Cerita Tri Rismaharini 'Timbun' Masker, Berawal dari Meletusnya Gunung Kelud, Disimpan di Kelurahan

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Tri Rismaharini 'Timbun' Masker, Berawal dari Meletusnya Gunung Kelud, Disimpan di Kelurahan

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tri Rismaharini ternyata diam-diam 'menimbun' sejumlah masker.

Namun 'penimbunan' masker yang dilakukan oleh Tri Rismaharini ini bukan untuk meraup keuntungan dari hasil penjualan.

Penimbunan masker dilakukan oleh Wali Kota Surabaya tersebut untuk mengantisipasi beredarnya virus corona.

Tri Rismaharini menjelaskan bahwa keputusan menimbun masker telah ia lakukan sebelum Virus Corona masuk ke Indonesia.

Namun penimbunan masker yang dilakukan Tri Rismaharini ini tak ia publikasikan ke masyarakat.

Tri Rismaharini (Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com)

Seperti yang diketahui, Senin 2 Maret 2020 kemarin, Presiden Jokowi mengumumkan dua WNI positif terpapar Virus Corona.

Kedua WNI tersebut merupakan pasangan ibu (64) dan anak (31) yang tinggal di Depok, Jawa Barat.

Kini kedua pasien positif Virus Corona tersebut telah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Pasangan ibu dan anak yang positif Virus Corona ini terpapar warga Jepang pada 14 Februari 2020 lalu.

Diumumkannya kasus virus corona pertama di Indonesia ini membuat masyarakat berbondong-bondong berburu masker.

Stok masker di sejumlah daerah bahkan mengalami kelangkaan.

Untuk mengantisipasi fenomena tersebut, Tri Rismaharini telah lama 'menimbun' masker.

Polisi Bongkar 4 Kasus Penimbunan Masker di Sejumlah Daerah, Berikut Fakta & Ancaman Hukumannya

Antisipasi Merebaknya Virus Corona, Tri Rismaharini Timbun Masker, Tak Beritahu Warga, Ini Faktanya

Wali Kota Surabaya ini pun menceritakan kisah di balik keputusannya 'menimbun' masker.

Saat itu, dia mengatakan pernah mendengar adanya ramalan gunung meletus.

Risma segera memerintahkan kepada Dinas Kesehatan menyimpan persediaan masker.

"Sebetulnya saat itu (ada ramalan gunung meletus) aku sudah perintahkan untuk temen-temen Dinas Kesehatan menyimpan persediaan masker. Kemudian persediaan baju. Baju kaya astronot itu. Jadi bukan masker saja yang saya minta menyimpan," kata Risma di Solo, Jawa Tengah, Rabu (4/3/2020).

Karena itu, jelas Risma, masker yang disimpan tersebut disiapkan kalau ada kejadian gunung meletus.

"Waktu Kelud meletus aku bagi masker seluruh Surabaya. Nah, aku inget begitu ada ramalan, ada gunung meletus maka kemudian aku nyimpen masker itu," ungkapnya.

Setelah ada kejadian wabah virus corona di Wuhan China, dirinya meminta kepada Dinas Kesehatan untuk didistribusikan Puskesmas dan kelurahan.

Hal ini dilakukan apabila ada kejadian virus corona bisa lebih cepat dibagikan kepada masyarakat.

Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan ketat di sejumlah wilayah di China. (Hollywoodreporter.com)

"Sekarang di kelurahan nyimpennya (masker). Jadi, bukan terus aku nimbun. Jadi, sudah dibagi di kelurahan. Nanti boleh dicek di kelurahan, cek di Puskesmas," terangnya.

Pembagian masker ke Puskesmas dan kelurahan, kata dia, dilakukan pada Januari lalu.

"Kalau nunggu aku. Mungkin aku saat ini di Solo, mungkin saat itu di Jakarta. Kalau dikontak oke dibagi. Bagi tinggal mereka jalan," tutur Risma.

Dua Mahasiswa di Makassar Ditangkap Polisi Saat Hendak Kirimkan Puluhan Ribu Masker ke Luar Negeri

Virus Corona Masuk ke Indonesia, Ini Ancaman Hukuman Bagi Penimbun Masker & Hand Sanitizer

Dia mengatakan, pembagian masker kepada masyarakat sesuai hasil rekomendasi Dinas Kesehatan.

Seandainya kondisinya memang masker diperlukan, maka akan dibagikan kepada masyarakat.

