3 Guru SMP di Kudus Meninggal Beruntun, 2 Dipastikan Terinfeksi Covid-19, Ini Deretan Faktanya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jenazah

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah deretan fakta kasus tiga guru SMPN 3 Jekulo, Kudus, meninggal dunia dalam waktu berdekatan.

Tiga guru tersebut meninggal dunia secara berturut-turut pada pekan lalu hingga awal pekan ini.

Dua di antara mereka diketahui meninggal karena terinveksi Covid-19.

Sedangkan seorang lain, hasil tes swabnya belum keluar.

Mengenai hal itu, pihak sekolah pun menerapkan penutupan sementara.

Tak hanya itu, dilakukan juga tes swab massal.

Baca juga: Presiden Jokowi Optimis dengan Pengendalian Covid-19 di Indonesia, Didasari Sejumlah Angka Indikator

Baca juga: Banyak Istilah Asing Digunakan Dalam Penanganan Covid-19, Doni Monardo Sarankan Pakai Bahasa Daerah

Ilustrasi virus corona atau covid-19. (SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Seperti yang diketahui, saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan angka penurunan yang signifikan.

Kasus masih bertambah di sejumlah daerah.

Begitu juga di Kudus.

Meninggalnya tiga guru SMP ini cukup menghebohkan.

Terdapat sejumlah fakta, berikut rangkumannya:

Dua orang positif Covid-19

Kepala Puskesmas Jekulo, dr Emy Ruyanah mengatakan, tiga orang yang meninggal telah diambil sampel lendir hidungnya.

Hasilnya, dua orang dinyatakan positif Covid-19.

Satu lainnya masih menunggu hasil tes keluar.

"Dua orang guru hasil swab-nya positif Covid-19 dan seorang guru hasil swab-nya belum keluar," terang Emy saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (1/12/2020).

Ketiga guru itu berusia sekitar 50 tahun dan masuk kategori risiko tinggi.

Mereka sebelumnya merasakan beberapa gejala sakit, yakni batuk, flu dan demam.

Kemudian masing-masing dirawat di rumah sakit yang berbeda.

Ternyata mereka juga memiliki penyakit bawaan atau komorbid, yaitu hipertensi, diabetes dan jantung.

Swab massal

Usai kasus tiga guru meninggal, Pemkab Kudus lalu segera menelusuri kontak untuk dilakukan tes swab massal.

Diperkirakan ada 50 orang guru dan karyawan yang dites swab.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada telah meminta pihak sekolah untuk mencatat siapa saja yang pernah berkontak dengan almarhum.

"Saya sudah komunikasi dengan kepsek SMPN 3 Jekulo untuk membuat rekam jejak dan kronologinya," ungkap Harjuna.

Kepala SMPN 3 Jekulo, Wiwik Purwati kemudian menerapkan sistem work from home (WFH) pada guru dan karyawan.

"Sampai kapan WFH kami belum tahu pasti nanti menunggu arahan dari dinas," jelas Wiwik seperti dikutip dari TribunJateng.com.

Meski WFH, pihaknya terus melakukan pembelajaran secara daring seperti hari biasanya.

"Ujian tetap jalan karena dilaksanakan secara daring," ujar dia.

Dinas Pendidikan Pastikan SMPN 3 Jekulo Kudus Masih Belajar Daring

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada memastikan, hingga saat ini SMPN 3 Jekulo masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring seperti satuan pendidikan lainnya.

"Hanya guru dan karyawan yang masuk bergantian dengan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19," kata Harjuna saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (1/12/2020)

Menurut Harjuna, hingga saat ini sebanyak 50 guru dan karyawan SMPN 3 Jekulo akan menjalani tes swab secara bertahap.

"Selanjutnya guru dan karyawan akan work from home (WFH) sambil menunggu hasil swab keluar," ujar Harjuna.

Untuk diketahui, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berselimut duka.

Tiga orang guru yang bekerja di sana meninggal dunia secara beruntun dengan dua orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Puskesmas Jekulo, dr Emy Ruyanah membenarkan  hal tersebut. 

Menurutnya, ketiga guru perempuan berusia di atas 50 tahun tersebut sebelumnya sakit dengan gejala awal batuk, flu dan demam.

Ketiganya kemudian dirawat intensif di tiga rumah sakit yang berbeda dengan riwayat penyakit penyerta hipertensi dan jantung.

Ketiganya pun sempat menjalani tes swab hingga akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Dua orang meninggal dunia pada awal pekan lalu dan akhir pekan lalu.

Menyusul kemudian seorang lagi meninggal dunia pada awal pekan ini.

"Dua orang guru hasil swab-nya positif Covid-19 dan seorang guru hasil swab-nya belum keluar," terang Emy saat  dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (1/12/2020)

(Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta 3 Guru SMP di Kudus Meninggal Beruntun, 2 Dipastikan Covid-19, Tes Swab Massal Digelar",  dan "Dua Guru Meninggal Positif Corona, Dinas Pendidikan Pastikan SMPN 3 Jekulo Kudus Masih Belajar Daring"

dan di Tribunnews Deretan Fakta 3 Guru SMP di Kudus Meninggal Dunia Beruntun, 2 Dipastikan Terpapar Covid-19