Kronologi Pengambilan Paksa Jenazah PDP di Makassar Berakhir Ricuh, 2 Orang Sempat Diamankan Polisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kantong jenazah

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Insiden pengambilan paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) kembali terjadi.

Kali ini terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Jenazah pasien PDP dipaksa dibawa pulang oleh keluarga pada Minggu (5/7/2020) dini hari.

Insiden tersebut terjadi di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar.

Pengambilan paksa jenazah berakhir ricuh.

Pihak keluarga pasien PDP tetap tetap memaksa untuk mengambil jenazah pria yang berusia 55 tahun itu.

Sudah Dinyatakan Meninggal, Kantong Jenazah Bergerak Sebelum Dimakamkan, Kaget Mayatnya Hidup Lagi

Kisah Pasien Covid-19 di Sragen Sembuh, Karantina 82 Hari, Deg-degan Lihat Jenazah, Tes Swab 15 Kali

Ilustrasi jenazah (ThinkStock)

Mereka menolak keluarganya dimakamkan dengan protap pemakaman Covid-19.

Kronologi kejadian diungkapkan oleh Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus.

Idrus mengatakan insiden bermula ketika para keluarga mempertanyakan bukti swab almarhum.

Mereka pun memaksa membawa pulang jenazah.

Namun upaya keluarga untuk mengambil paksa jenazah digagalkan polisi.

"Intinya dia (keluarga) mau ditunjukkan hasilnya negatif atau positif,

jadi dia mau ambil tapi tidak bisa karena PDP," kata Supriady saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (6/7/2020).

Supriady mengatakan, awalnya ada 2 dari pihak keluarga jenazah yang diamankan polisi karena diduga sebagai provokator keributan di rumah sakit tersebut. 

Namun setelah diperiksa, kedua warga tersebut dilepas lantaran merasa ikhlas atas kematian keluarganya. 

"Ini yang diamankan dua orang keluarganya tidak jadi diambil (ditahan) cuma dikasi pengertian.

Mereka sudah ikhlas juga.

Yang diprovokasi kan terlambat datang," imbuh Supriady. 

Setelah melalui perdebatan panjang, kata Supriady, keluarga akhirnya menerima jenazah pasien PDP itu dimakamkan melalui prosedur pemakaman Covid-19. 

Jenazah itu, kata Supriady lalu dimakamkan di pekuburan Macanda yang berada di Kabupaten Gowa. 

"Keluarganya sudah tidak ada masalah. Jadi dia dimakamkan dengan protokol Covid-19," tutup dia. 

Ilustrasi Virus Corona dan Jenazah Pasien Covid-19. (Kolase TribunNewsmaker - Freepik dan Kompas.com/ Garry Lotulung)

300 Warga Bersajam Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19

Sebanyak 300 warga dengan menggunakan senjata tajam mengadang ambulans yang membawa jenazah pasien Covid-19, di Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Jatim, Rabu (10/6/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.

Selain mengadang, warga juga mengambil paksa jenazah pasien berinisial S (60) yang meninggal di Rumah Sakit Moh Noer Pamekasan.

Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, Syaiful Hidayat mengatakan, petugas medis berhazmat mencoba mempertahankan jenazah.

Namun, warga mengancam petugas.

Mereka juga mengancam akan membakar ambulans. Hal itu membuat petugas mengalah.

Setelah jenazah berhasil diambil warga, petugas disuruh pulang.

Baju hazmat yang dikenakan petugas dilepaskan warga dengan paksa.

"Warga ingin jenazah dimakamkan tanpa protokol Covid-19 karena daerahnya tidak mau ada orang yang terpapar corona," ujar Syaiful saat dihubungi, Selasa (16/6/2020).

Syaiful menjelaskan, keluarga mendampingi saat petugas membawa jenazah.

Namun, memang warga setempat yang tidak terima jenazah itu dimakamkan dengan protokol Covid-19 di wilayah itu.

Jenazah pasien akhirnya dimakamkan sendiri oleh warga tanpa protokol Covid-19.

Syaiful menambahkan, banyak warga yang tidak mau dan tidak percaya bahwa keluarganya sakit kemudian dinyatakan positif Covid-19.

"Warga tidak percaya karena terpengaruh media sosial.

Padahal tenaga medis bekerja berdasarkan keilmuan, bukan rekayasa," kata Syaiful. (Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengambilan Paksa Jenazah PDP di Makassar Berakhir Ricuh, 2 Orang Sempat Diamankan" dan "300 Warga Bersajam Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Ancam Bakar Ambulans"

Baca juga di Tribunnews Pengambilan Paksa Jenazah PDP di Makassar Berakhir Ricuh, 2 Orang Diamankan, Ini Kata Polisi