TRIBUNNEWSMAKER.COM - Napi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat membuat ribuan alat pelindung diri (APD).
APD tersebut nantinya akan disumbangkan kepada tim medis yang membutuhkan.
Seperti yang diketahui, seiring dengan bertambahnya jumlah pasien corona, APD untuk tim medis pun menjadi langka.
Padahal APD sangat penting untuk melindungi mereka sebagai garda terdepan dalam melawan Covid-19 atau virus corona.
Kelangkaan APD ini pun membuat banyak pihak melakukan donasi.
Masyarakat bahu-membahu membantu tim medis dalam menghadapi corona.
• Banyak Napi Asimilasi Kembali Berulah, Ari Wibowo Geram, Sentil Yasonna Laoly: Ingin Ngomong Kasar
• Datangi & Rawat Pasien Corona Tanpa APD, Perawat di India Menangis Hanya Dibayar Rp 6.000 per Hari
Begitu juga yang dilakukan oleh narapidana di lapas Cibinong.
Para napi membuat ribuan APD untuk disumbangkan.
Mereka belajar melalui YouTube.
Pada napi diajak oleh tim medis Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cibinon untuk memproduksi face shield atau pelindung wajah secara mandiri.
Hasil produksi itu nantinya akan didonasikan kepada semua tenaga kesehatan yang sangat membutuhkan.
Tim kesehatan Lapas menargetkan bisa memproduksi sedikitnya 2.000 face shield untuk didonasikan ke 111 puskesmas selain rumah sakit daerah.
Tim kesehatan Lapas Cibinong drg Zukhraini Khadija mengatakan, kegiatan yang melibatkan warga binaan itu dilakukan mengingat sulitnya mendapatkan APD bagi tenaga kesehatan yang sedang berjuang melawan wabah Covid-19.
• Pamerkan Aksi Bocah 9 Tahun Sumbang Tabungan Demi APD, Hotman Paris Nantikan Aksi Nyata Pejabat
• Beberapa Minggu Tak Keluar Rumah, WNA di Malang Ditemukan Tewas, Petugas Pakai APD untuk Evakuasi
Warga binaan pun tergerak untuk memberi manfaat sambil belajar otodidak dari tutorial video YouTube sesuai arahan tim medis Lapas.
Tak butuh waktu lama, face shield tersebut berhasil dibuat dengan modal pembelian bahan baku yang diambil dari penggalangan dana pegawai Lapas dan donatur lain.
"Jadi emang awalnya karena APD langka di mana-mana, terus ada tutorial YouTube cara pembuatan face shield sendiri gitu kan.
Akhirnya tim medis Lapas ajak warga binaan untuk membuat dan dibagikan ke faskes, terutama puskesmas karena sedikit sekali APD," ujar Zukhraini ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (19/4/2020) malam.
Selain itu, para warga binaan juga memproduksi perlengkapan penunjang lainnya, seperti masker kain.
Para warga binaan bisa membuat sekitar 200 face shield dalam sehari.
• VIRAL Video Petugas Medis Salat Pakai APD di Ruang Isolasi Pasien Corona, Berikut Fakta Lengkapnya!
Alat itu pun diutamakan untuk penggunaan tenaga kesehatan serta di dalam internal Lapas untuk mencegah penularan Covid-19.
"Produksinya setiap hari 200 pieces tergantung ketersediaan bahan.
Biasanya dicicil mulai dari potong formnya dulu, terus nanti bikin rangkanya.
Jadi bukan langsung jadi face shield nanti hari berikutnya pasang karetnya terakhir pasang mikanya," ujar dia.
Dia menyebutkan, cara membuatnya pun sangat mudah. Pertama, bahan baku yang disiapkan yakni busa, lembaran plastik mika dengan ketebalan 0,7 mm, dan lembaran plastik HDPE sehingga nyaman digunakan.
Lembaran plastik mika itu dipotong berbentuk persegi panjang sampai bisa menutup bagian wajah.
Kemudian, plastik jenis HDPE dan busa digunakan pelapis kepala, serta pengait plastik mika yang dilingkarkan di antara telinga hingga menutup sampai dagu.
Meski begitu, Zukhraini mengaku belum bisa memastikan standar kesehatan face shield buatan warga binaan Lapas.
• Lihat Risiko Kurangnya Alat Pelindung Diri, Tim Medis Tidur di Lantai Masih Pakai APD, Saking Lelah
Yang terpenting, kata dia, face shield berbahan mika atau plastik ini dapat mencegah wajah dari penularan Covid-19 melalui cipratan air liur.
