh menganggap enteng masalah kedaulatan bangsa.
"Pak Prabowo sebagai Menhan tidak boleh anggap isu kedaulatan sebagai isu yang enteng. Santai. Sikapnya harus tegas dan punya wibawa. Kalau lembek, santai-santai, bangsa ini akan semakin direndahkan oleh bangsa lain karena tidak punya keberanian dalam bersikap," ujar Kholid dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/1/2020).
Selain untuk Prabowo Subianto, Muhammad Kholid juga menyampaikan kritikan pada pemerintah.
Muhammad Kholid meminta pemerintah bersikap keras dan tak boleh lembek terhadap China soal sengketa perairan Natuna.
"Jika sudah menyangkut kedaulatan negara, pemerintah harus bersikap keras dan tegas. Tidak boleh lembek meskipun kepada negara sahabat seperti Tiongkok," kata Kholid.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi juga mengaku sangat merindukan sikap tegas Prabowo ketika kedaulatan bangsa terusik di Natuna.
Saat ini, kata Dedi, Prabowo menjadi Menteri Pertahanan RI dan diminta bertindak ketika kedaulatan bangsa terusik di Natuna, Kepulauan Riau.
"Pak Prabowo kami mendambakan kegarangan Bapak ketika nasionalisme dan kedaulatan bangsa terusik," kata Dedi kepada Kompas.com, Sabtu (4/1/2020).
Prabowo Subianto pun menanggapi kritikan yang dilemparkan padanya tersebut.
• Fadli Zon Dicecar Soal Sikap Prabowo Tentang Natuna, Jawabannya Buat Najwa Shihab Senyum-senyum
• Najwa Shihab Tanya Senjata untuk Usir Kapal China di Natuna, Kepala Bakamla Beri Jawaban Tak Terduga
• Fakta Kunjungan Presiden Jokowi ke Natuna, Masuk Teritorial NKRI, Beri Sertifikat Tanah ke Warga
Prabowo mengaku tak mempermasalahkan opini negatif yang diarahkan kepada dirinya.
"Enggak apa-apa (dianggap lembek)," kata Prabowo usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
"Silahkan saja bicara kita kan negara demokrasi orang boleh bicara apa saja," tambah Prabowo.
Prabowo sebelumnya dianggap tak tegas karena meminta semua pihak menyikapi penerobosan kapal China di perairan Natuna dengan santai dan cool.
Setelah kritik yang berdatangan dari berbagai pihak, Prabowo tak berubah sikap.
Ia meminta semua pihak untuk tidak memanas-manasi suasana dan tetap menyikapi penerobosan ini dengan santai.
Sebab, Prabowo menjelaskan bahwa yang dimasuki oleh kapal China bukan merupakan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia, bukan wilayah teritorial.
"Jadi kalau wil teritorial itu kedaulatan, itu 12 mil (dari lepas pantai). Lebih dari dari itu adalah ZEE dan kapal manapun boleh masuk keluar," kata Prabowo.
Hanya saja, Prabowo menegaskan tak boleh ada kapal yang menangkap ikan di wilayah ZEE Indonesia.
Jika kapal asing ingin menangkap ikan di wilayah itu, maka harus mendapat izin dari pemerintah RI.
Ia pun menilai bisa saja pemerintah RI dan China melakukan negosiasi.
"Nah ini kan bisa diselesaikan, kita bisa negosiasi dan sebagainya. Ya kita cool saja selalu saya katakan," kata Ketua Umum Partai Gerindra ini.
• Komentari Statment Prabowo Soal Natuna, Jawaban Fadli Zon Buat Kepala Bakamla Tertawa
• Ramai Soal Natuna, Mahfud MD Tolak Jalur Diplomasi & Sebut Tak Akan Perang Lawan Cina, Ini Alasannya
• Soal Kapal Asing Masuk Perairan Natuna, Susi Pudjiastuti: Negara Tak Boleh Lindungi Pencurian Ikan
Salah satu kritik terhadap Prabowo datang dari Partai Keadilan Sejahtera, partai yang mengusung Prabowo di pilpres 2014 dan 2019 lalu.
Presiden PKS Sohibul Iman menilai pernyataan Prabowo soal masalah Natuna tidak tegas.
Sohibul meminta, Prabowo menyikapi konflik Natuna sesuai pernyataan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang tegas menyatakan memperketat penjagaan dan menolak klaim China atas perairan Natuna.
"Ikuti saja seperti yang disampaikan ibu Retno. Jelas, ibu Retno pesannya jelas, diksi yang dipakai juga bagus. Jadi kalau diksinya dia sahabat, jangan dibesar-besarkan, itu ga ada ketegasan sama sekali, walau kemudian alasan ini adalah bagian dari diplomasi," ujar Prabowo. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dikritik Tak Tegas soal Natuna, Ini Respons Prabowo
Fadli Zon Dicecar Soal Sikap Prabowo Tentang Natuna, Jawabannya Buat Najwa Shihab Senyum-senyum
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto soal Natuna hingga kini masih menjdi sorotan.
