Kasus Ferdy Sambo

Teman Ungkap Ferdy Sambo Berubah Setelah Jadi Jenderal, Dulu Ramah Hobi Nongki Kini 'Nggak Friendly'

Editor: galuh palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ferdy Sambo kekeh inginkan resign, Polri langsung pecat tanpa proses surat pengunduran diri.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ahmad Saroni rupanya pernah menjadi teman nongkrong Ferdy Sambo, kini ungkap sifat mantan jenderal yang kini jadi tersangka pembunuhan itu.

Ahmad Saroni berteman dengan Ferdy Sambo ketika suami Putri Candrawathi masih menjadi pejabat di Polda.

Kata Ahmad Sahroni, dulunya Ferdy Sambo terkenal ramah dan suka bergaul dengan semua orang.

Ferdy Sambo dulunya tidak mebatas-batasi diri bila bergaul dengan masyarakat sekitar.

Ferdy Sambo dan keluarga juga terkenal rajin beribadah dan pergi ke gereja.

Politisi Nasdem Ahmad Sahroni ikut berkomentar mengenai Irjen Pol Ferdy Sambo dinonaktifkan oleh Kapolri demi penyidikan, Senin(18/7/2022). (Kolase Tribunmedan Dan Instagram Ahmad Sahroni)

Tak heran, pria asal Manado itu sering menjadi panitia atau pun aktif dalam kegiatan gereja.

Baca juga: MISTERI Hasil Lie Detector Ferdy Sambo & Putri Candrawathi, Ada Kebohongan? Polri: Untuk Penyidik

“Temen deket dari Kompol, zaman dulu kita nongkrong di Kudus Cafe, di Sultan. Gak tahu jabatannya apa, karena waktu itu di Polda dia,” kata Ahmad Sahroni yang juga anggota DPR RI dikutip dari Tribun-Sumsel yang dilansir dari YouTube Uya Kuya TV, Jumat (9/9/2022).

Ahmad Sahroni pun mengungkap, Ferdy Sambo mulai berubah sejak naik pangkat jadi perwira tinggi atau setara jenderal.

Lalu, kesombongannya bertambah ketika karirnya melesat naik menjadi jenderal bintang dua. Ia juga digadang-gadang menjadi Kapolri masa depan dengan usia yang lebih muda dari rekan-rekan perwira tinggi.

“Sejak bintang satu (berubah), sombong aja. Ya sombong gimana ya ngomong sombongnya, ya enggak friendly aja,” jelas Ahmad Sahroni.

Menurut Ahmad Sahroni perubahan yang terjadi pada Ferdy Sambo itu memang sering terjadi pada banyak orang.

“Ya mungkin karena manusiawi sih, kalau udah pegang kekuasaan, jabatan, duit, udahlah pasti orang kalau enggak tahan iman, mental, berubah jadinya,” kata dia.

Ia pun tak mengurai secara detail perubahan yang terjadi pada teman dekatnya itu.

“Udah enggak kayak dulu, beda,” jelasnya.

Ferdy Sambo Mulai Kurus

Tak hanya itu, Ahmad Sahroni juga menyoroti penampilan Ferdy Sambo saat ini.

Baca juga: SOSOK Irjen Slamet Uliandi, Polisi Pilihan Kapolri Jemput Paksa Ferdy Sambo, Dijuluki Kapten Jack

Video lawas Ferdy Sambo, tampak bentak-bentak (Tangkap layar Youtube TV One)

“Toh dia sekarang posisinya sudah kurus badannya, drastis, tatapannya juga kosong,” kata Ahmad Sahroni.

Ia pun menduga perubahan pada teman dekatnya itu terkait kasus yang kini sedang menimpa dirinya.

“Ya namanya juga posisi orang lagi stres berat, ya jadi mau ngapain lagi. Dia enggak bisa apa-apa,” kata dia.

Kemudian soal sikap santai Ferdy Sambo yang bahkan menyapa, menurut dia hal itu wajar saja.

“Gak ada apa-apa, dia cuma beramah tamah aja, enggak ada salahnya,” tandasnya.

Putri Candrawathi Musti Ditahan

Pada obrolan itu, Ahmad Sahroni juga menyinggung soal Putri Candrawathi yang harusnya sudah ditahan.

“Mustinya ditahan, dengan aspek tapi kan semua kembali ke penyidikan, bagaimana penyidik menyimpulkan bahwa yang bersangkutan bisa ditahan atau tidak,” kata dia.

Ia pun mengatakan, jika nantinya Putri Candrawathi ditahan, maka tidak boleh diistimewakan.

“Sel khusus tidak ada, sama saja, dianggapnya nanti dapat previlage yang berbeda. Kalaupun nanti ditahan ya sama dengan yang lain, tidak ada yang berbeda, jangan dibeda-bedakan,” jelasnya.

Baca juga: Tawa Jenderal Listyo Sigit Cerita Momen Ferdy Sambo Akui Kebohongan: Namanya Juga Mencoba Bertahan

Kemudian soal kasus dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi, dirinya menduga tak sebrutal itu.

Uya Kuya memperlihatkan pemberitaan yang menuliskan kalau Putri Candrawathi diperkosa lalu dibanting oleh Brigadir J.

Putri Candrawathi, tersangka pembunuhan berencana Brigadir Yosua. (Wartakotalive.com)

“Kalau gw sih melihatnya dari segi gw, menduganya tidak seperti itu lah. Berperilaku, dibanting-banting, mana ada sih pangkat kecil mau banting-banting istri jenderal, kan bohong banget,” jelas dia.

Apapun narasi yang berkembang saat ini, kata dia, yang terjadi atas pengakuan mereka masing-masing itu hanya bisa dibuktikan di pengadilan.

“Kita hanya bisa memberikan narasi-narasi saja secara umum. Tapi pengakuan para tersangka terkait informasi yang dia sampaikan, masalahnya hanya Tuhan dan dia yang tahu,” tuturnya.

Bahkan menurut dia, jika ada orang pintar yang bisa membangunkan almahurm Brigadir J untuk bersaksi saja lima menit, rasanya akan lebih arif.

“Cuma masalahnya kan mereka mengatakan ini, itu, hanya mereka aja yang tahu, kita enggak tahu.

Makanya kasihan juga almarhum pada posisi sekarang, mungkin dia hanya bisa melihat dan mendengar, tapi enggak bisa berkata-kata, masih gentayangan,” ujarnya.

Menurutnya, almarhum Brigadir J saat ini hanya bisa melihat situasi dan kondisi yang terjadi.

“Enggak bisa juga bilang hoax misalnya, enggak bisa juga bilang dibenerin. Hanya mereka (para tersangka) yang tahu pada posisi perkara yang sedang dihadapi,” kata dia. (Tribun Sumsel)

Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribun Sumsel dengan judul 'Pejabat Ini Sebut Ferdy Sambo Jadi Sombong Semenjak Berpangkat Jenderal Bintang 1, Dulu Ramah'