TRIBUNNEWSMAKER.COM - Presiden Jokowi beri pengumuman terkait kasus 2 WNI yang terpapar virus Corona.
Presiden Jokowi ungkapkan sudah mengantisipasi pasien Corona di Indonesia.
Disebut-sebut Indonesia telah memiliki ruang isolasi lebih dari 100.
Presiden Jokowi ungkap 2 WNI yang terinfeksi virus Corona, ini persiapan yang sudah dilakukan Indonesia untuk mengantisipasi.
Presiden Jokowi mengumumkan dua orang di Indonesia positif terjangkit Virus Corona hari ini, 2 Maret 2020.
Selama ini, masyarakat Indonesia memang dibuat was-was dengan penyebaran Virus Corona yang begitu cepat.
Di saat negara-negara tetangga telah mengumumkan pasien Corona, Indonesia masih adem ayem.
Wabah Virus Corona awalnya terdeteksi di Wuhan, Tiongkok tersebut
Korban yang terinfeksi virus tersebut terus bertambah dengan sangat cepat.
Dikutip dari Kompas pada 2 Maret 2020, korban positif di 64 Negara, 3.006 Orang Meninggal, 88.227 Terinfeksi.
Masuknya virus Corona sempat membuat simpang siur di Indonesia.
Pasalnya, banyak beredar kabar hoax yang berkembang di tanah air.
Sempat membuat publik khawatir, Presiden Jokowi akhirnya mengumumkan dua orang di Indonesia positif terinfeksi virus Corona.
Dua WNI itu tersebut ternyata sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Warga Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia serta dideteksi disana.
Tim Kemenkes pun melakukan penelusuran.
Terungkap jika dua WNI yang terinfeksi virus Corona adalah seorang Ibu dan anak.
Kini, keduanya telah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.
Kemudian, Presiden Jokowi juga menjelaskan mengenai penanganan tenaga medis Indonesia untuk para pasien Corona.
Jokowi mengatakan jika Indonesia sudah mempersiapkan dengan baik.
Terutama untuk ruang isolasi para pasien.
Ruangan isolasi tersebut sudah dibuat ratusan di berbagai rumah sakit.
Simak pernyataan lengkap dari Presiden Jokowi berikut!
'Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, pagi hari ini saya ingin berbicara mengenai virus corona.
Sejak awal, kita ini serius dan sangat ketat mengikuti protokol kesehatan dari WHO yang berkaitan dengan corona dan juga bekerja sama dengan perwakilan WNO di Jakarta.
Ketika ada kasus di Wuhan, Hubei, Tongkok, kita juga mempersiapkan mengevakuasi 238 WNI kita dengan prosedur protokol yang ketat ke Natuna.
Setelah 14 hari, kita cek hasilnya negatif dan kita kembalikan ke masyarakat. Kita juga evakuasi di kapal World Dream yang dekat Batam, Singapura yang berjumlah 188 dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat.
Kita bawa ke pulau sebaru, kita observasi dan kita cek setiap hari.
Tadi malam, ada 69 orang kru kapal Diamond Princess kita evakuasi dengan protokol yang ketat lewat airport Kertajati di Provinsi Jawa Barat.
Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam tangani persoalan yang ada berkaitan virus corona.
Kita juga jaga 135 pintu masuk ke negara kita, baik darat, laut dan udara. Semua dijaga ketat meskipun dalam praktiknya ini tidak...karena ngecek dengan thermal scanner kadang-kadang keakuratannya juga tidak bisa dijamin 100 persen.
Oleh sebab itu, begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke indonesia, kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona. Tim dari Indonesia langsung telusuri.
Orang jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu.
Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang. Ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun.
Cek tim kita ternyata posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa Ibu ini dan putrinya positif corona.
Tapi perlu saya sampaikan bahwa sejak awal pemerintah benar-benar mempersiapkan. Persiapan rumah sakit lebih dari 100 dengan ruang isolasi dengan standar isolasi yang baik.
Kita juga memiliki peralatan yang memadai standar internasional. Kita juga miliki reagen yang cukup. Kita juga miliki tim gabungan TNI, Polri, sipil dalam penanganan ini.
Kita juga miliki SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada.
Kita juga miliki anggaran dan sudah diprioritaskan. Karena kalau tidak serius, ini sangat berbahaya karena penyakit ini perlu kita waspadai.
Ibu itu di indonesia. Sudah di rumah sakit. Saya sampaikan bahwa yang Jepang bertemu dengan anaknya Ibu yang umur 31 tahun dan Ibunya 64 tahun itu ada di indonesia.
Nanti biar dijelaskan lebih detail oleh Menkes.'
(Tribunnewsmaker/Talitha Desena)