TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sering disebut dalam kasus kematian Brigadir J ternyata ini sosok Skuad Lama.
Beberapa kali istilah Skuad Lama disampaikan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Menjadi sebuah misteri selama ini ternyata Skuad Lama merupakan sosok ini.
Baru-baru ini, istilah Skuad Lama kembali mencuat dalam tayangan eksklusif KompasTV yang dipandu Aiman.
Kepada KompasTV, Kamaruddin Simanjuntak sedikit menjabarkan tentang istilah Skuad Lama dan Skuad Baru.
Tapi menurut pengakuan Kamaruddin Simanjuntak, Brigadir J dan pacarnya Vera Simanjuntak sudah saling tahu tentang istilah Skuad Lama dan Skuad Baru.
Bahkan, saat mereka berkomunikasi lewat telepon mereka sudah saling menguatkan.
Baca juga: 3 Orang Squad Lama Nyinyir Kamaruddin Simanjuntak Dipanggil Bareskrim Terkait Kasus Brigadir J
Baca juga: Hampir 1 Bulan Berjalan, Muncul Sosok Bripka Ricky Saksi Penting dalam Kasus Penembakan Brigadir J
Menurut Kamaruddin, skuat lama dan baru merupakan sebutan bagi sesama ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Kamaruddin pun membeberkan, sebenarnya Brigadir J merupakan satu di antara ajudan yang berprestasi.
"Bahkan disayang oleh komandan, termasuk Bapak dan Ibu (Ferdy Sambo dan istrinya, red)," kata Kamaruddin.
Hal ini dibuktikan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Sambo sempat memanggil adik Brigadir J yang sama-sama berprofesi sebagai polisi.
Adik Brigadir J yang bertugas di Yanma Polri diminta datang ke rumah dinas Ferdy Sambo pada 1 Juli 2022.
Saat bertemu dengan adik Brigadir J, Putri memberikan dompet merek Pedro, uang senilai Rp 5 juta, dan dijanjikan untuk membantu kepindahannya ke Jambi.
Brigadir J mendapatkan ancaman pertama terjadi pada Juni 2022.
Baca juga: TEMBAK Brigadir J Hingga Tewas, Bharada E Disebut Pahlawan Sosok Ini: Lebih Mulia, Dia Menyelamatkan
Baca juga: Saor Siagian Tanggapi Tuduhan Pelecehan Brigadir J, Tak Percaya Seberani Itu: Polisi Jangan Pelintir
Saat itu, Brigadir J menelepon sang kekasih menceritakan hal tersebut.
Kepada Vera Simanjuntak, Brigadir J curhat akan meninggalkan kekasihnya tersebut dan meminta Vera mencari pengganti lain.
Sembari menangis, Brigadir J juga berpamitan dengan Vera dan memohon maaf atas dosa dan kekhilafan yang pernah diperbuat.
Vera mengira Brigadir J sakit hingga akhirnya muncullah pengakuan tentang ancaman pembunuhan tersebut.
"Setelah diancam akan dibunuh, kekasih tanya skuad lama atau skuad baru," ujar Kamaruddin.
Fakta Baru Kata 'Apabila Naik Ke Atas Akan Dibunuh'
Terungkap fakta baru dari pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Kepada KompasTV yang dipandu Aiman, Senin (1/8/2022), Kamaruddin Simanjuntak mengatakan ada istilah 'naik ke atas' dan 'squad lama' dan 'squad baru'.
Namun hal yang baru dalam pengungkapan fakta ini yang menjadi sorotan yakni istilah 'naik ke atas'.
Istilah ini muncul berdasarkan pengakuan Vera Simanjuntak, pacar dari Brigadir J.
Sebelum tewas diberondong tembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J menerima beberapa kali ancaman pembunuhan.
Bahkan, ancaman pembunuhan masih diterima Brigadir J satu hari sebelum kematiannya.
Ancaman tersebut terjadi pada Kamis (7/7/2022), sedangkan kejadian Brigadir J tewas ditembak pada Jumat (8/7/2022).
Kalimat ancaman tersebut adalah 'apabila naik ke atas akan dibunuh'. Maksud dari kalimat ini masih menjadi misteri.
Ancaman pembunuhan tersebut, kata Kamaruddin, disampaikan Brigadir J kepada sang kekasih, Vera Simanjuntak.
"Ancaman pembunuhan itu ternyata berlanjut hingga 7 Juli 2022, sedangkan aksi penembakan terjadi pada 8 Juli 2022," kata Kamaruddin di hadapan host program AIMAN Kompas TV.
Kamaruddin menyampaikan, ancaman pembunuhan tersebut juga disertai dengan kalimat 'apabila dia naik ke atas akan dibunuh.'
Kamaruddin mengaku tidak mengerti apa maksud naik ke atas dan meminta pihak berwenang mengungkap hal tersebut.
"Tolong telusuri apa makna di atas ini? Apakah naik dari lantai 1 ke lantai 2 atau ada isu lain yang lagi berkembang," jelasnya.
Dengan diungkapkannya ancaman pembunuhan ini, maka Brigadir J telah menerima ancaman serupa sebanyak dua kali.
Berikut ini menit-menit jelang Brigadir J tewas:
Pukul 15.29 WIB
Irjen Ferdy Sambo tiba lebih dulu di rumah pribadi di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Pukul 15.40 WIB
Rombongan Putri Candrawathi tiba di rumah pribadi.
"Kelihatan ada Bharada E di situ, ada almarhum juga, Brigadir Joshua, ada ART juga, ada dua lagi staf-nya," terang Taufan dalam wawancara bersama MetroTV, dikutip Tribunnews.com, Senin (1/8/2022).
Pukul 15.43 WIB
Rombongan melakukan tes PCR.
"Kira-kira tiga menit setelah itu (tiba dari Magelang), mereka keluar dan PCR. Yang PCR itu Ibu, dengan ADC, asisten rumah tangga, dan Joshua, termasuk Bharada E," kata Taufan.
Pukul 16.31 WIB
Kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak menghubungi almarhum.
Brigadir J mencari tempat lebih sepi, karena tengah berkumpul rekan ajudan yang lain.
Menurut Taufan, sesaat sebelum menerima telepon dari Vera, Brigadir J terlihat ngobrol dan tertawa-tawa bersama rekan-rekannya.
Pukul 16.37 WIB
Tes PCR selesai, rombongan Putri Candrawathi pindah ke rumah dinas yang berjarak 500 meter dari rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo, tepatnya di Komplek Polri Jalan Duren Tiga Nomor 46.
Jeda beberapa menit, Irjen Ferdy Sambo juga keluar dari rumah pribadi.
Namun, ia tak menuju rumah dinas, melainkan ke arah berbeda.
Pukul 17.00 WIB
Mobil yang ditumpangi Irjen Ferdy Sambo berhenti, diduga saat Putri menelepon melaporkan peristiwa adu tembak di rumah dinas.
"Kata penyidik, ada telepon untuk Pak Sambo dari istrinya yang menjelaskan ada peristiwa itu," ujar Taufan.
Taufan menambahkan, sementara mobil dan patwal berusaha putar balik, Irjen Ferdy Sambo berlari menuju rumah dinas.
Sementara itu, Putri Candrawathi terlihat menangis ketika kembali ke rumah pribadi seusai insiden adu tembak.
"Dari CCTV satu lagi di rumah pribadi itu, kelihatan Ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis," tandas Taufan.
(Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Terungkap Siapa Skuad Lama yang Ditakuti Brigadir J, Vera Simanjuntak Juga Disebut Sudah Tahu.