Dia menambahkan bahwa alat tersebut lebih disarankan agar digunakan oleh tenaga kesehatan dan petugas yang melayani publik.
Dikarenakan setiap pekerjaan yang berhubungan langsung memiliki risiko terpapar virus lebih besar.
"Yang kita ambil itu terpenting memang menutupi wajah sampai dagu, jadi dari telinga ke telinga sampai tertutup.
Paling tidak face shield ini bisa melindungi pemakainya dari cipratan yang besar," ungkapnya.
Melebihi target
Sejak dua minggu, sebanyak 1.026 face shield sudah diproduksi dan telah dibagikan ke fasilitas kesehatan di Kabupaten Bogor.
Jumlah ini pun melebihi target awal karena ketersediaan APD di puskesmas sangat minim.
Menurut dia, pembuatan face shield akan terus dilakukan oleh warga binaan untuk memenuhi kebutuhan semua puskesmas yang minim APD.
"Awalnya target kita 1.000 face shield ternyata kalau misalnya dibagi 100 tiap puskesmas 10 itu kayaknya kurang belum lainnya jadi ditambahkan.
Tahap awal dibagikan sudah sekitar 850 dan yang siap dikirim saat ini ada 25. Yang waiting list diselesaikan itu kira-kira bisa mencapai 2.000," bebernya.
Adapun penyaluran donasi face shield Lapas Cibinong hingga Sabtu (18/4/2020), yakni sebanyak 275 potong face shield dibagikan ke 18 Puskesmas Leuwiliang, 376 potong ke 25 Puskesmas Ciawi.
Kemudian, Puskesmas Pabuaran Indah 30 potong, Cirimekar 20 potong, Citeureup 20 potong, dan Ciseeng 16 potong.
• Sebut Bawa Duit, 2 Orang yang Belanja ke Mall Pakai APD Buat Erick Thohir Murka: Kecam Kelakuan Ini!
Sedangkan untuk RSUD Leuwiliang 30 potong, klinik BPSDM 8 potong, dan 28 potong untuk membantu pembuatan pesanan.
Klinik Rutan Pd Bambu 4 potong, P2U Lapas Cibinong 2 potong, RS Trimitra 30 potong, klinik pratama BNN pusat up unit Layanan Tahanan BNN 20 potong.
"Yang siap dikirim ada 180 pieces untuk 12 puskesmas di wilayah Parung serta 50 pieces untuk RSUD Cibinong.
Kemudian, untuk waiting list ada 13 puskesmas di wilayah Jonggol, 14 di Jasinga, dan 15 di Cibinong.
Jadi yang sudah dibagikan ke beberapa wilayah dan selebihnya akan dikirim karena lagi diproduksi, kami optimis minggu depan sudah terdistribusi semua sesuai targetnya 2.000 sampai minggu depan mudah-mudahan jadi semua," ungkapnya.
Zukhraini menambahkan, setidaknya ada 10 warga binaan yang dilibatkan dalam pembuatan alat pelindung wajah tersebut.
Tentunya pengerjaan yang dilakukan setiap hari ini akan memberi efek positif dan membangkitkan semangat hidup kepada para warga binaan.
"Kami lihat dari efek positifnya kepada warga binaan, jadi mereka merasa ikut berkontribusi dalam pengggulangan Covid-19 ini, meskipun warga binaan terpenjara, tapi tetap bisa aktif melakukan hal yang bermanfaat," imbuhnya.
Menurut dia, jika mengandalkan pembelian dari luar akan tidak cukup, apalagi saat ini APD sudah masuk barang langka.
Ia berharap aksi warga binaan ini bisa memberikan contoh kepada Lapas lain ataupun masyarakat dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 secara gotong royong.
"Harapan kami daerah lain pun ikut tergerak sama-sama saling bantu, kita ada SDM yang bisa buat terus kerja gotong royong untuk belanja bahannya, jadi bisa bermanfaat, terutama untuk internal Lapas juga, alangkah lebih baik lagi buat sekeliling," kata dia. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belajar dari YouTube, Napi Lapas Cibinong Bikin Ribuan APD untuk Disumbangkan"
dan di Tribunnews Napi Lapas Cibinong Membuat Ribuan APD & Disumbangkan ke Tim Medis, Belajar dari YouTube