TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sebelum terjadinya insiden pembunuhan terhadap Brigadir J, kekasih Vera Simanjuntak itu ternyata sempat bertengkar dengan Bripka RR yang kini sudah jadi tersangka.
Keterangan itu disampaikan oleh Bharada E kepada tim pengacaranya, Burhanuddin.
Seperti diketahui, Brigadir RR adalah salah satu tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
"Dia sebutkan ada kejadian (Brigadir J) sempat marahan dengan salah satu tersangka (Brigadir RR). Dia tanya kenapa, si RR gak mau sebut dan Brigadir J tidak mau sebut," ujar Burhanuddin menyampaikan isi keterangan Bharada E, dilansir dari video di kanal YouTube tvOneNews, Rabu (10/8/2022).
Terkait dengan apa penyebab Brigadir J dan Brigadir RR terlihat konflik, Burhanuddin menyebut Bharada E tidak mengetahuinya.
"Bharada E ini sampaikan ada masalah apa sampai cekcok, dua pihak ini diam (Brigadir J dan Brigadir RR)," kata Burhanuddin.
Baca juga: POTRET Rumah Ferdy Sambo yang Dihuni Brigadir J Saat Hidup, 2 Tahun Suami Putri Cuek Tak Lapor RT
Lebih lanjut, Bharada E mengaku sempat melerai pertengkaran antara Brigadir J dan Brigadir RR.
Pasalnya, Bharada E khawatir pertengkaran antara Brigadir J dan Brigadir RR bakal menganggu istri Irjen Ferdy Sambo yang disebut sedang sakit.
"Bharada E bilang jangan bertengkar di dalam (rumah), Ibu (istri Irjen Ferdy Sambo) lagi sakit. Bertengkar di luar," kata Burhanuddin menyampaikan keterangan Bharada E.
Hubungan Bharada E dan Brigadir J
Pengacara Bharada E, Burhanuddin mengungkap hubungan antara Bharada E dan Brigadir J sebelum terjadinya insiden pembunuhan di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri.
Menurut Burhanuddin, keterangan mengenai hubungan dua ajudan Irjen Ferdy Sambo itu disampaikan langsung oleh Bharada E.
Burhanuddin mengatakan, sebelum diperintahkan mengeksekusi, rupanya Bharada E memiliki hubungan dekat dengan Brigadir J.
Bahkan, hubungan dekat itulah yang membuat Bharada E merasa terguncang ketika diperintahkan menembak Brigadir J.
Baca juga: Kesaksian Pak RT, Ikut Geledah Rumah Ferdy Sambo Tersangka Kasus Brigadir J, Kaget Temukan Benda Ini
"Itu sebenarnya bikin dia sesak, karena teman satu kamarnya dan tidur bareng-bareng," kata Burhanuddin menyampaikan isi keterangan Bharada E, dilansir dari video di kanal YouTube tvOneNews, Rabu (10/8/2022).
Burhanuddin melanjutkan, dalam keterangannya Bharada E tidak menyangka disurut menembak rekannya sesama ajudan.
Perintah itu kemudian dilakukan Bharada E hingga membuat dirinya trauma.
"Pasca itu dia trauma, kok bisa dia lakukan. Dia nggak ngira juga kok bisa nembak," kata Burhanuddin.
TANGIS Bharada E Pecah Saat Telepon Pacarnya, Sang Pengacara Ikut Pilu: 'Kiranya Tuhan Menolong'
Sebelum memberi kesaksian, Bharada E sempat menghubungi kekasihnya, sang pengacara ikut pilu.
Deolipa Yumara, pengacara Bharada E mengungkap momen-monen pilu saat kliennya menghubungi sang kekasih.
Bahkan di momen tersebut, Bharada E sempat menangis.
Pria yang turut menjadi tersangka kasus kematian Brigadir J ini sempat menyinggung soal hukumannya.
Hingga akhirnya setelah menghubungi sang kekasih, Bharada E pun dengan plong menuliskan kronologi kematian Brigadir J lewat empat lembar kertas.
Hal tersebut disampaikan Deolipa Yumara dalam wawancara bersama Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu Ambarita, di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Saya Takut Bharada E Tutup Mata Saat Dipaksa Tembak Brigadir J: Kalau Ga Nembak Saya yang Ditembak
“Saya kasih empat lembar kertas, tulislah bebas suka-suka kau.
Tulislah nganape punya pikiran tulis, nganape pengalaman batin apa yang terjadi apa pokoknya apa yang ngana liat,” ucap Olif, sapaan akrabnya.
Alumnus Universitas Indonesia ini lantas menceritakan awal mula empat lembar kertas itu menjadi media cerita Bharada E.
