TRIBUNNEWSMAKER.COM - Siapa yang ingat dengan sosok Obed Kresna?
Obed Kresna jadi sorotan di acara Mata Najwa terkait peristiwa Kartu Kuning Jokowi.
Kini, dirinya juga jadi buah bibir karena melakukan ini demi mencegah virus Corona.
Ingat dengan nama Obed Kresna? Mantan BEM UGM sempat jadi sorotan karena tampil di Mata Najwa dengan Zaadit Taqwa, kini masih banjir pujian!
Pada tahun 2018 lalu, publik dikejutkan dengan peristiwa Kartu Kuning Jokowi.
Tanggal 2 Februari 2018, Presiden Jokowi hadir di acara Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia.
• Ingat Zaadit Taqwa, Ketua BEM UI yang Pernah Mengartu Kuning Jokowi? Sekarang Miliki Startup Ini
• Ingat Zaadit Taqwa, Ketua BEM UI Pernah Viral Gegara Berani Kartu Kuning Ke Jokowi? Begini Kabarnya
Zaadit Taqwa yang menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI itu melakukan hal yang tak terduga.
Zaadit Taqwa tiba-tiba berdiri dan mengangkat tangan dan menunjukkan kartu kuning ke arah Presiden Jokowi.
Tujuan Zaadit melakukan hal tersebut dengan tujuan untuk mengkritik pemerintahan Jokowi.
Yang paling utama adalah gizi buruk di Kabupaten Asmat Papua.
Peristiwa tersebut menjadi viral serta jadi buah bibir.
Bahkan acara Mata Najwa menayangkan diskusi terkait hal tersebut.
Mata Najwa mengundang 5 wakil mahasiswa yang menjabat sebagai ketua BEM atau wakil mahasiswa dari 5 Universitas berbeda.
Mereka adalah Gafar Revindo Putra dari Universitas Trisakti, Qudsyi Ainul Fawaid dari IPB, Obed Kresna Widya Prastitha dari UGM dan Ardi Rasyi Pradana dari ITB, serta Zaadit Taqwa dari UI.
Mereka diminta menyampaikan orasi dan juga pendapatnya mengenai isu yang sedang heboh di media sosial terkait isu tersebut adalah peristiwa kartu kuning yang ditunjukkan kepada Jokowi.
Namun, di acara tersebut, justru bukan Zaadit Taqwa yang jadi sorotan.
Ketua BEM dari UGM, Obed Kresna Widya Prastitha, mencuri perhatian penonton.
Obed Kresna menyampaikan pendapatnya dengan kalem namun tetap bijak.
Orasi dan sikap dari Obed Kresna Widya Prastita banyak dipuji oleh netizen.
Tidak sedikit yang berkomentar jika wakil dari UGM itu rasional dan bijaksana.
Terutama dalam menyikapi masalah.
Dirinya dinilai mampu memperlihatkan kecerdasannya di televisi.
Sosok Obed pun menjadi idola baru di kalangan netizen.
Bahkan ada yang menulis ingin masuk UGM karena melihat sosok Obed Kresna.
Lantas, bagaimana kabarnya sekarang?
2 tahun berlalu, tentu Obed sudah tak menjabat menjadi ketua BRM UGM.
Namun, dirinya ternyata masih banjir pujian dari masyarakat.
Obed Kresna menunjukkan diriya memiliki rasa sosial yang tinggi.
Melalui Instagram, Obed Kresna berinisiatif membantu pihak yang terkena dampak virus Corona.
Obed Kresna menilik usaha kecil milik masyarakat.
Misalnya pedagang angkringan, pedagang keliling, pedagang pasar tradisional, dan masih banyak lagi.
Mereka mau tidak mau harus tetap buka untuk mencari sesuap nasi.
Selain itu, mereka juga akan tetap berinteraksi dengan banyak orang.
Tak heran jika mereka memiliki kemungkinan untuk tepapar virus Corona.
Obed Kresna pun berinisiatif membuka donasi untuk menyediakan hand sanitizer dan sabun cuci tangan.
Hand sanitizer dan sabun tersebut nantinya akan disumbangkan untuk pedagang kecil.
'Saya dan @fikriafd (& @galihkrtk) terlibat di sektor ekonomi mikro, kami merasakan betul kasus korona berdampak pada sektor ini. Di tengah banyak yg mengisolasi diri di rumah, orang yg bekerja di sektor ini harus tetap bekerja tiap hari, keluar rumah, keliling dan bertemu banyak orang. Mereka menggantungkan hidup pada hasil harian mereka.
.
Tapi, sebagai pihak yg saat ini paling rentan tertular, mereka tidak mendapatkan akses terhadap informasi atau langkah pencegahan korona secara layak. Kami berdua beruntung punya privilige atas akses keduanya. Tapi, banyak yg tidak. Salah satunya adalah hand sanitizer.
.
Di pasar tradisional, di gerobak jualan, di becak dll, tidak ada itu. Mungkin saya dan fikri terlalu naif atau khawatir, tapi banyak orang merekomendasikan tiap orang pakai hand sanitizer untuk mencegah penularan bagi yang berinteraksi di ruang publik. Mereka butuh tapi tidak punya sumber daya cukup untuk membeli. Ketersediaan langka dan harga mahal.
.
Kami cuma pengen melakukan sesuatu, ditengah kemarahan, kekalutan, dan kekhawatiran terhadap virus ini. Kami pengen ngajak gotong royong bareng.
Nb: terinspirasi @ikhlasul_affa. Dan Galih sing gawe desain e cepet tur wangun tenan *syuu'
(Tribunnewsmaker.com/Talitha Desena)