Berita Viral

TRAGIS Anak 9 Tahun Tewas Ditusuk Ayah, Terkuak Cara Membunuh Buah Hati: Iseng Browsing, Pakai Pisau

Editor: Damar Klara Sinta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terkuak cara sang ayah membunuh putrinya berusia 9 tahun

TRIBUNNEWSMAKER.COM - INNALILLAHI! seorang ayah tega membunuh anak kandung sendiri yang masih berusia 9 tahun. 

Sang ayah juga mengatakan jika ia membunuh sang anak dengan menusuk pisau dapur sebanyak 24 kali tusukan

Pria tersebut juga mengungkapkan cara membunuh sang anak. 

Ia mengaku iseng browsing cara membunuh anaknya. 

Seperti apa pengakuan pelaku yang tega membunuh buah hatinya dengan pisau dapur?

Entah dimana pikiran Muhammad Qo'ad Afa'aul Kirom alias Afan nekat menghabisi nyawa anak kandungnya Z (9) sendiri di dalam kamar Dusun Plampang, Desa Putatlor, Kecamatan Menganti, Gresik.

Pria berusia 29 tahun itu sempat mencari cara bagaimana membunuh anaknya.

Baca juga: TEGA! Ayah Kandung Tusuk Anak 21 Kali hingga Tewas, Korban Kelas 2 SD, Ibunya 3 Hari Tak di Rumah

Tersangka sudah merencanakan untuk membunuh putri semata wayangnya itu. Pada Jumat (28/4/2023) malam. Atau sehari sebelum dibunuh.

Afan sempat mencari referensi bagaimana membunuh anak di internet.

Terkuak cara pria asal Gresik membunuh anaknya yang masih berusia 9 tahun (KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH)

"Iseng saja browsing," ucap Afan.

Setan yang mempengaruhi pikirannya benar-benar kalut. Setelah kumandang adzan subuh.

Dia mengambil pisau di dapur. Pisau berwarna kuning itu dibawanya masuk ke dalam kamar anaknya.

Sang anak yang sedang tertidur pulas dalam kondisi tertelungkup.

Afan langsung menusuk punggung buah hatinya berkali-kali.

Pisau berwarna kuning itu berubah menjadi merah.

Sang anak tidak sempat teriak langsung meninggal dunia di atas kasur.

Baca juga: Kosong Ditinggal Mudik, Rumah di Muara Baru Malah Jadi Tempat Sembunyi Pelaku Pembunuhan, Diciduk!

Buah hatinya sudah mati, Afan terus menusuk punggung putrinya itu. Tangannya berlumuran darah.

Total ada 24 luka tusuk di punggung anaknya. Hasil autopsi luka tusuk di punggung tembus ke jantung.

Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra, memegangi tersangka pembunuh anak kandung di Desa Putat lor, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur. (KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH)

Bantal, guling, selimut di tempat tidur terkena bercak darah.

Usai menghabisi nyawa putrinya, Afan bergegas meninggalkan rumah. Darah sang anak menetes di lantai.

Afan mengembalikan pisau kuning itu di dapur.

Lantai rumah kontrakannya berceceran darah.

Afan menuju Polsek Tandes untuk menyerahkan diri. Kemudian langsung diamankan Satreskrim Polres Gresik.

Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra mengatakan, pihaknya saat mencari bukti dan petunjuk lain dengan memeriksa handphone pelaku.

"Di handphonenya ada riwayat pencarian, dengan keyword tata cara membunuh anak kecil dengan cepat," ucapnya.

Baca juga: KRONOLOGI Penemuan Jenazah Lenni Herawati Hutapea & Anaknya, Korban Pembunuhan Sadis, Jasad Membusuk

Kini Afan harus mendekam di penjara dijerat dengan Pasal 340 KUHP jo pasal 44 ayat 3 UU No 23 tahun 2004.
Keberadaan istrinya entah kemana disebut-sebut kembali bekerja sebagai wanita pemandu lagu di sebuah tempat karaoke.

Sementara anaknya pergi untuk selama-lamanya.

BERITA LAINNYA, TRAGIS Ibu dan Anak Diduga Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Sempat Punya Uang Berjumlah Fantastis

Kisah tragis menimpa ibu dan anak yang kini diduga jadi korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet, sempat punya uang berjumlah fantastis.

Theresia Dewi (47) dan anaknya, Okta Ali Abrianto (31) diduga jadi korban kekejaman Mbah Slamet.

Mereka juga disebut sempat memiliki uang senilai Rp360 juta dan memakai mobil baru bermerek Honda Mobilio sebelum dinyatakan hilang, pada November 2021 lalu.