Itu diawali saat Olif pertama kali bertemu Bharada E pada Sabtu (6/8/2022) dini hari di Rutan Bareskrim Mabes Polri.
Kala itu, pria berambut keriting ini bertemu Bharada E di ruangan khusus.
Kondisi Bharada E, sambung dia, dalam keadaan pucat, galau, cemas hingga tertekan.
Baca juga: SETELAH Berdoa, Bharada E Sadar Hanya Jadi Tumbal, Kini Nyesel ke Brigadir J: Dimanfaatkan Pimpinan
“Bahkan dia bilang, kalau dijawab begini bagaimana, kalau saya jawab begini hukuman saya bagaimana?” ujarnya meniru perbincangan dengan Bharada E.
“Loh kok anda bisa beda-beda ceritanya?
Ya saya masih mikir bang.
Kalau dia melakukan bagaimana, kalau dia enggak melakukan bagaimana.”
Deolipa pun lantas bertanya lebih personal ke Bharada E perihal agama hingga kesukuan.
Itu dimaksudkan agar lebih dekat dengan mantan ajudan Irjen Ferdy Sambo itu.
Setelah itu, diketahui bahwa Bharada E merupakan pria kelahiran Manado, dan beragama Kristen.
Olif pun lantas mengajak untuk berdoa agar hati dan pikiran menjadi tenang.
“Jadi kita berdoa secara Kristiani, panjang lah kita berdoa.
Doa-doa saya juga nyasar ke pikiran dia, kan (menyangkut) orang tua segala macam,” ucap Olif.
“Saya bilang ‘kiranya tuhan menolong kawan saya Bharada E ini supaya dia bisa tenang hidupnya, bisa plong, bisa nyaman, kemudian bisa menceritakan apa adanya, hanya untuk kemuliaan Tuhan,” lanjutnya.
Setelah berdoa, Deolipa tidak lantas melakukan wawancara. Dia terlebih dahulu menanyakan apa yang sedang dirasakan dan diinginkan Bharada E.
Bharada E pun menyinggung soal kekasihnya, hingga akhirnya dibantu Olif untuk menelfon kekasih eks ajudan Ferdy Sambo ini.
“(Dengan) pacarnya lama ngobrol-ngobrol, sama nangis-nangis kan.
Lama dia berkomunikasi sama pacarnya,” ucap Olif.
Baca juga: DITARUH di Rumah Mertua, 2 Barang Ferdy Sambo Disita, Diduga Ada Kaitan dengan Kematian Brigadir J
Setelah perbincangan dengan kekasih selesai, Bharada E pun diberikan empat lembar kertas tersebut dan diberi waktu untuk menuturkan keluh kesahnya dalam medium tersebut.
Olif bilang, Bharada E menulis pada empat lembar kertas tersebut dalam waktu dua jam dan menceritakan semuanya dengan rinci.
“Saya kasih pulpen saya tinggal.
Saya setelkan lagu rohani lagi, saya tinggal,” katanya.
“Cepat loh.
Wih dua jam jadi, gitu kan.
Jadi empat lembar.”
Olif pun membaca lembaran kertas tersebut.
Ia berkata dalam empat kertas itu tertulis rentetan kejadian dari tanggal 2 Juli hingga menjelang kejadian pada 8 Juli silam.
Ia pun meyakini penururan Bharada E melalui kertas ini sudah benar.
Kertas-kertas berisi tulisan tangan Bharada E itu akhirnya ditandatangani dan diberi cap jempol yang menandakan itu asli tulisan Bharada E.
Kemudian lembaran kertas itu diolah menjadi bagian dari penyidikan.
Olif pun meyakinkan Bareskrim dan penyidik bahw Bharada E sudah siap kembali.
Hingga akhirnya lembaran kertas itu dicocokkan dan dituangkan ke Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
“BAP keluar semua. Gak tahu itu Tuhan bekerja di pikiran dia sehingga data itu begitu jelas disampaikan,” ucapnya.
Olif mengatakan tulisan curahan hati Bharada E ini bisa menjadi bagian dari penyidikan hingga menjadi barang bukti.
“Bisa (menjadi) barang bukti, tapi kan itu bukan pro justica karena kan tulisan tangan.
Konversi ke BAP dalam BAP dalam penulisan ulang. Dan kita mendampingi, yang mendampingi saya dan burhanduddin,” tuturnya.
Diketahui, Bharada E kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa tewasnya Brigadir J.
Saat ini, Bharada E dikenakan sangsi pasal 338 juncto pasal 55 dan pasal 56 tentang pembunuhan secara bersekongkol. (Tribun Palu)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Palu dengan judul 'TERUNGKAP Brigadir J Sempat Terlibat Cekcok Sebelum Dieksekusi, Bharada E Melerai: Ibu Lagi Sakit'