TRIBUNNEWSMAKER.COM - INNALILLAHI seorang wanita berusia 26 tahun asal Kediri yang tinggal di Mojokerto, Jawa Timur tersebut mendadak meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
Wanita berparas ayu tersebut meninggal dunia setelah dirinya menyantap martabak pemberian dari seorang pria asing yang bertamu di kost-nya.
Wanita berinisial MNW mendapati mulutnya berbusa setelah beberapa jam menikmati martabak misterius itu.
MNW pun sempat dilarikan ke rumah sakit oleh tetangga kostnya setelah mengalami muntah-muntah, pusing, hingga badan lemas.
Tak lama kemudian, MNW pun tewas di rumah sakit pada Senin (17/4/2023).
Korban diduga tewas setelah diracun yang ditandai mulut mengeluarkan busa di dalam kamar kos Desa Ngimbangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Korban dinyatakan meninggal saat dalam perawatan di RSUD Soekandar, Mojosari, pada Senin (17/4/2023) sekitar pukul 03.35 WIB.
Dari informasi yang dihimpun, korban MNW didatangi tamu seorang pria yang masuk ke dalam kamar kos, pada Minggu (16/4) sekitar pukul 17.30 WIB.
Pria yang tidak diketahui identitasnya itu memberikan martabak manis usai dilayani korban.
Baca juga: Kapal Penuh Sesak, Pemudik Meninggal Dunia Gegara Penyakitnya Kumat, Gagal Lebaran, Keluarga Syok
Korban sempat makan terang bulan (Martabak manis) pemberian tamunya itu namun sisanya dikembalikan karena rasanya pahit.
Setelah tamunya pulang, ia keluar kos dan bercerita ke saksi Isa Nur Robah yang merupakan tetangganya terkait makanan tersebut.
Tak berselang lama korban kembali kedatangan tamu namun dengan pria yang berbeda sekira pukul 19.00 WIB.
Setelah itu korban menghampiri saksi dan mengeluh kepala pusing, sakit tenggorokan, badan lemas dan muntah sekitar pukul 20.00 WIB.
Saksi membawa korban ke RSUD Soekandar untuk perawatan medis pukul 20.00 WIB.
Korban dinyatakan meninggal dalam kondisi mulut mengeluarkan busa, pada Senin sekitar pukul 03.35 WIB.
Polisi mengamankan barang bukti di antaranya pakaian korban, selang Sonde (Bekas selang yang dimasukkan ke dalam lambung), pakaian dan Handphone Korban.
Jenazah korban dievakuasi dari RSUD Soekandar menuju RS Pusdik Gasum Porong untuk autopsi guna memastikan penyebab meninggal.
Baca juga: GEGER Aksi Kejar-kejaran Polisi dengan Pemuda Bawa Celurit, Warga Panik, Ortu Syok: Gagal Lebaran?
Kapolsek Mojosari, Kompol Kariono mengatakan pihaknya mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat laporan terkait adanya wanita meninggal yang diduga diracun di kamar kos Desa Ngimbangan, Kecamatan Mojosari.
Korban meninggal dalam perawatan di RSUD Soekandar, Mojosari.
"Dugaan diracun benar hasil identifikasi sementara memang ada kerusakan organ dalam korban," jelasnya, Selasa (18/4).
Ia mengatakan Polisi Polsek Mojosari bersama Satreskrim Polres Mojokerto melakukan penyelidikan dan telah mengetahui identitas terduga pelaku.
"Yang jelas sudah ada titik terang bukti-bukti awal sebagai petunjuk mengarah ke dua orang," pungkasnya.
Hingga kini dua pelaku tersebut tengah dicari oleh pihak kepolisian.
Dua pelaku akan terancam hukuman penjara jika terbukti telah meracun korban.
