Pelajaran Sekolah

Apa yang Dimaksud dengan Sistem Sosial? Berikut Penjelasan Lengkap Tentang Unsur-unsurnya

Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bersosialisasi

Reporter : Ninda Iswara

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dalam kehidupan sosial di masyarakat ada sistem sosial yang terbentuk.

Sistem sosial terdiri dari individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial.

Adanya mekanisme yang saling bergantung, saling fungsional, saling mendukung antara berbagai unsur dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain itulah yang kita sebut sebagai sistem, dan selalu mengalami dinamika yang mengikuti hukum sebab akibat (kausal).

Sistem sosial sendiri yakni sebuah sistem yang terdiri dari elemen sosial.

Dalam elemen inilah ada tindakan yang dilakukan individu untuk saling berinteraksi.

Individu yang saling berinteraksi dan bersosialisasi ini menciptakan hubungan sosial dalam masyarakat.

Selain itu, dari hubungan sosial ini akan tercipta pula nilai dan adat istiadat.

Baca juga: Bentuk-bentuk Interaksi Sosial, Ada Asosiatif & Disosiatif, Ini Klasifikasi & Penjelasan Lengkapnya

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Interaksi Sosial? Simak Ciri-ciri dan Syaratnya, Ini Penjelasan Lengkapnya!

Ilustrasi bersosialisasi (freepik.com)
  • Unsur-unsur sistem sosial

Dalam sistem sosial, ada unsur-unsur yang menyusunkan.

Menurut Loomis, berikut unsur-unsur sistem sosial beserta penjelasan lengkapnya.

1. Perasaan

Perasaan merupakan keadaan jiwa manusia yang berkenaan dengan situasi hati.

Perasaan dipengaruhi oleh faktor alam atau karena interaksis sesama manusia.

Perasaan sangat membantu menjelaskan pola-pola perilaku yang tidak bisa dijelaskan dengan cara lain.

Selain itu, perasaan juga terbentuk karena adanya hubungan yang membuat terciptanya situasi kejiwaan.

Perbedaan kebudayaan yang ada ini bisa membedaan kejiwaan suatu masyarakat.

2. Pengetahuan dan kepercayaan

Pengetahuan dan kepercayaan dianggap penting dalam sistem sosial.

Hal ini lantaran perilaku anggota masyarakat didasari atas keyakinan dan pengetahuan mereka.

Dalam kenyataanya, kepercayaan tidak musti benar.

Yang penting, kepercayaan tersebut dianggap benar atau tepat oleh warga yang hidup di dalam sosial yang bersangkutan.

3. Norma

Norma adalah pedoman yang berlaku dalam masyarakat.

Norma inilah yang menjadi patokan dari tingkah laku masyarakat dalam sistem sosial.

Norma juga menggambarkan tata tertib atau aturan.

Dengan kata lain, norma memberikan petunjuk tentang standard untuk bertingkah laku di dalam menilai tingkah laku.

4. Tujuan

Tujuan merupakan hasil akhir dari suatu perilaku yang bisa dicapai.

Ada banyak cara yang bisa dicapai untuk meraih tujuan.

Tujuan bisa dicapai melalui adanya perubahan atau mempertahankan keadaan yang sudah baik.

5. Kekuasaan

Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang untuk memengaruhi individu atau kelompok lain.

Kekuasaan seringkali dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu otoritatip dan non-otoritatip.

Kekuasaan otoritatip selalu bersandar pada posisi status.

Sedangkan non-otoritatip seperti pemaksaan dan kemampuan mempengaruhi orang lain tidaklah implisit dikarenakan posisi-posisi status.

6. Fasilitas

Secara umum, fasilitas dapat dikatakan sebagai cara atau jalan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan sistem itu sendiri.

Fasilitas bisa berupa benda, jalan, atau bentuk yang digunakan manusia untuk mencapai tujuan sistem sosial, yang meliputi sumber daya material berupa ide atau gagasan.

Penggunaan fasilitas itu dipandang sebagi suatu proses yang erat hubungannya dengan sistem-sistem sosial.

7. Sanksi

Sanksi merupakan suatu bentuk imbalan yang diberikan kepada seseorang karena perilakunya di dalam masyarakat, yang bisa berupa hadiah atau hukuman.

Hadiah atau hukuman ini telah ditetapkan oleh masyarakat itu sendiri.

Tujuannya yakni untuk menjaga tingkah laku mereka supaya sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Penerapan sanksi dimaksudkan untuk menimbulkan perubahan tingkah laku.

8. Pangkat

Pangkat ini ada kaitannya dengan kedudukan dan peran seseorang dalam masyarakat.

Pangkat tersebut bergantung pada posisi-posisi status dan hubungan-hubungan peranan.

Perolehan pangkat bisa terjadi karena adanya penilaian terhadap perilaku seseorang, baik dari segi pengalaman, pendidikan, keahlian, dan lainnya.

(TribunNewsmaker.com/Ninda)

- Berita dan artikel terkait Pelajaran Sekolah lainnya di sini -