FAKTA Polisi Bubarkan Pernikahan di Purwokerto: Berawal dari Laporan Warga & 200 Tamu Disemprot

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi corona

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pandemi virus corona atau covid-19 hingga saat ini masih menjadi fokus utama pemerintah Indonesia.

Guna menanggulangi penyebaran virus corona, pemerintah pun melarang warga melakukan aktivitas yang melibatkan kerumuman orang, termasuk pesta pernikahan.

Jika ada yang nekat melakukannya, pemerintah akan melakukan tindakan tegas.

Salah satunya adalah acara hajatan warga yang sedang berlangsung di Gang IV Overste Isdiman Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (22/3/2920).

Polisi pun terpaksa menghentikan acara tersebut. 

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ( Covid-19) akibat kerumunan massa.

KRONOLOGI LENGKAP Tiga Remaja Ditabrak Minibus di Magetan, Sedang Asyik Selfie di Tikungan Jalan

Sama-sama Terserang Corona, Detri Warmanto dan Andrea Dian Rasakan Gejala Berbeda

Surabaya Peringkat Tertinggi Pasien Positif Corona di Jatim, Berikut Langkah Pencegahan Risma

Ilustrasi (Shutterstock)

Usut punya usut, acara itu tidak hanya dihadiri oleh warga lokal saja.

Ratusan orang dari Wonogiri yang datang menggunakan empat bus juga turut mendatangi acara tersebut.

"Tadi ada laporan dari warga."

"Ada hajatan dihadiri rombongan empat bus, jumlahnya sekitar 200 orang."

"Kami datangi, komunikasi dengan pihak keluarga memberikan edukasi," kata Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (22/3/2020).

Gara-gara Corona, Jessica Iskandar Tunda Rencana Pernikahan Meski sudah Perisapkan 4 Hal Mewah Ini

Apa Itu Baguette, Roti yang Segera Diburu Warga saat Prancis Lockdown karena Pandemi Virus Corona

Sama-sama Terserang Corona, Detri Warmanto dan Andrea Dian Rasakan Gejala Berbeda

Selanjutnya, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) langsung melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi.

Para tamu juga diperiksa kesehatannya oleh petugas dari puskesmas.

"Kami tutup jalan, kami lakukan penyemprotan, tamu-tamunya kami semprot, busnya juga kami semprot, semua barang disemprot."

"Setelah keluar, tamu diperiksa suhu badannya, alhamdulillah sehat semua," ujar Whisnu.

Whisnu mengatakan, rombongan dari Wonogiri yang menggunakan bus langsung diminta pulang dengan pengawalan polisi.

Bus yang membawa rombongan diharapkan tidak berhenti hingga tiba di tujuan.

"(Acara) langsung berhenti, dengan seperti itu langsung berhenti, begitu kami datang langsung berhenti."

"Katanya ngunduh mantu, tidak ada permintaan izin ke kami, kalau ada permintaan izin pasti tidak kami berikan," kata Whisnu.

Sementata itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengapresiasi langkah yang diambil polisi.

Tindakan tersebut diharapkan dapat memberilan efek jera kepada masyarakat yang menggelar kegiatan dengan mendatangkan banyak orang.

Polisi Kabulkan Penangguhan Penahanan Mahasiswa yang Diduga Hina Jokowi, Berikut Deretan Alasannya

Gara-gara Corona, Jessica Iskandar Tunda Rencana Pernikahan Meski sudah Perisapkan 4 Hal Mewah Ini

Doa Tulus Keluarga Ashraf di Ulang tahun BCL ke-37, Aishah Sinclair: Akan Ada Kebahagiaan

"Saya sangat mendukung tindakan Pak Kapolresta."

"Dan untuk dasar hukum yang akan datang saya juga akan buat surat edaran kepada suluruh warga untuk tidak membuat kerumunan massa pada waktu kondangan hajatan."

"Kalau itu terjadi maka akan diperlakukan seperti itu," jelas Husein.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah mengumumkan, total pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19 hingga Minggu (22/3/2020), sebanyak 514 orang.

"Sampai hari ini, pukul 12.00 WIB, ada penambahan 64 orang. Sehingga total 514 orang," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu sore.

Dari jumlah itu, terdapat penambahan jumlah pasien sembuh, yakni sembilan orang.

Mereka telah dites virus corona sebanyak dua kali. Hasilnya negatif seluruhnya. 

Dengan demikian, total pasien sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, yakni sebanyak 29 orang.

Penambahan juga terjadi pada pasien meninggal dunia, yakni satu orang.

"Jadi, total pasien meninggal dunia sebanyak 48 orang," ujar Yuri. (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Bubarkan Pesta Pernikahan di Purwokerto, Semua Tamu Disemprot Disinfektan".

BACA JUGA:

Tenaga Medis Kekurangan APD Saat Corona Jadi Sorotan, Leony & Aming Sebar Imbauan untuk Masyarakat

FAKTA Polisi Bubarkan Pernikahan di Purwokerto: Berawal dari Laporan Warga & 200 Tamu Disemprot

KRONOLOGI LENGKAP Tiga Remaja Ditabrak Minibus di Magetan, Sedang Asyik Selfie di Tikungan Jalan