TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dua saudara kandung bernama Sherly Aprilia dan Raul berhasil jadi perhatian publik lantaran keduanya mampu menjadi Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU).
Selain jadi sorotan, keduanya pun juga dinilai begitu membanggakan orang tuanya.
Mereka berdua membanggakan orang tua karena sama-sama menjadi taruna AAU.
Baca juga: PERJUANGAN Andre Onana Kiper Baru Manchester United, Dulu Pakai Sarung Tangan yang Dibeli di Depok
Sherly Aprilia dan Raul adalah saudara sedarah yang lahir dari orang tua yang sama.
Dalam beberapa momen, keduanya juga kerap berada pada sebuah event yang sama.
Kakak Adik jadi Taruna AAU
Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan dua saudara kandung yang sama-sama menjadi taruna AAU.
Sang kakak adalah Sherly Aprilia perempuan berparas cantik, sedangkan adiknya adalah Raul, laki-laki yang gagah dan berwibawa.
Menurut informasi yang beredar, Sherly merupakan taruna AAU yang baru saja lulus di tahun 2023 dan sudah melaksanakan prosesi wisuda.
Wisuda Sherly dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Baca juga: PENUH PERJUANGAN! Orang Tua di Indramayu Berebut Ikat Meja Kursi Demi Anak Duduk Depan, Datang Subuh
Taruna yang sudah lulus dan wisuda selanjutnya akan dilantik dan disumpah oleh Presiden RI untuk menjadi perwira berpangkat Letda dalam upacara Prasetya Perwira (Praspa).
Rencananya, Praspa TNI akan digelar di Istana Negara pada tanggal 26 Juli 2023 mendatang bersama-sama Taruna Akademi TNI dan Akpol.
Berwibawa dengan seragam Taruna AAU, Sherly mampu memancing perhatian warganet.
Wajah cantik yang dimiliki oleh Sherly juga terlihat sangat natural.
Terlebih jika Sherly mengenakan pakaian Taruna AAU, dirinya terlihat sebagai seorang perempuan yang sangat gagah dan berwibawa.
Dalam sebuah momen, Sherly terekam video sedang menjadi mayoret dalam tim marching band TNI.
Dengan balutan seragam loreng TNI, kecantikan dan wibawa dari seorang Sherly Aprilia tidak bisa diragukan lagi.
Membanggakan Orang Tua
Kedua saudara kandung tersebut memancing perhatian warganet karena sukses menjadi seorang abdi negara dan membanggakan orang tua.
Orang tua Sherly dalam sebuah video mempertontonkan kebanggaannya kepada kedua anaknya.
Bagaimana tidak, anak-anak yang dilahirkan dari rahimnya sendiri mampu menggapai cita-citanya untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara lewat TNI Angkatan Udara.
Berita Lainnya, Ingin Jadi Taruna Akpol Malah Ditipu Ratusan Juta, Pelaku Ngaku Kenal Pejabat, Uang Buat Bayar Utang
Sosok wanita bernama Yunie Sarahwati (56) alias Ayu, warga Jebresan, Kalurahan Kalitirto, Sleman, Yogyakarta tega menipu calon taruna Akpol.
Ia ditangkap jajaran Polda Lampung atas kasus penipuan dengan korban warga Lampung.
Ayu diketahui menjanjikan korban yakni calon siswa lulus saat masuk Akademi Polisi dengan syarat membayar Rp 750 juta.
Korban pun sudah setor Rp 250 juta ke pelaku, namun sampai batas waktu yang dijanjikan, korban tak kunjung diterima di Akpol.
Kasus tersebut berawal saat korban FZA dikenalkan oleh kerabatnya kepada tersangka.
Mengetahui anak korban ingin masuk polisi, tersangka lalu menawarkan jasa kepada FZA untuk membantu meloloskan calon taruna Akpol.
Kasubdit 1 Ditreskrimum Polda Lampung, AKBP Wahyudi Sabhara mengatakan pada tahun 2021, korban dikenalkan oleh seseorang kepada tersangka yang mengaku bisa meloloskan anak korban masuk taruna Akpol.
Saat itu pelaku mengaku punya kenalan petinggi di Mabes Polri.