Sebelumnya, Prabowo Subianto sempat menyatakan jika China merupakan negara sahabat.
Pernyataan Prabowo Subianto itu lantas menjadi pro kontra.
Terkait hal itu politisi Fadli Zon diminta untuk memberikan pendapatnya.
• Komentari Statment Prabowo Soal Natuna, Jawaban Fadli Zon Buat Kepala Bakamla Tertawa
Fadli Zon menjadi narasumber di Mata Najwa Trans7 pada Rabu 8 Januari 2020.
Mata Najwa mengambil tema besar yakni 'Ada China di Natuna'.
Keberadaan kapal China di Laut Natuna memicu panasnya hubungan Indonesia dan China.
Apalagi sejumlah kapal China tampak mengambil ikan di perairan Natuna dengan pengawal coast guard China.
Hal itu mengakibatkan China dinyatakan telah melanggar exclusive economic zone (ZEE) Indonesia dan melakukan kegiatan illegal, Unreportes, dan Unregulated Fishing (IUUF).
Tak hanya itu saja, coast guard China juga dinyatakan telah melanggar kedaulatan perairan Natuna.
Menjadi narasumber di Mata Najwa membuat Fadli Zon tampak dicecar oleh Najwa Shihab.
Mantan Wakil Ketua DPR RI itu tampak menerima beberapa pertanyaan dari Najwa Shihab mengenai Natuna.
Salah satunya ialah mengenai sikap Prabowo Subianto saat menanggapi persoalan Natuna.
Di Mata Najwa Fadli Zon meminta sikap Indonesia untuk serius dan tajam mengahadapi keberadaan kapal China.
"Sudah banyak seminar dan sebagainya bahwa konflik geopolitik di Laut Cina Selatan itu terjadi dan yang terburuk bisa terjadi perang. Itu sudah jadi kajian sekitar 10 tahun lalu," jelas Fadli Zon.
Mendengar pernyataan Fadli Zon, Najwa Shihab selaku pembawa acara sontak menyoroti sikap Prabowo Subianto.
• Fakta Kunjungan Presiden Jokowi ke Natuna, Masuk Teritorial NKRI, Beri Sertifikat Tanah ke Warga
"Kira-kira Menhan siap gak ya?
Karena statementnya Pak Prabowo kok santai sekali?" cecar Najwa Shihab.
Mendengar pertanyaan Najwa Shihab, Fadli Zon menyebut jika sikap Prabowo Subianto adalah realistik.
"Bukan, dia itu realistik," kata Fadli Zon.
Lantas, Fadli Zon menjelaskan jika Prabowo Subianto kini telah menyadari kekuatan Indonesia lemah di perbatasan.
"Nah baru pas kepemimpinan Pak Prabowo, kita lebih serius," imbuh Fadli Zon.
Mendengar jawaban Fadli Zon, sontak saja membuat Najwa Shihab senyum-senyum.
Najwa Shihab seakan tak puas dengan jawaban Fadli Zon.
Ia pun kembali bertanya mengenai makna dari sikap Prabowo Subianto menjadi Menhan dan ketika debat Capres 2019.
Diketahui, saat debat Capres 2019 Prabowo Subianto seakan menggebu-gebu saat membahas soal perbatasan.
Hal itu berbanding terbalik saat Prabowo Subianto yang kini sudah menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
"Debat capres itu beliau berapi-api, bagaimana memaknainya?" tanya Najwa Shihab.
"Kalau kita konfrontasi dengan Cina secara fisik, sudah pasti kita kalah," tegas Fadli Zon.
Fadli Zon juga menilai jika Indonesia harus realistis untuk menghadapi persoalan keberadaan kapal China di laut Natuna.
"Kita harus realitis, memperkuat kekuataan dan persenjataan. Selama ini menurut saya, mungkin kita belum melakukannya.
Mungkin ketika baru ada masalah, kekuataan kita baru ketahuan kalau belum memadai," beber Fadli Zon.
Prabowo Subianto tanggapi santai soal kapal China di Natuna
Prabowo Subianto menanggapi santai soal keberadaan kapal China di Natuna.
• Ramai Soal Natuna, Mahfud MD Tolak Jalur Diplomasi & Sebut Tak Akan Perang Lawan Cina, Ini Alasannya
Bahkan Prabowo juga mengatakan jika China merupakan negara sahabat Indonesia.
Dilansir TribunNewsmaker.com melalui Kompas.com begini pernyataan Prabowo Subianto.
"Kita cool saja, kita santai kok ya," tegas Prabowo Subianto di Kantor Kementerian Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2020.
Lantas ia menilai jika masing-masing negara punya sikap tersendiri untuk perkara tersebut.
Dua negara perlu mencasri satu solusi yang baik.
"Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimana pun Cina negara sahabat," ucap Prabowo Subianto.
VIDEO:
(TribunNewsmaker.com/Desi Kris)