TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pembagian bantuan sosial di tengah wabah pandemi Indonesia mengalami kesemrawutan.
Semrawutnya pembagian bantuan sosial terkait Covid-19 terjadi, pemerintah desa diduga pakai data tahun 2011.
Di tengah pandemi Covid-19, penyaluran bantuan sosial masih banyak yang belum tepat sasaran.
Salah satunya juga terjadi di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Kalimantan Barat (Kalbar) Maria Goreti menduga ada penyaluran bantuan sosial tunai (BST) yang menggunakan basis data yang sudah usang.
• POPULER Kekecewaan Wali Kota Bogor Dapati Ibu-ibu Pakai Uang Bansos untuk Beli Baju Lebaran
• 6 Ibu-ibu Pakai Uang Bansos untuk Belanja Baju Lebaran, Bima Arya Kecewa: Akan Kita Cabut Bantuannya
Akibatnya, terjadi pembagian bansos terkait pandemi Covid-19 yang semrawut.
Dia mengaku telah menemukan sejumlah desa di Kabupaten Bengkayang, Kalbar, yang masih menggunakan data penerima bantuan dari tahun 2011.
"Bukan Bengkayang saja. Hampir di beberapa kabupaten dan kota kecenderungannya begitu.
Maklum, karena data sensus penduduk tahun 2010," kata Maria saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/5/2020).
Maria tidak menyebutkan secara jelas daerah mana saja yang diduga masih menggunakan data lama.