3 Lokasi yang Berpotensi Jadi Titik Penularan Covid-19 di Masa New Normal Menurut Achmad Yurianto

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus Corona, Achmad Yurianto .

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Terdapat tiga lokasi yang berpotensi menjadi titik-titik baru penularan Covid-19.

Begitulah pernyataan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto.

Ia menjelaskan, hal tersebut berdasarkan kajian dari para ahli.

"Di era adaptasi kebiasaan baru ( new normal) maka ada beberapa titik yang berpotensi untuk bisa menjadi tempat sebaran baru (penularan) Covid-19," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jumat (26/6/2020) sore seperti dikutip dari Kompas.com.

Lokasi pertama yang Yuri maksud adalah ruang kantor.

Guna menghindari penularan Covid-19 di kantor, pemilik perusahaan atau pengelola disarankan mencermati tiga hal.

Waspadai 3 Tempat yang Berpotensi Jadi Titik Penularan Covid-19 di Masa New Normal, Termasuk Kantor

Setelah Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 dari Ambulans, Nekat Dimakamkan Tanpa Protokol Kesehatan

UPDATE Virus Corona Dunia Jumat (26/6/2020): Ada 9,7 Juta Kasus, 5,2 Juta Pasien Dinyatakan Sembuh

Achmad Yurianto (YouTube/ Kompas TV)

"Satu, perhatikan pengisian ruang dengan jumlah orang," jelasnya.

"Untuk memastikan setiap pekerja di kantor bisa menjaga jarak setidaknya 1,5 meter, antara satu dengan yang lain," tutur Yuri.

Adanya kontak yang lama antara sesama karyawan akan berpeluang untuk terjadi penularan.

Hal tersebut juga harus dicermati oleh pemilik perusahaan.

Sehingga, para karyawan diharuskan menjaga jarak dan tetap memakai masker saat berada di ruang kerja.

Ungkap Kasus Covid-19 di Jatim Menurun, Risma: Memang Tak Sampaikan Angka, Nanti Dikira Nggak Kerja

Kemudian, harus mengatur ventilasi dan sirkulasi udara di kantor.

"Diupayakan penggunaan pendingin ruangan tidak sepanjang waktu," ungkap Yuri.

"Mungkin dimulai pada jam tertentu. Dan diupayakan juga setiap hari udara di dalam kantor berganti udara segar dari luar," jelasnya.

Lokasi kedua, lanjut Yuri, adalah rumah makan, restoran, warung atau kantin.

Mayoritas individu akan sering berada di lokasi tersebut di jam tertentu, misalnya saat makan siang.

Oleh karenanya, pemilik tempat makan dan masyarakat harus disiplin menjaga jarak, mengindari kerumunan dan memakai masker saat berada di tempat makan.

Lokasi ketiga adalah sarana transportasi massal.

Yuri mengungkapkan bahwa pemerintah sudah menempuh sejumlah kebijakan untuk mengurai kepadatan di transportasi umum.

Klarifikasi Soal Kabar Pergantian Jubir Covid-19, Achmad Yurianto: Saya Satu Tim dengan Dokter Reisa

Merujuk kepada tiga hal di atas, Yuri mengimbau masyarakat agar selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan di masa new normal.

Setidaknya, kata dia, ada tiga kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan, yakni memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan memakai sabun.

"Jadi produktivitas harus kembali dilakukan tetapi syarat mutlaknya harus aman dan mampu menjalankan protokol kesehatan dengan baik," tambah Yuri.

Sebelumnya, pemerintah kembali memperbarui data dan informasi terkait Covid-19, dan memperlihatkan bahwa penularan virus corona masih terjadi hingga saat ini.

Penularan virus itu menyebabkan angka kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah hingga  Jumat (26/6/2020).

Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Jumat pukul 12.00 WIB, diketahui ada 1.240 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total ada 51.427 kasus Covid-19 di Tanah Air, yang terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Data dan informasi ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Jumat sore.

"Didapatkan hasil konfirmasi positif sebanyak 1.240, sehingga totalnya menjadi 51.427 orang," ujar Yurianto.

Jumlah 1.240 kasus baru itu didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 22.819 spesimen dalam sehari.

Adapun, total spesimen yang telah diperiksa ada 731.781 spesimen dari 439.907 orang.

Artinya, satu orang bisa diambil sampel spesimennya lebih dari satu kali.

Kemudian, berdasarkan sebaran kasus baru, diketahui ada lima provinsi dengan penambahan tertinggi.

Jokowi Beri Waktu 2 Pekan untuk Jatim Turunkan Angka Positif Covid-19, Ini Reaksi Tri Rismaharini

Jawa Timur kembali mencatat jumlah penambahan kasus tertinggi dengan 356 kasus baru.

Berikutnya, ada DKI Jakarta dengan 205 kasus baru.

Provinsi berikutnya yang mencatat penambahan tertinggi adalah Jawa Tengah dengan 177 kasus baru, Sulawesi Selatan dengan 172 kasus baru, dan Bali dengan 49 kasus baru.

Data pasien sembuh dan meninggal

Data dalam periode yang sama juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 884 pasien Covid-19 yang sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, total pasien sembuh setelah terinfeksi virus corona ada 21.333 orang.

UPDATE Virus Corona Dunia Jumat (26/6/2020): Ada 9,7 Juta Kasus, 5,2 Juta Pasien Dinyatakan Sembuh

Akan tetapi, Yurianto juga menyampaikan kabar duka dengan masih adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ada 63 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 25 - 26 Juni 2020.

"Sehingga totalnya menjadi 2.683," ujar Achmad Yurianto.

Data ODP dan PDP

Hingga saat ini kasus Covid-19 sudah tercatat di semua provinsi atau 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Secara khusus, sudah ada 448 kabupaten/kota yang terdampak virus corona dari 34 provinsi.

Jumlah ini bertambah dua daerah, jika dibandingkan data kemarin.

Pemerintah juga mengungkap jumlah orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Saat ini ada 38.381 orang yang berstatus ODP dan 13.506 orang berstatus PDP. (TribunNewsmaker/*) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yurianto Ungkap 3 Lokasi yang Berpotensi Jadi Titik Penularan Covid-19 di Masa New Normal".

BACA JUGA :  di Tribunnews.com dengan judul 3 Lokasi yang Berpotensi Jadi Titik Penularan Corona di Masa New Normal Menurut Achmad Yurianto.