TRIBUNNEWSMAKER.COM - Vera Simanjuntak belum lama ini mengurak fakta terbaru soal kematian kekasihnya, Brigadir J.
Sebelum Brigadir J tewas, rupanya Vera sempat mendapatkan puluhan kali missed call atau panggilan tak terjawab.
Nomer yang menelepon ponsel Vera yakni berasal dari ponsel Brigadir J.
Seperti diketahui, tiga ponsel Brigadir J hingga kini hilang misterius pasca kasus penembakan berdarah di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Diwartakan sebelumnya, Brigadir J meninggal dunia setelah ditembak Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).
Dalam konferensi pers yang disampaikan Karo Penmas beberapa waktu lalu, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkap penembakan Brigadir J dimulai ketika teriakan istri Irjen Ferdy Sambo meminta tolong.
Teriakan itu diurai lantaran Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.
Hal tersebut lantas membuat Bharada E yang merupakan penjaga keamanan di rumah itu pun menembak Brigadir J.
Baca juga: MISTERI 3 HP Brigadir J, Belum Ditemukan, Pacar Dapat 23 Missed Call, Baju Hilang: Siapa Menguasai?
Baca juga: Ada Apa Bang? Bharada E Tetap Tembak Jarak Dekat Brigadir J Meski Sudah Tersungkur Tak Berdaya
Terkait kasus kematian Brigadir J yang menyimpan banyak kejanggalan, keluarga bertindak tegas.
Melalui pengacara bernama Kamarudin Simanjuntak, keluarga melaporkan dugaan adanya pembunuhan berencana di balik kematian Brigadir J.
"Sebagai tim penasehat hukum atau kuasa keluarga almarhum Yosua Hutabarat untuk membuat laporan polisi tentang dugaan tindak pidana, dugaan pembunuhan terencana sebagaimana yang dimaksud pasal 340 KUH Pidana," kata Kamarudin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J dilansir TribunnewsBogor.com dalam Breaking News Kompas TV.
Fakta Terbaru
Terus menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak menguak fakta terbaru.
Fakta tersebut diungkap oleh Vera Simanjuntak, kekasih Brigadir J.
Kepada Kamarudin Simanjuntak, Vera mengaku sempat mendapat 'teror' telepon dari ponsel Brigadir J.
Hal tersebut terjadi satu jam sebelum Brigadir J dinyatakan meninggal dunia.
Seperti diketahui, Brigadir J dinyatakan tewas sekira pukul 17.00 Wib.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Kamarudin Simanjuntak menyebut bahwa jejak panggilan tak terjawab di ponsel Vera dari ponsel Brigadir J itu tidak beraturan.
Ada sekitar beberapa puluh kali missed call. Saya total ada 23 missed call ini datang ke HP Vera kekasih Brigadir J. Tetapi missed call ini tidak beraturan. Contohnya missed call pukul 16.00, lalu 16.10. Kemudian 16.20, sudah 16.20 balik lagi ke 16.05. Jadi missed call-nya itu tidak beraturan, sekali masuk breeettt banyak dan tidak beraturan," kata Kamarudin Simanjuntak di akun YouTube RH Channel.
Terkait hal yang disampaikan Vera tersebut, Kamarudin Simanjuntak mengurai spekulasi.
Diduga HP Brigadir J sudah dikuasai pihak ketiga sehingga keberadaannya tak diketahui.
Padahal dari salah satu ponsel tersebut, Brigadir J diduga sempat menghubungi sang kekasih namun tak berhasil.
"Karena sampai sekarang tidak diketahui dimana HP itu. Yaitu 3 handphone dengan 4 nomor milik Brigadir J. Pertanyaannya lagi siapa yang menguasai handphone Brigadir J karena diduga tergeletak di meja di rumah dinas itu," ungkap Kamarudin Simanjuntak.
Bukan cuma perkara ponsel, Kamarudin Simanjuntak juga mempertanyakan baju mendiang yang hilang.
Ternyata, baju dinas harian kepolisian yang dipakai Brigadir J saat penembakan hilang misterius.
Padahal melalui baju tersebut diyakini Kamarudin Simanjuntak, penyebab Brigadir J terluka bisa diketahui.
Sebab diyakini sang pengacara, akan ada bekas darah dari beberapa bagian tubuh yang diduga terkena peluru, seperti dada, kepala dan hidung.
"Melalui baju akan terlihat kenapa di jenazah korban ada luka di bahu serta luka tembak di dada. Juga bekas darah dari kepala yang tertembak tembus ke hidung, serta luka tembak di tangan. Juga di kaki kiri ada resapan darah, semuanya tentulah robek pakaiannya," pungkas Kamarudin Simanjuntak.
Tak hanya baju, sepatu, celana, hingga kaos kaki Brigadir J juga hilang tanpa jejak.
Brigadir J Menangis Video Call dengan Pacar
Sebelumnya diwartakan, kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak pada akun Facebooknya meminta agar hasil autopsi diumumkan segera secara terbuka.
Selain itu, ia juga mendukung agar setelah proses autopsi, pemakaman ulang Brigadir J dilakukan secara kedinasan.
Tak hanya mendukung hal tersebut, Kamarudin Simanjutkan mengunggah momen Brigadir J saat video call dengan sang kekasih, Vera Simanjuntak dan mengaku hendak dibunuh.
Pada video itu itu, terlihat Brigadir J sedang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Terlihat ia menyandarkan kepalanya di sebuah bantal dengan sarung berwarna putih.
Tampak pula kain mirip selimut warna cokelat di dadanya. Brigadir J juga terlihat mengenakan baju berwarna hitam.
Pada foto itu, tampak wajah Brigadir J meringis dan matanya melirik ke sisi kanannya.
Sementara sang kekasih memasang wajah sedih melihat sang kekasih di balik video call tersebut.
Menurut Kamarudin Simanjuntak, foto itu merupakan momen saat Brigadir J meminta Vera untuk mencari penggantinya.
Bukan tanpa sebab, Brgadir J saat itu menyebut dirinya akan pergi untuk selamanya karena akan dibunuh.
Tampaknya video itu merupakan bukti adanya pengancaman terhadap Brigadir J.
"Noted: Keterangan Poto Alm. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Ketika Alm : Pamitan & Memohon Maaf serta Meminta Mencari "pria lain" Sebagai Pengganti Dirinya,
Sekaligus Menjelaskan Bahwa Dia Akan Pergi Untuk Selamanya,
Karena "AKan Dibunuh Oleh Para Squad Lama Yang Pada Kurang Ajar.. !"," tulis Kamarudin Simanjuntak.
Sambil memposting foto tersebut, Kamarudin Simanjuntak juga meminta publik untuk mendukung agar hasil autopsi Brigadir J disampaikan sekarang juga.
"Dukung "Hasil Autopsi dan Visum Et Repertum Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat" segera diumumkan sekarang juga secara terbuka, obyektif dan transfaran,
sesuai amanat Presiden RI, demi kepastian hukum, keadilan dan kemamfaatannya," tulisnya.
Bukan cuma itu, ia juga meminta agar jenazah Brigadir J kembali dimakamkan secara kedinasan.
"Dukung Jenazah Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat untuk dimakamkan sekarang secara kedinasan.
Mari tolak, alasan "kurang persyaratan administrasi."," tulisnya lagi.
(TribunnewsBogor/ Khairunnisa)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Terkuak Vera Akui Dapat Teror 23 Missed Call Sebelum Brigadir J Tewas, Kuasa Hukum Curigai Hal Ini,