Kota Solo Disebut Zona Hitam Covid-19, Ganjar Pranowo Heran & Tak Terima: Yang Hitam Itu Bajumu!
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo nampak heran dengan status zona hitam pada Kota Solo, Jawa Tengah.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo nampak heran dengan status zona hitam pada Kota Solo, Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo mempertanyakan status zona hitam tersebut.
Ganjar tidak setuju dengan penyebutan zona hitam di Kota Solo.
Pasalnya penyebutan tersebut didasarkan pada lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi di Kota Solo.
Ia juga mengatakan sudah mengontrol masyarakatnya terkait penanganan Covid-19.
Karena itulah, Ganjar nampak geram dengan penyebutan zona hitam.
• Jokowi Marah Minta Pencairan Insentif Tak Bertele-tele, Ganjar Pranowo: Bagus, Momennya Pas
• PERBANDINGAN Anaknya Jokowi, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Siapa Paling Berprestasi?

Ia mempertanyakan bagaimana bisa disebut zona hitam.
"Kan sudah kita kontrol.
Kok masih banyak yang bilang (Solo) zona hitam?" ujar Ganjar geram.
Berawal lonjakan kasus

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebut Solo berstatus zona hitam lantaran lonjakan kasus Covid-19 di Kota Solo pada Minggu (12/7/2020).
Sebelum hari Minggu, pasien yang dirawat karena Covid-19 di Solo berjumlah 4 orang, namun angka tersebut melonjak lebih dari lima kali lipat, menjadi 22 orang yang harus dirawat.
• Berawal dari Ketidaksengajaan, 1.280 Orang di Secapa AD Ternyata Positif Covid-19 Tak Rasakan Gejala
Tambahan 18 orang itu, 15 di antaranya berasal dari klaster tenaga kesehatan (nakes) RSUD dr Moewardi yang merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Paru Universitas Sebelas Maret (UNS).
Kemudian tiga orang lainnya adalah warga non-nakes.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, seperti dikutip dari TribunSolo.com, menyebut Solo sudah menjadi zona hitam lantaran lonjakan kasus tersebut.
