Berita Viral

Keluar RSJ, ODGJ di Bali Ngamuk Bakar Rumahnya, Tangannya Terbakar, Warga Panik: 'Penyakitnya Kumat'

Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI ODGJ bakar rumahnya sendiri setelah keluar dari RSJ, obatnya habis & penyakit kumat, warga histeris.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - ASTAGHFIRULLAH! Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Tabanan, Bali tiba-tiba ngamuk dan membakar rumahnya sendiri.

Rumahnya di Pajahan, Tabanan, Bali hangus dibakar oleh pemiliknya sendiri yang menderita gangguan jiwa.

Diketahui, sosok pasien Rumah Sakit Jiwa Singasana Tabanan tersebut bernama Komang Arsana.

Diduga, pria berusia 38 tahun tersebut ngamuk lantaran penyakitnya kambuh.

Warga setempat pun histeris melihat rumah Arsana terbakar.

ILUSTRASI ODGJ bakar rumahnya sendiri setelah keluar dari RSJ, obatnya habis & penyakit kumat, warga histeris. (Tribun)

Meski demikian, warga setempat berhasil memadamkan rumah tersebut.

Dalam insiden ini, Arsana sempat menaiki kap mobil dalam kondisi emosi.

Ditengah aksinya yang meledak-ledak, Komang Arsana kini diketahui membakar rumahnya sendiri di Pupuan.

Kepala Satpol PP Tabanan, I Gede Sukanada, mengatakan bahwa aksi pembakaran itu dilakukan kemarin Rabu 10 Mei 2023 oleh yang bersangkutan.

Bahkan, akibat membakar rumahnya sampai mengenai bagian tubuh korban sendiri.

Diketahui, Arsana beberapa waktu terakhir telah putus dari obatnya.

Baca juga: INNALILLAHI! Bacok Warga hingga Tewas, ODGJ Ini Dipukuli Batu & Kayu Bertubi, Nyawa Melayang

Atas hal ini, sejatinya dirinya mengimbau supaya yang bersangkutan menjalani perawatan di RSJ Bangli, agar tidak sampai putus obat dan kembali kambuh.

Hal tersebut tentunya merupakan tugas dari dinas kesehatan maupun dinas sosial.

“Seharusnya supaya tidak sampai putus obat dan akhirnya kambuh,” ucapnya Kamis 11 Mei 2023.

Sukanada mengaku, bahwa atas kejadian itu tidak ada pihak yang berani mengambil tindakan sampai menunggu pihak Satpol PP.

Pihaknya sejatinya berharap kolaborasi yang baik, apalagi ini sudah menyangkut masalah ketentraman masyarakat secara luas.

Baca juga: GEGER! Pemuda ODGJ Obrak-abrik Tempat Ibadah, Kaca & Mimbar Pecah, Warga Panik, Pelaku Bawa Golok

ILUSTRASI kebakaran (Tribun)

“Jangan sampai ada terjadi korban lagi seperti di Sangketan, Penebel," ungkapnya.

Sukanada mengaku, bahwa sebelum kejadian Arsana sempat dirawat di RSJ Bangli.

Kemudian, pulang dan bagaimana kejadiannya tiba-tiba diketahui tidur di pinggir jalan.

Sesaat kemudian, aksi bakar rumah yang mengenai dirinya sendiri terjadi.

“Kami di Satpol PP hanya membantu penanganan jika menyangkut ketertiban" ujarnya.

"Tetapi faktanya semua serba Satpol PP, ini yang saya katakan tadi tidak ada kolaborasi yang baik," tambahnya

Di bagian lain, Kepala Dinas Sosial kabupaten Tabanan, I Gede Nyoman Gunawan menjelaskan, untuk penanganan ODGJ sudah ada yang namanya tim penanganan kesehatan jiwa masyarakat.

Baca juga: ASTAGHFIRULLAH, Kaum Hawa Syok, Pemudik Ini Pamer Alat Kelamin di Muka Umum, Sempat Ngelantur: ODGJ?

ILUSTRASI kebakaran (Tribun)

Tim tersebut saat ini dipimpin oleh Asisten 1 Setda Tabanan.

Di mana tim ini sudah bergerak cepat setiap ada kasus di lapangan tentunya sesuai dengan tugas masing-masing.