Ibu dan anak diduga jadi korban pembunuhan Mbah Slamet. (Dok Polda Jawa Tengah)

Baca juga: Penggandaan Uang Berakhir Tragis, Korban Pembunuhan Mbah Slamet Bertambah, Total 12 Jesad, Ada Lagi?

Kedua korban yang merupakan warga Perum Tanjung Harapan, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Ibu dan anak itu hilang kontak dengan keluarga setelah pergi ke Banjarnegara.

Kakak kandung korban Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan (64) mengatakan, soal uang tersebut diketahui dari cerita Vina yakni istri korban Okta Ali Abrianto.

"Dari cerita Vina (istri korban Okta Ali Abrianto), dia (Theresia Dewi) sebelum pergi itu dapat uang, 'Jadi dapat uang Rp360 juta, Pakde. Terus uangnya buat beli mobil itu Rp75 juta. Besok pamit yaitu pergi," ujarnya menirukan cerita Vina saat ditemui di kediamannya, di Bulurejo, Mertoyudan, Magelang, Senin (10/4/2023).

"Aku nggih yo mungkin dapat proyek, wong sok ana kenalan-kenalan garapi proyek. Pagi pergi, sore, malamnya sudah nggak bisa (dihubungi)," lanjutnya.

Yusuf turut menceritakan, memang kedua korban diketahui pergi ke Banjarnegara menggunakan sebuah mobil bermerek Honda Mobilio berwarna silver.

Baca juga: Dukun Palsu Mbah Slamet Jarang Pulang ke Rumah, Istri Bongkar Ada Selingkuhan: Udah Setahun Pacaran

Namun, dirinya tidak mengetahui pelat nomor kendaraan itu. Sebab, mobil tersebut belum pernah dilihatnya.

"Bawa mobil (ke Banjarnegara), Mobilio silver. Pelat nomornya nggak tahu, itu mobil baru beli kok, kata Vina. Habis beli mobil terus ke Banjar (Banjarnegara). Saya belum pernah melihat langsung mobil itu, jadi gak mengerti apa itu beli baru, bekas atau sewa," tuturnya.

Ia menambahkan, hingga sekarang dirinya pun tidak mengetahui pasti keberadaan mobil tersebut.

Namun, kunci mobil itu ditemukan di dalam saku celana milik Okta Ali Abrianto saat ditemukan jenazahnya.

"Belum sempat tanya-tanya hal itu, kami kemarin ke sana nggak mikir mobilnya, sing penting adik saya ketemu, Alhamdulillah," tuturnya.

Ibu dan anak diduga jadi korban pembunuhan Mbah Slamet.. ((Dok Polda Jawa Tengah))

Sempat Mimpi

Yusuf mengatakan, setelah hilang kontak dengan adik dan keponakannya tersebut, beberapa keluarga terdekat sempat memimpikan kedua korban.

"Yang diimpikan itu anak keempat saya Devi, itu sebelum puasa. Dia bilang kalau adik saya sama Okta datang ke rumah.
Ibunya ngomong paling yo kembange turu, wis teko didongake sing apik-apik wae. Kemudian, istri saya juga baru-baru ini dimimpiin katanya korban datang ke rumah tapi cuma diam saja," ujarnya.

Sementara itu, Yusuf dan keluarga mengaku cukup lega korban bisa ditemukan meskipun dalam kondisi tidak bernyawa.

Setidaknya, jenazah korban sudah kembali ke keluarga dan dapat dimakamkan dengan cara yang baik.

Sebelumya diberitakan, kedua korban akan dimakamkan di TPU Giriloyo, Magelang, pada besok hari.

Sebelum dimakamkan, kedua jenazah akan ditransitkan terlebih dahulu di rumah milik Yusuf yang lokasinya tak jauh dari pemakaman tersebut.

"Dimakamkan kan di blok J 3, wetan rodo ngidul sitik, jadi tengah ada jalan paving yang ngetan, lihat sudah ketok sing makam pahlawan. Dibuat bersebelahan tidak satu liang, di sana juga sudah ada makam Mbah (ibu) dibuat berdekatan. Nanti, saya ampirkan ke sini (rumah saya) transit sekitar setengah jam atau satu jam, habis itu dimakamkan. Karena ini permintaan teman-teman dan saudara banyak sekali,"terang Yusuf. (TribunJateng.com/ Willy Abraham)

Artikel ini diolah dari TribunJateng.com dengan judul: Terkuak Cara Ayah Kandung Bunuh Bocah 9 Tahun di Gresik, Iseng Browsing Cara Membunuh Anak