Pengakuan ABK Indonesia di Kapal China, Kerap Dapat Perlakuan Kasar & Dianiaya karena Alasan Sepele

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ABK Indonesia di Kapal Fu Yuan Yu 1218 berbendera China

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sejumah anak buah kapal (ABK) Indonesia di kapal nelayan berbendera China Lu Huang Yuan Yu 118 mengaku sering mendapat perlakuan kasar dan penganiayaan.

Tindak kekerasan tersebut, menurut keterangan polisi, dialami setiap hari oleh ABK asal Indonesia.

"Yang sering memukul mereka yakni mandor dan nahkoda kapal Lu Huang Yuan Yu 118," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Arie Darmanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).

• Kisah Lain Penyiksaan ABK Indonesia Meninggal, Sebulan Mayat Disimpan di Pendingin Ikan Lalu Dibuang

Mengaku dianiaya hampir setiap hari

Dari pemeriksaan kasus kematian almarhum Hasan Afriandi asal Lampung, pekerja WNI yang tewas di kapal berbendera China Lu Huang Yuan Yu 118, Polda Kepri menetapkan satu orang tersangka. Satu orang tersangka itu yakni WNA asal China yang kesehariannya merupakan mandor di kapal Lu Huang Yuan Yu 118 tersebut.(KOMPAS.COM/HADI MAULANA)

Menurut keterangan para ABK Indonesia, mereka kerap menjadi sasaran penganiayaan setiap hari.

• Kisah Lain Penyiksaan ABK Indonesia Meninggal, Sebulan Mayat Disimpan di Pendingin Ikan Lalu Dibuang

Tak hanya tangan kosong, penganiayaan juga sering dilakukan dengan menggunakan besi, kayu dan peralatan lainnya yang ada di atas kapal.

"Menurut para ABK asal Indonesia, korban Hasan Afriadi tewas juga karena disiksa oleh mandor kapal China tersebut," kata Arie.

Selain itu, perlakuan kasar tersebut sering dilakukan para ABK asal China hanya disebabkan masalah sepele, bahkan sengaja dibuat-buat.

Mandor jadi tersangka

HALAMAN SELANJUTNYA ==============>