Baca juga: Ajudan Pribadi Sempat Bohongi Korban Ngaku Ditipu, Tak Berani Buktikan Omongan: Biar Urusanku Bang
Baca juga: Punya Pacar Bule, Seorang Dokter Sampai Cinta Mati, Ternyata Hanya Ditipu & Pernah Beri 300 Juta
Hal tersebut membuat korban FZA percaya dan menitipkan anaknya ke Ayu.
Tersangka Ayu kemudian membuat janji dengan korban untuk bertemu di suatu lokasi di Jakarta.
Setelah bertemu dengan korbannya, tersangka Yunie lalu meminta agar korban menyerahkan uang senilai Rp 700 juta untuk meloloskan anaknya menjadi polisi.
Korban kemudian menyerahkan uang muka Rp 250 juta dengan cara ditransfer sebanyak lima kali ke rekening pelaku.
Namun, setelah pelaksanaan tes ternyata anak korban tidak lulus.
Korban pun menghubungi pelaku untuk mengembalikan uang yang sudah ditransfer itu. Karena pelaku tidak mengembalikan uang, korban melaporkan hal itu ke Polda Lampung pada September 2022 lalu.
Polisi kemudian menangkap pelaku di persembunyiannya di Yogyakarta pada Senin (20/3/2023) setela Ayu dua kali mangkir dari panggilan.
Rahmat melanjutkan, pelaku kini telah dilakukan penahanan di Mapolda Lampung untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Akibat perbuatannya, tersangka Yunie Sarahwati terancam pasal penipuan atau penggelapan sebagaimana pasal 378 KUHP dan atau pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.
Dari tersangka yunie, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti berupa kwitansi serah terima uang antara tersangka dan korban senilai Rp 100 juta, dan empat lembar rekening koran atas nama korban FZA.
Lalu, barang bukti lain yang diamankan yakni surat tanda terima senilai Rp 150 juta, dan satu lembar bukti registrasi calon taruna Polres Lampung selatan atas atas nama inisial PPP.
Ngaku Punya Kenalan Petinggi Mabes Polri
Tersangka penipuan terhadap calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) mengaku punya kenalan petinggi mabes Polri.
Hal itu pula yang membuat korban FZA percaya untuk menitipkan anankya agar masuk polisi kepada tersangka Yunie Sarahwati.
Bahkan Korban sudah menyerahkan uang senilai Rp 250 juta kepada tersangka.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasubdit 1 Ditreskrimum Polda Lampung, AKBP Wahyudi Sabhara saat ekspose dihadapan media, Jumat (24/3/2023).
"Jadi modus tersangka ini, dia memiliki kenalan petinggi di Mabes Polri," kata AKBP Wahyudi Sabhara.
"Lalu tersangka ini janji bisa meloloskan korban untuk masuk Akpol dengan menyerahkan uang senilai Rp 700 juta," imbuhnya.
Korban pun percaya dengan janji tersangka dan menyerahkan Rp 250 juta sebagai uang muka.
"Uang Rp 250 juta ini dicicil korban dengan lima kali pembayaran," ujar Wahyudi.
"Adapun sisanya akan diserahkan setelah anak kandung korban berinisial PPP lolos menjadi taruna Akpol," imbuhnya
Namun setelah mengikuti seleksi, ternyata anak korban yang berinisial PPP ternyata tidak lolos.
"Jadi PPP ini tidak lolos, dia hanya sampai di tahap seleksi tes psikologi," jelasnya.
Setelah anaknya tidak lolos korban FZA lalu meminta agar korban mengembalikan uang yang telah diserahkan kepada tersangka.
Namun, tersangka banyak berdalih, sehingga membuat korban FZA melaporkan pelaku ke Mapolda Lampung.
"Setelah mendapat laporan dari korban, kita melakukan upaya panggilan sebanyak dua kali terhadap pelaku, namun tidak diindahkan," imbuhnya
"Selanjutnya, kita akhirnya melakukan upaya penjemputan paksa terhadap pelaku di kediamannya di Jogjakarta," tambah Wahyudi.
(Tribunnewsmaker/Eri Ariyanto)