Virus Corona
Presiden Rusia Klaim Negaranya Telah Ciptakan Vaksin Corona, Ilmuwan: Keputusan yang Ceroboh & Bodoh
"Salah satu putriku sudah disuntik vaksin ini. Saya pikir ini membuatnya ikut serta dalam percobaan," ujar Putin dikutip dari AFP.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa negaranya telah menciptakan vaksin pertama virus corona atau covid-19.
Hal tersebut ia umumkan pada hari Selasa, 11 Agustus 2020.
Putin menerangkan, vaksin Covid-19 tersebut menawarkan "kekebalan berkelanjutan" terhadap virus corona.
"Pagi ini, untuk pertama kalinya di dunia, vaksin untuk melawan virus corona baru saja didaftarkan di Rusia," katanya dalam penggilan video dengan para menteri yang disiarkan televisi seperti dikutip dari AFP via Kompas.com.
"Salah satu putriku sudah disuntik vaksin ini. Saya pikir ini membuatnya ikut serta dalam percobaan," imbuhnya.
Rusia, lanjut Putin, telah berusaha keras untuk segera mengembangkan vaksin virus corona.
• Erick Thohir Sebut Indonesia Produksi Vaksin Covid-19 Desember 2020, Mulai Penyuntikan Februari 2021
• Soal Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Bio Farma Siap Produksi 250 Juta Dosis Mulai Desember 2020
• Vaksin Covid-19 dari China Sudah Tiba di Indonesia, Bio Farma Cari Relawan untuk Tes, Ini Syaratnya

Ia berharap, awal bulan ini negaranya dapat memproduksi vaksin tersebut secara massal dalam beberapa minggu ke depan.
Tahun depan, ditargetkan vaksin ini dapat diproduksi "beberapa juta" dosis per bulan.
Dilansir kantor berita AFP, vaksin Covid-19 itu diberi nama Sputnik V, mengacu kepada program luar angkasa di era Uni Soviet.
"Saya tahu ini cukup efektif, dan memberikan perlindungan berkelanjutan," kata dia menyikapi obat yang dikembangkan Institut Gamaleya.
• Fakta Baru Soal Vaksin Covid-19 di Indonesia: Relawan Tak Dibayar Hingga Kekhawatiran Anggota DPR
Dia menerangkan putrinya yang menjadi relawan sempat mengalami kenaikan suhu tubuh setelah menerima suntikan kedua.
"Hanya itu," paparnya.
Sementara itu para pihak berwenang Rusia mengklaim, salah satu calon vaksin yang diuji coba oleh lembaga Gamaleya di Moskwa, telah mencapai tahap pengembangan lanjutan dan akan lolos pendaftaran di tingkat negara.
"Kami sangat yakin memulai produksi massal pada September," kata Menteri Perindustrian Rusia Denis Manturov, dalam wawancara yang diterbitkan kantor berita pemerintah TASS.
• POPULER - Fakta Soal Vaksin Covid-19 di Indonesia, Relawan Tak Dibayar hingga Izin Belum Keluar
Pengumuman Presiden Rusia dikecam oleh berbagai pihak.