"Kami baru menerima informasi ada pasien dari Kabupaten Blitar yang kebetulan baru pulang dari Hongkong mengalami gangguan ispa dan rencananya mau dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo.
Tapi sampai sekarang kami belum menerima pasien itu," ujarnya.
• Indonesia Disebut Tak Bisa Deteksi Virus Corona, Menkes Terawan Tidak Terima: Itu Namanya Menghina
Dikatakannya, RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, memang ditunjuk oleh Dinkes Provinsi Jatim sebagai rumah sakit rujukan terkait penanganan kasus virus Corona di Blitar Raya.
Sedang rumah sakit yang menjadi rujukan utama terkait penanganan kasus virus Corona di Jatim yaitu, di RSUD Dr Soetomo Surabaya, RSUD Dr Saiful Anwar Malang, dan RSUD Dr Soedono Madiun.
"Kami sudah menyiapkan fasilitas dan tenaga medis khusus masalah itu.
Kami juga sudah menyiapkan alur penanganan kalau ada pasien yang diduga terkena korona," ujarnya.
Dikatakannya, saat ini, RSUD Mardi Waluyo masih berkoordinasi dengan pemberi informasi terkait pasien yang akan dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
"Kami terus berkoordinasi dengan dengan Dinkes Kota Blitar maupun Kabupaten Blitar soal itu," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, M Muchlis mengatakan, memang ada informasi pasien mengalami gangguan ispa dari wilayah Kabupaten Blitar dan baru pulang dari Hongkong yang akan dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
Menurutnya, Dinkes Kota Blitar sudah berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Blitar terkait informasi itu.
Dia meminta Dinkes Kabupaten Blitar untuk memantau pasien itu.
Dia juga berharap pasien itu bisa menjalani perawatan di RSUD Mardi Waluyo.
"Kami tidak bisa mengintervensi karena pasiennya dari Kabupaten Blitar.
Makanya kami koordinasi dengan Dinkes Kabupaten Blitar agar bisa membawa pasien itu untuk mendapat perawatan di RSUD Mardi Waluyo," katanya.
"Meskipun informasinya kondisi pasien masih jauh dari dugaan suspek korona.