"Begitu Dinas Kesehatan meminta masker turun, ya langsung masker diturun. Maka kita dekatkan masker ini di kelurahan," kata Risma. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Wali Kota Surabaya "Timbun" Masker dalam Jumlah Besar, Digunakan saat Gunung Kelud Meletus

Tri Rismaharini (Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com)

Antisipasi Merebaknya Virus Corona, Tri Rismaharini Timbun Masker, Tak Beritahu Warga, Ini Faktanya

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tri Rismaharini ternyata sudah melakukan antisipasi terhadap merebaknya Virus Corona.

Strategi yang dilakukan oleh Tri Rismaharini salah satunya yakni menimbun masker.

Wali Kota Surabaya ini menjelaskan bahwa keputusan menimbun masker telah ia lakukan sebelum Virus Corona masuk ke Indonesia.

Namun penimbunan masker yang dilakukan Tri Rismaharini ini tak ia publikasikan ke masyarakat.

Seperti yang diketahui, Senin 2 Maret 2020 kemarin, Presiden Jokowi mengumumkan dua WNI positif terpapar Virus Corona.

Kedua WNI tersebut merupakan pasangan ibu (64) dan anak (31) yang tinggal di Depok, Jawa Barat.

Ibu dan Anak di Depok Positif Virus Corona. (Newsmaker.com Kolase/Shutterstock dan pixabay.com)

Kini kedua pasien positif Virus Corona tersebut telah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Pasangan ibu dan anak yang positif Virus Corona ini terpapar warga Jepang pada 14 Februari 2020 lalu.

Masuknya Virus Corona ke Indonesia ini membuat keberadaan masker dan hand sanitizer menjadi langka.

Harganya pun melonjak dratis.

Di saat banyak orang memburu masker, Tri Rismaharini justru menimbunnya.

Berikut fakta-fakta strategi Tri Rismaharini menimbun masker untuk mengantisipasi merebaknya Virus Corona.

1. Alasan Risma tak beritahu masyarakat 

Risma mengaku tidak memberitahu masyarakat terkait keputusannya telah menimbun masker.

Hal itu, menurutnya, dilakukan agar tidak membuat masyarakat resah.

• Orang yang Tinggal dengan WNI Positif Corona di Depok Tak Ikut Terjangkit, Kemenkes Ungkap Penyebab

• 2 WNI di Depok Positif Virus Corona, Kemenkes: Kakak dan Pembantunya Negatif

• Virus Corona Masuk ke Indonesia, Menteri Kesehatan Terawan Beri Imbauan, Jangan Khawatir Berlebihan

"Begitu ada kejadian (virus corona mewabah) di Wuhan, China, saya langsung stok (masker). Saya enggak ngomong supaya warga enggak panik," ujar Risma, Selasa (3/3/2020).

2. Sejak Kota Wuhan terserang corona 

Wali Kota Surabaya tersebut mengaku langsung berinisiatif mengumpulkan masker sejak Kota Wuhan di China terserang virus corona, tepatnya sejak Januari 2020 lalu.

Seperti diketahui, keputusan itu jauh sebelum adanya dua WNI yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

"Sebetulnya saya sudah nimbun masker. Sejak Januari lalu, saya sudah nimbun," kata Risma, di Tropical Disease Center, Unair, Surabaya, Selasa (3/3/2020).

3. Dikeluarkan saat corona mewabah di Surabaya 

Menurut Risma, masker yang ditimbunnya akan segera dibagikan ke warga Surabaya apabila wabah corona semakin parah dan mengancam warganya.

"Nanti kalau harus dikeluarkan, kami keluarkan," kata Risma.

Sementara itu, menurut Risma, hingga saat ini Surabaya masih aman dari virus tersebut.

4. Imbau warga untuk cuci tangan 

Menurut Risma, warga yang sehat tidak perlu menggunakan masker.

Masker hanya digunakan bagi warga yang merasakan gejala-gejala seperti batuk, pilek, nyeri kepala dan sesak napas.

• Virus Corona Masuk ke Indonesia, dokter Terawan Sebut Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan

• Virus Corona Masuk ke Indonesia, Ini Ancaman Hukuman Bagi Penimbun Masker & Hand Sanitizer

• Soal Penyebaran Virus Corona di Indonesia, Menkes Terawan: Ini Penyakit yang Bisa Sembuh Sendiri

"Makanya cuci tangan, yang saya genjot termasuk hand sanitizer kami siapkan di mana-mana. Kuncinya (agar tidak terkena virus corona) justru ada di tangan," ujar Risma.

Risma juga meminta warga untuk mengenali gejala-gejala terjangkit virus corona. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengungkap Fakta Strategi Risma Timbun Masker Tangkal Virus Corona