Berita Viral

NGERI! Eks Pegawai Beberkan Rasanya Punya Bos Elon Musk: Tak Setuju, Langsung Pecat, Mirip Diktator?

Penulis: Dika Pradana
Editor: Talitha Desena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Carl Medlock, mantan pegawai Elon Musk beberkan rasanya jadi bawahan bos Tesla, ternyata ngeri-ngeri sedap.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - MENGERIKAN! Seorang mantan pegawai dari Elon Musk baru saja membeberkan pengalamannya bekerja dengan orang terkaya sedunia itu.

Dia adalah Carl Medlock, seorang pria yang telah lama bekerja di bawah tekanan Elon Musk.

Disampaikan oleh Carl Medlock, menjadi pegawai dari Elon Musk memiliki plus dan minusnya.

Menurutnya, Elon Musk adalah sosok pria yang tak doyan basa-basi.

Dia ingin segala tekad dan konsepnya terlaksana dengan baik sesuai dengan keinginannya.

Carl Medlock, mantan pegawai Elon Musk beberkan rasanya jadi bawahan bos Tesla, ternyata ngeri-ngeri sedap. (Istimewa)

Bahkan, Carl Medlock menyebutkan bahwa jika keputusannya ditentang oleh bawahannya, maka ia tak segan untuk memecatnya.

Begitulah cara kerja Elon Musk di perusahaan yang miliki.

Hal itu disampaikan oleh Carl Medlock di sebuah podcast The Iced Coffee Hour.

Carl Medlock menyampaikan bekerja dengan orang terkaya dunia, Elon Musk, ternyata tak selalu menyenangkan.

Seseorang yang pernah bekerja dengannya malah mengaku sosok pengusaha 51 tahun itu sangat menakutkan.

Hal ini dirasakan oleh Carl Medlock pada saat hari-hari pertamanya bekerja di Tesla.

Baca juga: TAK DISANGKA! Bocah Dalam Foto Lawas Ini, Kini Masuk Daftar Aktor Bayaran Termahal, Harta Berlimpah

Dia menyebut bahwa Musk langsung memecat seseorang yang tidak setuju dengannya.

Dalam podcast tersebut, Carl Medlock menceritakan pengalamannya ketika sedang rapat dengan karyawan lainnya.

Dalam sebuah pertemuan, Medlock bersama seorang karyawan yang tidak setuju dengan Musk.

Namun setelah meeting, dia tak pernah lagi melihat pegawai tersebut.

Medlock menjelaskan bahwa Musk tidak suka dengan seseorang yang melontarkan komentar kasar pada dirinya.

"Dia akan membiarkan Anda pergi," kata Medlock dalam podcast The Iced Coffee Hour, dikutip dari Insider, Minggu (18/6/2023).

Baca juga: Berasal dari Keluarga Miskin, Aktor Ini Dulu Makan Mie Instan Setiap Hari, Rumahnya Tak Punya WC

Carl Medlock, mantan pegawai Elon Musk beberkan rasanya jadi bawahan bos Tesla (Istimewa)

Dia melanjutkan, saat Elon mengatakan tujuannya pada akhir rapat, sebaiknya para pegawai juga mengikuti berjalan ke arah yang sama.

Meski demikian, bekerja pada Musk juga tidak selalu jadi sosok yang menakutkan.

Carl Medlock menjelaskan bahwa Musk terkadang bisa jadi seseorang yang menyenangkan.

Carl Medlock juga mengatakan bahwa Musk merupakan orang yang mewawancarai Medlock saat tahapan akhir perekrutan.

Menurutnya, pemilik Tesla itu memberikan pertanyaan yang baik saat wawancara.

Baca juga: OVERSTAY 79 Hari, Bule di Bali Jadi Gelandangan, HP Disita Jadi Jaminan Utang: Diringkus Satpol PP

Carl Medlock, mantan pegawai Elon Musk beberkan rasanya jadi bawahan bos Tesla, ternyata ngeri-ngeri sedap. (Istimewa)

Dalam podcast tersebut, hubungan antara Musk dan para karyawannya juga dibeberkan oleh Medlock.

Berdasarkan pengamatannya, Musk tidak pernah terlihat bersosialisasi.

Bahkan Musk jarang sekali bercanda dengan para pegawainya.

Sementara itu, sisi baiknya bagi karyawan adalah Musk  tidak suka rapat dalam waktu lama.

Dia langsung berbicara pada inti masalah dalam setiap meeting.

Dia bukanlah tipikal orang yang suka membuang waktu dengan mengobrol.

"Dia akan berbicara denganmu jika perlu berbicara denganmu," ungkap Medlock.

Ellon Musk adalah sosok pria yang hemat bicara.

Carl Medlock, mantan pegawai Elon Musk (Istimewa)

Profil Elon Musk, Pendiri Tesla dan SpaceX Kalahkan Jeff Bezoz

Inilah profil Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX yang jadi orang terkaya di dunia kalahkan Jeff Bezoz.

Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk menjadi orang terkaya di dunia menggusur posisi bos Amazon, Jeff Bezoz.

Musk merupakan pemegang saham utama perusahaan mobil listrik itu dan telah mendapat keuntungan dari harga saham Tesla yang melonjak selama satu tahun terakhir.

Mengutip CNBC via Kompas.com, Jumat (8/1/2021), kekayaan Musk diperkirakan mencapai 185 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.600 triliun.

Kenaikan harga saham Tesla mendorong Musk melewati Jeff Bezos yang telah menjadi orang terkaya dunia sejak 2017.

Bos Amazon itu saat ini memiliki kekayaan sekitar 184 miliar dollar AS atau Rp 2.586 triliun.

Musk dikenal sebagai tokoh bisnis, penemu, dan industrialis dari Amerika Serikat.

Dikutip dari berbagai sumber, inilah profil Elon Musk selengkapnya.

Pendiri dan juga CEO Tesla, Elon Musk. (Odd ANDERSEN / AFP)

Biodata

Elon Musk memiliki nama lengkap Elon Reeve Musk.

Musk memiliki seorang adik laki-laki bernama Kimbal (lahir pada 1972) dan adik perempuan, Tosca (lahir pada 1974).

Neneknya berasal dari Britania Raya, sementara kakeknya berasal dari Amerika Serikat.

Setelah orang tuanya bercerai pada tahun 1980, Elon tinggal bersama ayahnya di Pretoria.

Perjalanan karier

Sejak kecil, Elon Musk sangat senang membaca dan belajar.

Pada usia 10 tahun, ia mulai tertarik dengan mempelajari teknik komputer.

Pada usia 12 tahun, ia belajar pemrograman dan berhasil membuat serta menjual kode komputer pada majalah komputer untuk sebuah game yang ia beri nama Blastar dengan harga $500.

Elon lulus dari Pretoria Boys High School dan pindah ke Kanada tahun 1989 pada usia 17 tahun untuk menghindari wajib militer di Afrika Selatan.

Tahun 1992, setelah belajar selama dua tahun di Queen's University, Kingston, Ontario, Musk pindah ke Wharton School di University of Pennsylvania dan memperoleh gelar S1 dalam bidang ekonomi dan S1 kedua dalam bidang fisika.

Elon Musk. (AFP/JIM WATSON)

Ia pindah ke California untuk mengejar gelar Ph.D. dalam bidang fisika terapan di Stanford namun keluar setelah dua hari demi mengejar keinginannya untuk berwiraswasta di sektor Internet, energi terbarukan, dan luar angkasa.

Di awal kariernya, Musk mendirikan Zip2, perusahaan perangkat lunak web bersama adiknya, Kimbal Musk.

Terbilang cukup sukses, Compaq akhirnya mengakuisisi Zip2 senilai US$307 juta secara tunai dan US$34 juta dalam bentuk opsi saham pada tahun 1999.

Musk memanfaatkan hasil penjualan Zip2-nya untuk mendirikan layanan keuangan dalam jaringan bernama X.com pada bulan Maret 1999.

X.com kelak berganti nama menjadi PayPal dan membuka diri sebagai perusahaan yang diperdagangkan publik pada Februari 2002 dan diakuisisi eBay senilai $1,5 miliar dalam bentuk saham pada akhir 2002.

Musk mendirikan perusahaan ketiganya, Space Exploration Technologies (SpaceX), pada bulan Juni 2002.

SpaceX mengembangkan dan memproduksi wahana luncur antariksa sambil memajukan teknologi roket.

Elon Musk (AFP)

Dalam wawancara tahun 2011, Musk mengungkapkan harapannya agar bisa mengirim manusia ke permukaan Mars dalam kurun 10–20 tahun mendatang.

Tanggal 25 Mei 2012, wahana SpaceX Dragon merapat di ISS dan membuat SpaceX perusahaan komersial pertama yang meluncurkan dan merapatkan wahananya di International Space Station.

Musk juga merupakan salah satu pendiri Tesla Motors, perusahaan otomotif dan penyimpanan energi asal Amerika Serikat, bersama Martin Eberhard, Marc Tarpenning, JB Straubel dan Ian Wright.

Perusahaan ini memiliki spesialisasi di mobil listrik, komponen mesin, dan juga memproduksi perangkat pengisi ulang baterai.

Selain itu, Musk juga mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi lain seperti OpenAI, SolarCity, Neuralink, serta The Boring Company.

Musk menyatakan bahwa dengan perusahaan-perusahaan ini didirikannya dengan tujuan mengubah dunia dan kehidupan manusia termasuk mengurangi pemanasan global melalui peningkatan produksi dan konsumsi energi terbarukan.

Ia juga berharap dapat mengurangi "risiko punahnya umat manusia" dengan meningkatkan teknologi untuk hidup di planet lain, khususnya di Mars.

(Tribunnewsmaker.com/Dika Pradana)