127 Orang Tewas, Suporter Arema Pilu Cari Rekannya yang Meninggal di RS, Jenazah Berjejer di IGD

Editor: octaviamonalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertandingan berakhir ricuh, suporter Arema cari rekannya yang meninggal di IGD RS Wava Husada Malang

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pertandingan Laga Bigmacth Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) berakhir ricuh.

Sebanyak 127 orang dikabarkan meninggal dunia dalam insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut.

Rumah Sakit Wava Husada Malang pun kewalahan menerima puluhan korban kerusuhan antar suporter tersebut.

Tampak hingga Minggu (2/10/2022) dini hari suporter Arema, Aremania silih berganti mencari rekan mereka di IGD RS Wava Husada Malang.

Baca juga: BREAKING! Rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang, 127 Tewas Panik Gas Air Mata, Suporter Terinjak-injak

RS Wava Husada Malang dipadani Aremania cari rekan mereka yang meninggal usai laga berakhir ricuh (TribunJatim.com/Erwin Wicaksono)

Suporter Arema ini mencari keberadaan rekan mereka yang meninggal dunia usai laga berakhir ricuh.

Tampak banyak jenazah berjejer di salah satu ruang di IGD.

Suasana duka begitu kental menyelimuti halaman rumah sakit.

"Kita saat ini menangani (suporter) yang masih hidup.

Sementara yang sudah meninggal diserahkan ke keluarga untuk dikuburkan.

Yang meninggal kabarnya akan dibawa ke RSSA semuanya.

Soalnya kita tidak punya fasilitas untuk jenazah.

Karena jumlahnya banyak, kita cuma punya satu," ujar Direktur RS Wava Husada Malang, dr Bambang Dwi ketika dikonfirmasi.

Bambang menjelaskan, pihaknya belum bisa memberikan kepastian secara gamblang terkait jumlah pasti jenazah suporter Arema FC yang berada di RS Wava Husada Malang.

"Fasilitas oksigen kita ada, kita sudah siapkan.

Kita ada oksigen central juga.

Untuk jumlah pasien yang dirawat atau meninggal saya belum tahu pasti.

Karena banyak yang datang lalu pergi.

Nanti satu pintu keterangan semuanya dari polisi," sebut Bambang.

Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 (Via Surya Malang)

Seperti diberitakan sebelumnya, insiden bermula saat Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya.

Seusai pertandingan, ribuan Aremania mendesak masuk ke lapangan.

Melihat ribuan suporter masuk ke lapangan, pihak keamanan dari Polri dan TNI langsung melakukan pengaman.

Kejadian berlanjut dengan aksi lempar-lemparan antara suporter dengan petugas keamanan.

Lantaran kalah jumlah personel dan suporter tak dapat dikendalikan, petugas keamanan akhirnya mengeluarkan gas air mata.

Ada juga gas air mata yang mengarah ke tribun sehingga membuat suporter panik dan berusaha menyelamatkan diri.

Lantaran berdesak-desakan untuk menyelamatkan diri, banyak suporter, baik pria maupun wanita yang jatuh dan terinjak.

Banyak juga yang mengalami sesak napas hingga akhirnya jatuh dan tak sadarkan diri.

Mencekam Foto-foto Kericuhan Suporter Arema vs Persebaya di Kanjuruhan Malang, 127 Orang Tewas

Mengutip dari Suryamalang, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta membeberkan kronologi terjadinya kerusuhan.

Nico menjelaskan, biang kericuhan diduga dipicu rasa kekecewaan sejumlah suporter Aremania terhadap hasil kekalahan Arema FC melawan Persebaya dengan skor 2-3.

"Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan."

Aremania ricuh di Stadion Kanjuruhan, buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

"Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah."

"Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah kalah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ujar Nico saat gelar rilis di Polres Malang, Minggu (2/3/2022) dini hari.

Nico menambahkan, motif para suporter Arema FC turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.

"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tuturnya.

Tak ingin kejadian kericuhan menjadi runyam, Nico menerangkan jika petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan. Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.

"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata."

"Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," papar Nico.

Penumpukan suporter kemudian memicu berdesakan hingga membuat tragedi maut tersebut terjadi.

"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen."

"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," kata Nico.

Peristiwa berdesakannya para suporter ditambah dengan adanya gas air mata harus dibayar mahal.

Aremania ricuh di Stadion Kanjuruhan, buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Insiden tersebut membuat 127 nyawa melayang. Dua korban tewas di antaranya anggota Polri.

"Dalam peristiwa tersebut 127 orang meninggal dunia. Dua di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34 sisanya di rumah sakit saat upaya proses penolongan. Selain itu, 180 orang masih dalam proses perawatan dilakukan upaya penyembuhan," ungkap Nico.

Nico menduga kuat salah satu penyebab jatuhnya korban lantaran kehabisan oksigen akibat berdesakan.

"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen."

"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," jelasnya.

Sementara itu, kerusakan juga menyasar kendaraan yang ada di Stadion Kanjuruhan. Paling banyak menyasar kendaraan dinas Polisi.

"Kendaraan yang rusak diserang berjumlah 13 mobil rusak, 10 di antaranya mobil dinas Polri. Sisanya mobil pribadi," ucap Nico.

Menurut Nico, dari 40 ribu penonton yang hadir, tidak semuanya anarkis dan kecewa.

"Hanya sebagian 3000-an yang turun ke lapangan sedangkan yang lain tetap di tribun stadion."

"Ini saya mau menyampaikan kalau semuanya taat mengikuti aturan maka kami akan melaksanakannya dengan baik," jelas Nico.

Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 (Via Surya Malang)

Nico juga menyakini tindakan yang dilakukan petugas termasuk penembakan gas air mata dilakukan karena adanya respon terhadap kelakuan suporter.

"Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi," tutupnya.

Jalannya Pertandingan

Arema FC harus menelan pil pahit dalam Derby Jatim pekan 11 Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang, usai kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

Dalam pertandingan yang sangat sengit, Arema FC yang terus menekan sejak awal babak pertama justru kebobolan 0-2 lewat gol Silvio Junior menit 8 dan gol Leo Lelis menit 33.

Arema FC baru bisa membalas ketertinggalan lewat gol yang dicetak oleh Abel Camara menit 42 dan tendangan penalti Abel Camara menit 47.

Di babak kedua, Bajul Ijo kembali mencetak gol dan itu menjadi gol kemenangan Bajul Ijo setelah 23 tahun tak pernah menang di kandang Singo Edan.

Gol kemenangan 2-3 Persebaya dicetak Menit 51 oleh Sho Yamamoto.

Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menggotong korban kerusuhan sepak bola usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Sebanyak 127 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka dalam kerusuhan tersebut menyusul kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Kerusuhan suporter usai pertandingan Arema FC vs Persebaya tidak hanya terjadi di dalam stadion. Mobil dinas polisi ada yang dirusak dan dibakar.SURYA/PURWANTO (Surya.co.id/ Purwanto)

Sejatinya Arema FC sudah berupaya menyamakan kedudukan dengan melakukan pergantian pemain.

Sayangnya taktik yang diracik Javier Roca tak mampu mengalahkan taktik yang diracik Aji Santoso pelatih Persebaya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dan Suryamalang.com dengan judul Mobil Jenazah Silih Berganti Memasuki IGD RS Wava Husada Malang, Aremania Memadati Halaman,  'Foto-foto Kericuhan Suporter usai Arema vs Persebaya yang Berakhir dengan Skor 2-3'