"Tugas kami di dinas sosial hanya memfasilitasi administrasi yang dibutuhkan untuk perawatan misalnya saja ODGJ," katanya.

Untuk Arsana, sambungnya, kondisi ODGJ yang kambuhan atau cepat kambuh ini tentunya akan sangat kesulitan untuk bisa bergabung atau dititipkan di rumah sosial.

Ketika tidak terlalu parah baru bisa di Wanasara. Sedangkan yang cepat kambuh tentu masih perlu perawatan khusus, hanya dokter yang bisa menjelaskan.

“Biar saya tidak salah komentar nanti, yang jelas tim sudah bergerak cepat,” bebernya.

ILUSTRASI kebakaran (Surabaya.Tribunnews.com/Luhur Pambudi)

BERITA VIRAL LAINNYA, INNALILLAHI! Bacok Warga hingga Tewas, ODGJ Ini Dipukuli Batu & Kayu Bertubi, Nyawa Melayang

INNALILAHI! Gegara nekat membacok warga sampai tewas, Orang Dalam Gangguan Kejiwaan (ODGJ) ini dihajar warga.

Nasib ODGJ di Madapanggga, Bima, Nusa Tenggara Barat tersebut berakhir tragis setelah digebuki oleh sejumlah warga.

Tak sedikit warga yang ramai-ramai menghakimi ODGJ tersebut secara sepihak.

Sejumlah warga bahkan memukuli ODGJ tersebut dengan batu dan kayu.

Selain itu, ada pula warga yang menganiaya ODGJ tersebut menggunakan senjata tajam.

ILUSTRASI ODGJ tewas dikeroyok warga (Kolase TribunVideo)

Hingga pada akhirnya ODGJ tersebut tewas setelah dianiaya oleh warga tanpa perlawanan.

Diketahui, ODGJ bernasib nahas tersebut bernama Syamsudi.

Syamsudin merupakan warga Desa Tonda, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima.

Sebelum tewas, Syamsudin dikejar lalu dihakimi warga secara bergiliran dengan kayu dan batu, Senin (8/5/2023) lalu.

Pria ODGJ tersebut diduga telah melakukan tindak pidana pembunuhan.

Beberapa hari lalu, Syamsudin telah membacok warga Desa Mpuri.

Oleh Syamsudin, nyawa seorang warga tersebut melayang setelah dibacok olehnya.

ILUSTRASI pengeroyokan (Tribun)

Kepala Bagian Operasi Polres Bima, Kompol Herman menjelaskan, dua tahun lalu Syamsudin terjerat kasus pembunuhan warga setempat.

Hal itu membuat nasibnya sempat ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Berkas perkara tersangka Syamsudin bahkan telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima.

Namun, berkas tersebut dikembalikan oleh pihak berwenang.

Hal itu dikarenakan tersangka merupakan ODGJ.

Setelah penyidikan kasus ini dihentikan, lanjut Herman, Syamsudin tidak dikembalikan ke keluarganya karena alasan tertentu.

Dua tahun berlalu, Syamsudin kemudian dipulangkan ke keluarganya.

Ilustrasi jenazah (Istimewa)

Beberapa bulan berada di sana, Syamsudin kembali membacok warga Desa Mpuri hingga tewas.

Korban pembacokan Syamsyudin bernama Fajar Amirullah.

Geram melihat aksi ODGJ ini, ratusan warga lantas mengejar hingga menghakiminya.

"Pada saat di TKP korban masih hidup. Setelah dievakusi dan dirawat tim medis puskesmas korban meninggal dunia," ujarnya.

Akibat pengeroyokan tersebut, Syamsudin akhirnya tewas.

Setelah dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (9/5/2023) korban langsung dipulangkan ke rumahnya untuk dimakamkan.

Sementara situasi pasca-kejadian berhasil dikendalikan.

"Setelah kejadian itu sampai saat ini situasi di TKP sudah kondusif," kata Herman.

Pihak keluarga pun mengaku syok ketika mendapati nasib tragis Syamsudin. (TribunBali/I Made Ardhiangga Ismayana/Kompas.com)

Berita ini telah diolah dari artikel TribunBali.com.