Indikator Daerah Dianggap Siap Terapkan New Normal, Gugus Tugas Covid-19: Kasus Positif Harus Turun

Editor: Talitha Desena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

duduk di bangku taman bermain pun harus menjaga jarak saat new normal berlaku demi cegah Covid-19

"Ini datanya memang belum terkumpul dengan baik, tapi dengan partisipasi pemerintah daerah dengan baik, kita akan dapat datanya," kata dia.

Aspek lainnya yakni melihat gambaran epidemiologi di daerah tersebut.

Salah satu indikatornya adalah jika kasus positif Covid-19 turun 50 persen selama dua pekan berturut-turut.

"Indikator epidemiologi, kita harus lihat penurunan jumlah kasus positif selama dua minggu sejak puncak terakhir," kata dia.

"Setiap daerah pasti gambarannya beda, (kondisi) bagus apabila selama dua minggu sejak puncak terakhir penurunannya 50 persen," kata dia. 

Selain penurunan kasus positif, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) juga harus turun selama dua pekan sejak puncak terakhir.

Lalu, jumlah pasien yang sembuh dan jumlah ODP dan PDP yang telah selesai dipantau juga harus meningkat.

Sementara itu, jumlah pasien meninggal dari kasus positif juga harus menurun walaupun tidak ada target angka penurunannya.

Adapun perhitungan indikator kesehatan masyarakat, kata Wiku, merupakan rekomendasi WHO kepada setiap negara untuk menentukan keadaan suatu daerah di negaranya.

Terutama, untuk menentukan apakah daerah tersebut siap melakukan kegiatan sosial ekonomi berikutnya pasca-social distancing atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan di Indonesia.

Ilustrasi - Pola hidup baru (new normal) di tempat kerja (Freepik.com)

25 Daerah yang Disebut Bersiap Menghadapi New Normal

Presiden Joko Widodo menyebut, aparat TNI/Polri akan dikerahkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota.

Personel TNI/Polri tersebut akan menjaga tempat umum dan pusat keramaian.

Untuk memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan virus corona.

Halaman
1234