TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kota Tegal akhirnya membatalkan perayaan pesta kembang api.
Kota tesebut menuai kritik karena dianggap membuat euforia di saat prihatin.
Ini alasan akhirnya Kota Tegal membatalkan!
Kota Tegal akan merayakan pesta kembang api untuk penutupan PSBB di kota tersebut, dibatalkan di saat-saat terakhir, kenapa?
Publik dikejutkan dengan kabar Kota Tegal yang segera menutup kegiatan PSBB dengan cara yang tidak biasa.
Dua kali menjalani tahap PSBB, PSBB Tegal berakhir pada hari Jumat, 22 Mei 2020.
• Rayakan Berakhirnya PSBB Tegal, Tim Gugus Tugas & Tenaga Medis Sujud Syukur di Alun-alun Usai Apel
• Tegal Merayakan Tutup PSBB dengan Pesta Kembang Api di Alun-alun, Fraksi DPRD Mengaku Kecewa
Kota Tegal sendiri adalah kota yang paling awal melaksanakan PSBB.
Beredar kabar jika penutupan PSBB akan 'dirayakan' dengan sirine dan pesta kembang api di alun-alun Tegal.
Selain sirine dan kembang api, pemerintah Kota Tegal juga menyemprotkan desinfektan dengan dua helikopter dan 30 watercanon ke seluruh kecamatan.
Namun, di jam-jam menuju terselenggaranya pesta kembang api, acara itu dibatalkan.
Apa penyebabnya?
Saran Gubernur Ganjar
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono membenarkan pembatalan pesta kembang api di wilayahnya.
Menurutnya, setelah rencana pesta kembang api bergulir, Gubernur Ganjar memberikan masukan kepadanya.
Ganjar memberikan perhatian perihal akan diadakannya acara di Alun-alun yang dikhawatirkan mengundang massa tersebut.
Meski segala persiapan pesta kembang api telah rampung, Yon akhirnya membatalkan.
"Kita sebetulnya sudah menyiapkan kembang api. Atas saran gubernur, Ganjar Pranowo akhirnya kita batalkan," kata dia.
Ganjar pun sebelumnya juga telah mewanti-wanti saat Tegal menggulirkan rencana relaksasi PSBB.
Saat itu ia berpesan, kontrol terhadap masyarakat tetap dilakukan secara ketat.
Dianggap langgar PSBB
Dedi Yon menjelaskan, rencana awalnya, pesta kembang api akan digelar di alun-alun.
Selain perayaan kembang api, akan digelar sujud syukur serta pemberian penghargaan pada petugas medis.
Acara perayaan penutupan PSBB itu, oleh sejumlah pihak justru dianggap melanggar PSBB.
"Rencananya alun-alun kita sterilkan.
Tidak ada pedagang, dan warga tidak boleh masuk, kecuali peserta apel.
Akan tetapi, jangan sampai memancing masyarakat datang, dan kita justru dianggap melanggar PSBB maka kita batalkan kembang api," kata dia.
Tak ingin dianggap euforia
Dedi Yon mengungkapkan, tak ingin acara yang direncanakannya dianggap euforia.
Seperti diketahui, Kota Tegal memiliki pencapaian baik terkait penanganan Covid-19.
Sejak awal menerapkan local lockdown hingga menjalani PSBB, kini tak ada kasus positif di Tegal.
Kota Tegal pun kembali menjadi zona hijau.
Pesta kembang api dibatalkan karena wali kota tak ingin masyarakat mengganggap perayaan ini sebagai hal yang berlebihan.
"Karena kita tidak mau ada anggapan Kota Tegal melakukan euforia," kata Dedy.
Fraksi DPRD Tegal Sempat Kecewa
Rencana tersebut menuai kritik dari para anggota DPRD.
Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tegal Amiruddin menilai pemerintah kota mencari sensasi di tengah pandemi Covid-19.
Termasuk rencana adanya penyemprotan disinfektan melalui udara dengan menggunakan helikopter.
"Kedua acara tersebut lebih terkesan cari sensasional," kata Amiruddin, melalui pesan singkat, Jumat (22/5/2020).
Menurut Amir, kegiatan itu tentu akan mengeluarkan biaya cukup besar.
"Pastinya menghamburkan banyak biaya.
Di tengah kondisi banyak warga yang masih kesulitan ekonomi.
Sedangkan manfaat langsung agenda tersebut untuk pencegahan Covid-19 tidak bisa diukur dengan baik dan jelas," kata Amiruddin.
Dikatakannya, PSBB yang telah berlangsung tidak efektif menekan penyebaran virus corona di Kota Tegal.
Meski sudah zona hijau, Kota Tegal belum bisa dipastikan 100 persen bebas Covid-19.
"Bisa jadi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) masih banyak. Bisa juga termasuk orang tanpa gejala (OTG) juga banyak," kata dia.
Anggota Fraksi PKS lainnya, Rachmat Rahardjo menuturkan, seharusnya pemkot lebih cermat dalam membuat sebuah program di tengah pandemi corona.
"Apalagi dalam situasi sulit seperti ini.
Boleh saja cari sensasi, asalkan untuk tindakan positif yang melampaui standar capaian rata-rata orang ," kata Rachmat.
Diberitakan sebelumnya, PSBB Kota Tegal, Jawa Tengah, yang dilaksanakan dalam dua tahap akan berakhir pada Jumat (22/5/2020).
Penyemprotan disinfektan dengan dua helikopter dan 30 water cannon diagendakan Pemkot Tegal untuk mengakhiri PSBB yang berhasil membuat Kota Tegal menjadi zona hijau atau nihil kasus baru.
Tak hanya itu, pemkot juga berencana menyalakan sirene dan kembang api di Alun-alun Kota Tegal malam harinya.
Bersamaan dengan pemberian penghargaan kepada tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.
"Iya betul," kata Sekda Kota Tegal Johardi saat dikonfirmasi Kompas.com mengenai sejumlah agenda besar tersebut, Kamis (21/5/2020) malam.
Sesuai jadwal agenda Wali Kota Dedy Yon Supriyono yang diterima Kompas.com dari Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Tegal, kegiatan akan diawali dengan apel petugas di Lapangan Tegal Selatan sekitar pukul 13.00 WIB.
Setelah apel, helikopter dan water cannon akan berkeliling ke empat kecamatan untuk menyemprotkan cairan disinfektan.
Warga diimbau tetap berada di rumah sampai penyemprotan selesai sekitar pukul 17.00 WIB.
Kegiatan berlanjut malam hari berupa penyalaan sirene dan kembang api sebagai tanda PSBB telah berakhir yang dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada tenaga medis.
Johardi meminta warga tak sampai berkerumun atau berbondong-bondong datang ke alun-alun.
"Informasi lengkapnya besok disampaikan Pak Wali Kota," ucap Johardi.
(Tribunnewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sudah Disiapkan, Pesta Kembang Api Rayakan Tegal Zona Hijau Dibatalkan, Ini 3 Alasan Pentingnya dan di di Kompas.com dengan judul Fraksi PKS DPRD Kota Tegal Sesalkan PSBB Ditutup dengan Pesta Kembang Api
Dan di Tribunnews.com, 3 Alasan Perayaan Pesta Kembang Api untuk Tutup PSBB di Tegal Batal, Sampai Ditegur Ganjar Pranowo