Baca juga: Aku Suruh Packing Baju, Pebisnis Ini Cari Pacar Sewaan untuk Lebaran, Syaratnya Bikin Merinding
BERITA VIRAL LAINNYA, TERKUAK Modus Dukun Pengganda Uang, Pelaku Tega Habisi Korban dengan Racun, Tercatat 12 Korban Jiwa
Heboh dukun pengganda uang bernama Tohari, pelaku tega membunuh 12 korban dengan ritual meminum racun.
Kasus pembunuhan kini tengah marak terjadi demi menguntungkan diri sendiri, sama halnya seperti yang dilakukan Tohari.
Tohari tega menggelabuhi korban dengan menjalankan siasat ritual di kebun dan memberi minuman yang berisi racun.
Setelah ditelusuri Tohari telah membunuh 12 orang.
Korban kasus pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara kini bertambah menjadi 12 orang.
Belasan korban itu ditemukan terkubur di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Pelaku yang keji menghabisi korban ialah Tohari (45) alias Mbah Slamet, pria yang berkedok dukun pengganda uang.
Baca juga: Terungkap Siasat Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Bikin Para Korban Percaya, 11 Orang Tewas Dibunuh.
"Sudah tiga hari evakuasi, hari pertama kami menemukan satu mayat. Hari kedua, sembilan mayat. Dan, hari ketiga, hari ini, dua mayat."
"Saya pastikan, hari ini, totalnya 12 mayat," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Selasa (4/3/2023) dikutip dari TribunBanyumas.com.
Tohari tidak dapat menjawab identitas para korban di setiap lubang saat dihadirkan ke lokasi penemuan jenazah.
Dia cuma bisa menjawab ada dua orang korban, atas nama Irsyad dan istrinya.
Adapun cara bejat Tohari menghabisi nyawa yakni dengan dalih mengajak korban melakukan sebuah ritual di lahan pertanian milik pelaku.
Menurut pengakuan dari Tohari, korban diajak ke lokasi pukul 16.00 WIB.
Namun ritual tersebut baru dimulai malam hari, yakni pukul 19.30 WIB.
Pelaku mengatakan, ritual tersebut dilakukan kurang lebih selama satu jam.
Pernyataan tersebut disampaikan Tohari saat dihadirkan di lokasi pembunuhan dan penguburan para korban, Selasa (4/3/2023).
Namun ritual tersebut baru dimulai malam hari, yakni pukul 19.30 WIB.
Pelaku mengatakan, ritual tersebut dilakukan kurang lebih selama satu jam.
"Kalau kemalaman, takut. Jadi, berangkatnya agak siangan."
"Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tutur Tohari, dikutip dari TribunBanyumas.com.
Diberi Minuman Beracun
Pada saat ritual tersebut lah Tohari melancarkan aksinya dengan memberikan minuman yang dicampur potasium dan obat penenang.
Setelah menegak minuman tersebut, kata Tohari, korban kemudian tak bisa berbuat apapun.
"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," ujarnya.
Menurutnya, potasium dan obat penenang yang dicampurkan ke minuman sangat ampuh mematikan korbannya.
Bahkan, korban tidak berteriak setelah meminum air yang diberikannya.
"Jadi, korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum, ya tidak bisa dikubur," akunya.
Tohari mengaku mengajak para korbannya ke lokasi menggunakan kendaraan miliknya.
Hal tersebut dilakukan lantaran Tohari ingin menghilangkan jejak.
"Jadi, ke tempat saya naik bus. Kalau korban bawa kendaraan, tidak berani, akan ketahuan," katanya.
Tohari mengaku tega menghabisi nyawa para korbannya karena membutuhkan uang untuk membayar hutang.
Selain untuk membayar hutang, kata Tohari, uang para korbannya dirampas untuk kebutuhan sehari-hari.
"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur Tohari. (TribunMadura/Mohammad Romadoni/TribunSolo)
Berita ini telah diolah dari artikel TribunMadura berjudul Wanita Cantik Asal Ngadiluwih Kediri Tewas Diduga Diracun di Kos Mojokerto, Kondisi Mulut Ada Busa