Berita Kriminal

EMOSI Tak Diberi Uang Beli Miras Rp30Ribu, Pemuda di Kendal Bunuh Pria di Pasar Malam: 'Saya Tusuk'

Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI pembunuhan pria residivis di Kendal terhadap operator wahana di pasar malam.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - MURKA lantaran tak diberi jatah uang Rp 30 ribu untuk membeli Minuman Keras (miras), seorang pemuda nekat membunuh pria di Pasar Malam Tanggul Malang Desa Korowelang Kulon Cepiring, Kendal, Jawa tengah (Jateng).

Insiden mengerikan tersebut terjadi pada Kamis (13/07/2023) sore.

Pria bernama Wahyu Kurniawan alias Gento tersebut nekat menusuk korban menggunakan pisau.

ILUSTRASI Pembacokan (Tribun)

Diketahui, korban bernama Aris Ismawanto, yang bekerja sebagai operator wahana permainan di pasar malam

Kini, pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian setempat.

Warga Desa Pidodo Kulon Patebon tersebut ditangkap petugas dari Polres Kendal, saat sembunyi di rumah temannya yang ada di Gringsing Batang.

Wahyu alias Gento mengaku secara spontan menusuk korban yang menolak memberikan uang.

Baca juga: ASTAGA! Lagi Asyik Main Api di Kamar, Bocah di Malang Nyaris Bakar Rumahnya, Histeris: Warga Panik

Baca juga: TERLALU! Ayah di Subang Setubuhi Anak Kandungnya hingga Hamil, Pelaku Nyaris Tewas Dihajar Warga

“Awalnya saya meminta jatah kepada pengelola wahana pasar malam di Tanggul malang." kata Wahyu, saat gelar perkara di Mapolres Kendal, Jumat (14 /07/2023).

"Saya datang dengan teman saya, dan mau minta uang Rp 30.000 untuk membeli minuman keras." tambahnya.

"Terus korban mendatangi saya. Karena takut korban melawan saya tusuk saja dengan pisau,” imbuhnya lagi.

Setelah itu Wahyu alias Gento langsung kabur melarikan diri.

Pada saat itu ia takut dikeroyok teman-teman korban.

Sementara itu, Kapolres Kendal AKBP Jamal Alam mengatakan pelaku berhasil diringkus 4 jam setelah kejadian penusukan.

Polisi menangkap pelaku bersama temannya dan dibawa ke Polres Kendal untuk pemeriksaan.

ILUSTRASI pembunuhan pria residivis di Kendal terhadap operator wahana di pasar malam. (TribunWow)

“Pelaku datang ke tempat permainan di Lapangan Tanggul Malang Desa Korowelang Kulon Cepiring dalam keadaan mabuk." jelas Jamal.

"Ia ingin meminta uang kepada penyelenggara pasar malam sebesar Rp 30.000 untuk membeli minuman keras,” kata Jamal lagi.

Pada saat itu, pihak penyelenggara tidak mengubris pelaku.

Kemudian Wahyu alia Gento, mengambil pisau lipat yang ada di sepeda motor.

Gento membawa pisau lipat sambil marah-marah dan menantang semua orang yang ada di arena pasar malam.

ILUSTRASI korban pembacokan. (Kompas.com)

“Kru pasar malam yang melihat pelaku mengancam, keluar dengan membawa kayu dan besi." jelas Jamal.

"Saat korban hendak menanyakan, pelaku yang mengira akan dikeroyok menusukan pisau ke dada kiri korban,” kata Jamal.

Melihat korban tersungkur, pelaku bersama temannya melarikan diri.

Dia ketakutan dan kabur menggunakan sepeda motornya.

Sementara itu, korban dengan tubuh penuh luka dibawa ke puskesmas.

Baca juga: CURIGA Ada Pria Asing Berniat Jahat di Rumah, Pasutri Kejar Pelaku di Ngawi: Berujung di Puskesmas

Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan ketika di puskesmas.

Atas perbuatannya pelaku bakal dijerat dengan pasal 340 atau 338 atau pasal 351 KUHP.

Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun.

Diketahui, pelaku Wahyu Kurniawan merupakan residivis dalam kasus penganiayaan beberapa tahun yang lalu.

Pelaku sudah berulang kali melakukan aksi kekerasan.

Ilustrasi jenazah. (NST)

BERITA KRIMINAL LAINNYA!  Pria di Nganjuk Bacok Teman 3 Kali hingga Tewas, Cekcok saat Ditagih Utang, Simpan Sakit Hati

SADIS! Gara-gara persoalan uang pinjaman sebesar Rp 50.000, seorang pria tega membacok temannya hingga tewas.

Peristiwa ini terjadi di Desa Tekenglagahan, Kecamatan Loceret, Nganjuk, Jawa Timur pada Minggu (9/7/2023).

Seorag pria berinisial S (27) ) membunuh temannya sendiri, MDB (28) karena perkara utang.

Korban berinisial MDB meninggal dengan kondisi luka bacokan di tubuhnya.

Bermula pinjam uang

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Polisi (AKP) Supriyanto mengungkapkan, pembunuhan itu dilatarbelakangi persoalan peminjaman uang.

Mulanya S meminjam uang ke temannya yakni MDB sebesar Rp 50.000.

Baca juga: TEGA! Suami di Ciapus Bunuh Sang Istri, Kesal Korban Punya Utang Rp 2 Juta, Cekcok Tak Mampu Lunasi

Ilustrasi pembacokan. (Stock Image/Alamy)

Uang itu akan digunakan S agar bisa menarik uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebesar Rp 100.000.

Selanjutnya, korban pun menagih uangnya ke pelaku.

"Pada saat korban dan pelaku berada di hajatan tetangga, korban menanyakan uangnya ke pelaku dan dijelaskan pelaku bahwa uang sudah dikembalikan ke aplikasi Dana," kata Supriyanto, Minggu (9/7/2023).

Pembunuhan

MDB tak puas lantaran tak menerima uang dari pelaku seperti yang disebutkan S.

Mereka berdua kemudian terlibat cekcok soal uang tersebut.

"Kemudian korban (MDB) dan pelaku (S) pulang ke rumah masing-masing," kata dia.

Tapi ternyata S masih menyimpan sakit hati dan membacok temannya sampai meninggal dunia.

"Pelaku membunuh korban di dalam kamar dengan cara membacok leher korban tiga kali," kata Supriyanto.

ILUSTRASI PEMBACOKAN (Tribun)

Ditangkap

Sementara itu Kepala Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad menegaskan S telah ditangkap.

"Pelakunya sudah diamankan," kata dia.

Adapun jenazah korban dibawa ke rumah sakit.

"Korbannya meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk otopsi," katanya.

Berita ini telah diolah dari artikel Kompas.com.