TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hasil penyelidikan polisi yang menyimpulkan Editor Metro TV Yodi Prabowo meninggal dunia karena bunuh diri menyimpan tanda tanya tersendiri bagi keluarga.
Kedua orangtua Yodi Prabowo, Suwandi dan Turinah tak percaya anaknya akan berbuat demikian.
Mengingat, Yodi telah menyampaikan mimpi-mimpinya termasuk harapannya untuk segera menikah.
Kejanggalan pun tak hanya dirasakan keluarga lantaran Yodi tidak menunjukkan tanda-tanda depresi.
• Ayah Yodi Prabowo Masih Belum Yakin Anaknya Tewas Bunuh Diri, Ceritakan Sederet Mimpi Sang Putra
• Hasil Pemeriksaan HIV Yodi Prabowo Dinyatakan Negatif, Sederet Hal Ini Diduga Jadi Sebab Depresi
Namun, perbedaan posisi luka tusukan yang ada di bagian dada dan leher pun meninggalkan kejanggalan.
Bagaimana bisa Yodi yang sudah kesakitan karena luka di dada masih sempat menghujamkan pisau ke lehernya?
Soal keraguan ini, Dokter Ahli Forensik RS Polri Arif Wahyono menjelaskan alasan banyaknya luka tusuk di tubuh Yodi Prabowo.
Menurut Arif Wahyono secara teori bila seseorang berniat bunuh diri ia akan melakukan percobaan.
"Secara teori bahwa orang sebelum melakukan bunuh diri melakukan percobaan pembunuhan dulu, kalau nyeri sakit mau coba lagi tanggung deh," kata Arif Wahyono dikutip TribunMataram.com dari tayangan Breaking News Metro TV.
Dalam kasus editor Metro TV Yodi Prabowo, tusukan pertama di dada meleset dari paru-paru.