VIRAL Video DPRD Blora Marah Tolak Cek Kesehatan: Kamu Pejabat Enggak, SOP-nya Mana?

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DPRD Blora kepergok ngamuk saat hendak di cek kesehatan sepulang dari Lombok

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan beredarnya sebuah video.

Dalam video tersebut, terlihat anggota DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, marah saat hendak diperiksa kesehatannya oleh tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.

Usut punya usut, mereka baru saja pulang dari kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Peristiwa dalam video itu terjadi di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020) malam.

Terlihat Tim medis Dinkes Kabupaten Blora menyambut kedatangan para wakil rakyat tersebut.

Mereka lalu berupaya melakukan medical check up untuk mengantisipasi tertularnya Covid-19.

UPDATE Corona 20 Maret di Indonesia: 369 Pasien Positif, 32 Meninggal, 17 Sembuh

• Bahan dan Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri Beserta Manfaatnya, Campur Lidah Buaya

Suhu Normal Tubuh Manusia, Lebih dari 38 Derajat Bisa jadi Gejala Corona

Video Anggota DPRD Blora Tak Mau Tes Kesehatan (DPRD Blora tak mau dites (Dokumen warga Blora via Kompas.com))

Sayangnya, para wakil rakyat itu tidak merespons dengan baik.

Beberapa anggota Dewan tersebut justru menolak untuk dicek kesehatannya.

Walhasil, videonya pun viral di media sosial.

Salah satu akun yang mengunggah adalah akun Facebook "Opini Blora" .

Anang Hermansyah Tagih Hadiah Jam Tangan, Raffi Ahmad Ingin Belikan Lain, Suami Gigi: Terlalu Murah

Marion Jola Menolak Disebut The Next Agnez Mo: Saya Ingin Membuat Jalan yang Keren & Bikin Terpesona

Hingga berita ini dibuat, video tersebut telah ditonton oleh 132.000 orang hanya dalam hitungan jam, dengan respons 3.000 komentar.

Dalam video amatir berdurasi 2 menit tersebut, terlihat jelas seorang anggota DPRD Kabupaten Blora, WR, marah-marah di hadapan tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.

Anggota Dewan yang mengenakan topi serta baju biru tersebut membentak-bentak tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.

Bahkan, rekan-rekan WR sesama anggota DPRD juga ikut mendukungnya.

"Kamu pejabat enggak?"

"SOP-nya mana?"

"Surat tugasnya mana?"

"Kita DPR, bukan anak gembala. Pakai aturan. Pakai undang-undang," ujarnya dengan nada tinggi.

"Perintah dari mana, Pak?" sahut anggota DPRD Blora yang lain. 

Curhat Dokter ke Najwa Shihab soal Virus Corona, Tak Ada Transparansi Data, Senjata Tak Lengkap

Update Virus Corona di Indonesia, Pemerintah Bogor Tetapkan Status KLB di Wilayahnya

Wabah Virus Corona, Lihat Perbandingan Mencolok Indonesia Dengan 7 Negara Lain, Mana yang Ramai?

Tim Dinkes Kabupaten Blora yang hendak menjalankan tugasnya hanya bisa menjawab pelan sepatah dua patah kata.

Tak berhenti di situ, WR terus saja meninggi omongannya di hadapan tim medis Dinkes Kabupaten Blora.

"Ada undang-undangnya. Kita tugas dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan TKW kita. Mana surat tugasnya. Kita DPR kunjungan ada undang-undangnya. Bukan teroris, bukan nganu," bentak WR.

Sekali lagi, WR tak mau diperiksa kesehatannya dan mempersilakan pemeriksaan kesehatan dilakukan di rumah sakit.

"Kita siap diperiksa di mana saja. Enggak ada surat tugasnya, ayo ke rumah sakit," bentaknya.

"Iya, Pak," tutur salah seorang tim medis Dinkes Kabupaten Blora.

Belum sampai melangkah, seorang anggota DPRD Kabupaten Blora yang lain menyahut dengan lantang.

"Njajal Bupatine sesuk prikso (Coba Bupatinya besok periksa)," teriaknya.

Mendengar hal itu, WR pun kembali memanas di hadapan tim medis Dinkes Kabupaten Blora.

"Oh iya, saya tanya, jikalau masyarakat dari luar kota masuk ke Blora diperiksa, berarti setiap malam kamu memberhentikan bus luar kota ya? Terus Bupati sekeluarga ke Yogyakarta kamu periksa enggak? Terus Wakil Bupati sekeluarga ke Jakarta kamu periksa enggak?" ujar WR lagi.

Sekali lagi, tim medis Dinkes Kabupaten Blora merasa bingung untuk menjawab dan hanya menundukkan kepala.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, para anggota DPRD Kabupaten Blora meminta pindah lokasi ke RSUD Cepu.

Wabah Virus Corona, Lihat Perbandingan Mencolok Indonesia Dengan 7 Negara Lain, Mana yang Ramai?

Olga Kurylenko Sembuh Setelah Positif Corona, Ini 7 Vitaminnya untuk Perkuat Daya Tahan Tubuh

Jadwal Konser Ayu Ting Ting Diundur Gara-gara Wabah Corona, Ungkap Nasib Tiket yang Sudah Terbeli

Namun, ketika rombongan tim medis Dinkes Kabupaten Blora menunggu di halaman depan RSUD Cepu, bus pengangkut anggota Dewan tidak kunjung datang.

"Meski demikian, kami sudah memeriksa 14 orang yang datang dari Lombok. Hasilnya aman, suhu tubuh normal. Untuk yang belum diperiksa, kami akan datangi ke rumahnya masing-masing," kata Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Permukiman (P3PLP) Dinkes Blora, Edi Sucipto.

Eko Arifianto, Koordinator LSM Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) dan perwakilan Masyarakat Anti Korupsi (Maki) di Blora, Ari Prayudhanto, membenarkan bahwa aksi marah-marah dalam video yang viral tersebut adalah respons beberapa anggota DPRD Kabupaten Blora yang menolak diperiksa kesehatannya oleh tim medis Dinkes Kabupaten Blora. 

Sebagaimana diketahui, kunjungan kerja anggota DPRD Kabupaten Blora ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, dilaksanakan selama empat hari terhitung sejak Senin (16/3/2020).

Dari 45 anggota di DPRD Blora, 37 anggota ikut kunjungan kerja ke Lombok. Beberapa di antaranya mengajak istri dan anaknya.

Tujuan DPRD Kabupaten Blora untuk studi banding alat kelengkapan dewan (AKD) non-komisi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pulang Kunker dari Lombok, Anggota DPRD Blora Marah Tolak Cek Kesehatan".