TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penularan virus corona atau Covid-19 diprediksi sudah terjadi di Indonesia sejak bulan Januari hingga Februari 2020.
Hal tersebut disampaikan oleh Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.
Atas alasan itulah, ia menyangsikan kasus pasien 1 dan 2 terjangkit Covid-19 karena tertular dari warga negara Jepang yang berdomisili di Malaysia.
Seperti diketahui, pasien 1 dan 2 diduga positif Covid-19 setelah melakukan kontak fisik dengan warga negara Jepang tersebut.
"Makanya kasus yang ditemukan pada bulan Maret itu, orang masih nyangkal, oh itu orang Jepang yang bawa."
"Salah, orang Jepang itu tertular di Jakarta," kata Pandu pada Kompas.com, Senin (13/4/2020).
• Menyusul DKI Jakarta dan Bogor, Pekanbaru Tetapkan PSBB, Makassar dan Bandung Baru Ajukan Permohonan
• 4 Arahan MUI Soal Ramadhan di Tengah Corona: Jangan Sampai Niat Baik Dilakukan dengan Cara Salah
• Tindakannya Surati Camat Demi Bantu Perusahaan Perangi Covid-19 DIkecam, Stafsus Jokowi Minta Maaf
"Ketika dia pulang demam, sakit diperiksa sudah covid."
"Bukan dua orang pertama yang dilaporkan itu tertular dari orang Jepang, keliru," sambungnya.
Pandu menjelaskan, sejak Januari-Februari lalu sudah terdapat banyak laporan pasien bergejala Covid-19.
Namun, kala itu pemeriksaan laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan belum siap dalam mendeteksi Covid-19, sehingga hasil yang dikeluarkan selalu negatif.
• Bisnis Terdampak Corona, Ruben Onsu Kelimpungan Putar Otak Pikirkan Gaji Ribuan Karyawannya
• Penuh Haru! Positif Corona Ibu Ini Berhasil Berjuang Melahirkan Anaknya Meski Dalam Keadaan Koma
"Tapi hasil tesnya masih negatif karena waktu itu pada awal-awal bulan itu, tes yang di Badan Litbangkes belum siap."
"Jadi hasilnya negatif terus," ungkapnya.
Pandu mengatakan, penularan lokal yang tidak terdeteksi itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 melonjak, baik dengan gejala ataupun tanpa gejala.
"Jadi virus itu udah lama beredar di Indonesia, cuma kita kan terlena sekali menganggap enggak ada, Indonesia bebas virus."
"Itu yang membuat menjadi kondisinya seperti sekarang," ujar Pandu.
Pandu kemudian menjelaskan mengapa penularan lokal terjadi sejak awal tahun.
Penularan lokal terjadi karena Indonesia masih membuka penerbangan ke lokasi yang terdampak Covid-19, yakni Wuhan, China.
Sebelum akhirnya China menerapkan kebijakan lockdown.
"Artinya di antara penumpang yang bolak balik Wuhan-Jakarta itu dan lima kota lainnya di Indonesia, di Makassar, di Batam, sudah ada yang membawa virus," ucap Pandu.
Adapun Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia pada Senin (2/3/2020) lalu.
• POPULER Video Puluhan Bule Gelar Pesta Saat Corona Mewabah di Bali, Petugas Buka Suara!
• Tak Kuat Tahan Lelah & Lapar, Tim Medis yang Bawa OTG Corona Kecelakaan, Ambulans Ringsek Parah
• POPULER Video Puluhan Bule Gelar Pesta Saat Corona Mewabah di Bali, Petugas Buka Suara!
Ada dua warga Depok, Jawa Barat, yang dinyatakan positif terjangkit virus corona. Pasien 1 berumur 31 tahun dan pasien 2 berumur 64 tahun.
Pasien 1 diketahui sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang berdomisili di Malaysia. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar Epidemiologi Ragukan Dugaan WN Jepang Tularkan Covid-19 ke Kasus Pasien 1 dan 2".
dan telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pakar Epidemiologi Ragu WN Jepang Tularkan Covid-19 ke Pasien 1 & 2: Orang Itu Tertular di Jakarta.
UPDATE: Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 4.557, Bertambah 316
Sementara itu, penularan Covid-19 yang disebabkan virus corona masih terjadi di masyarakat. Hal ini terlihat berdasarkan update kasus yang diumumkan pemerintah.
Berdasarkan data yang masuk hingga Senin (13/4/2020) pukul 12.00 WIB diketahui secara total ada 4.557 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Dengan demikian, ada penambahan 316 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Senin sore.
"Kasus konfirmasi positif sebanyak 316 orang, sehingga total 4.557 orang," ujar Achmad Yurianto.
• VIRUS Corona Memang Bisa Dimatikan, Tapi Peneliti Ungkap Kerugian Pasien Begitu Pulih dari Covid-19
Yuri juga menjelaskan, dalam periode yang sama ada penambahan 21 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Dengan demikian, totalnya ada 380 pasien yang sudah dinyatakan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan.
Pemerintah, menurut Yuri, optimistis bahwa jumlah pasien Covid-19 yang sembuh akan terus bertambah.
Dengan demikian, pemerintah juga berharap masyarakat ikut menjaga optimisme tersebut.
"Ini optimisme bersama bahwa Covid-19 bisa sembuh, dan jumlah yang sembuh akan terus bertambah dari waktu ke waktu," kata dia.
Selain itu, ada penambahan 26 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Dengan demikian, total ada 399 pasien yang tutup usia setelah dinyatakan positif virus corona.
• Raffi Ahmad Jualan Keripik Singkong saat Pandemi Corona, Suami Nagita Slavina Raih Omzet Rp 100 M
Yuri menjelaskan bahwa sebagian besar dari pasien Covid-19 yang meninggal ini berasal dari kelompok usia di atas 50 tahun.
"Dan memiliki penyakit comorbid atau penyakit yang diderita sebelumnya," ujar Yuri.
Berdasarkan data pemerintah, penyakit comorbid itu yang terbanyak adalah tekanan darah tinggi yang sudah bertahun-tahun serta diabetes yang sudah bertahun-tahun.
"Dan penyakit paru-paru yang kronis seperti asma, bronkitis, dan TBC," kata dia.
Patuhi PSBB
Dengan masih bertambahnya kasus Covid-19, pemerintah pun berharap masyarakat dapat terus mematuhi berbagai imbauan yang disampaikan terkait Covid-19.
Secara khusus, pemerintah berharap masyarakat yang berada di daerah berstatus Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan.
"Bukan hanya untuk diketahui tetapi juga harus dijalankan dan harus dipatuhi," ujar Achmad Yurianto.
Masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah dan tidak keluar jika memang tidak ada kepentingan mendesak.
Jika harus ke luar rumah, kita diminta untuk memakai masker serta menjaga jarak aman. Selain itu, jangan lupa juga untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Kemudian, masyarakat diimbau tidak bepergian ke mana pun untuk mencegah penyebaran semakin meluas.
Atas nama pemerintah, Yuri mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin, patuh, dan saling mengingatkan satu sama lain.
"Tidak henti-hentinya kami untuk terus mengingatkan: kunci keberhasilan penanggulangan Covid-19 kita adalah berbasis kekuatan masyarakat," ucap Yuri.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 4.557, Bertambah 316".