Berita Viral

Naudzubillah! LGBT Makin Menjamur, Angka HIV AIDS di Jakarta Meningkat Karena Hubungan Sesama Jenis

Penulis: Candra Isriadhi
Editor: Candra Isriadhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasangan sesama jenis. Naudzubillah! LGBT makin menjamur, angka HIV AIDS di Jakarta alami peningkatan.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Naudzubillah! LGBT makin menjamur, angka HIV AIDS di Jakarta alami peningkatan.

Kasus penularan HIV AIDS di Jakarta meningkat sejalan dengan kenaikan kasus di seluruh Indonesia.

Salah satu penyebab naiknya kasus HIV AIDS adalah maraknya hubungan sejenis yang belakangan santer terjadi.

Khususnya di Jakarta, kasus HIV AIDS 2023 naik jika dibandingan dengan periode sebelumnya.

Hal demikian dikonfirmasi oleh Pengelola Program HIV Dinas Kesehatan DKI, dr Rathia Ayuningtyas.

Hubungan sesama jenis. (Tribunnews)

Dilansir Wartakotalive.com (24/7/2023) penularan HIV AIDS di Jakarta disebabkan oleh hubungan sesama jenis antar lelaki.

"Bukan berarti seks suka sesama laki-laki tapi lebih karena hubungan seks," kata Rathia.

Menurutnya, seks bebas sesama lelaki ini memiliki risiko yang cukup tinggi untuk menularkan HIV AIDS ke pasangan.

Sebab, hubungan sesama jenis ini memasukan alat kelamin ke anal dan tentunya berbeda dengan vagina.

Baca juga: NAUDZUBILLAH! Ciuman Sesama Jenis di Panggung, Band Ini Diancam, Konser Dihentikan: Kalian LGBT

"Kalau lewat vagina itu ada pelumas kemungkinan lecet lebih kecil."

"Kalau anal enggak ada pelumas, jadi kadang mereka pakai pelumas apalagi kalau tidak memakai kondom itu risiko juga lebih besar," jelasnya.

Rathia menerangkan, tren kenaikan HIV akibat hubungan sesama jenis itu terjadi peningkatan sejak lima tahun terakhir.

Bendera pelangi yang diidentifikasikan sebagai simbol LGBT (Istimewa)

Ada sekira 60 persen kasus HIV di Jakarta akibat hubungan sesama jenis pria dengan pria.

"Hampir semua puskesmas yang lakukan tes dipopulasi kunci ini paling tinggi angkanya laki seks dengan laki. Presentasinya laki seks dengan laki lebih dari 60 persen," terangnya.

Rathia mengungkapkan hubungan seksual menjadi kebutuhan biologis semua masyarakat di Indonesia bahkan di dunia.

Namun, ia memgimbau kepada seluruh pria ataupun wanita harus setia berhubungan seks dengan satu orang saja.

Baca juga: HEBOH Rumah Tangga Meylisa, Tuding Suami Suka Sesama Jenis, Kini Bongkar Urusan Ranjang: Gak Sanggup

Jika memang harus jajan demi memenuhi kebutuhan biologis, harus memakai alat kontrasepsi agar aman dan terhindari dari HIV.

"Jadi alat kontrasepsi juga sebagai pencegahan penularan HIV," ungkapnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus berupaya menekan angka penularan HIV AIDS demi mencapai target three zero.

Ilustrasi hubungan sesama jenis. (Serambi Indonesia/Net)

Pengelola Program HIV Dinas Kesehatan DKI, dr Rathia Ayuningtyas menjelaskan, target zero yang pertama mencegah adanya infeksi baru atau warga yang baru terpapar HIV.

Kedua, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencegah kematian pasien yang hidup dengan HIV AIDS.

"Ketiga, kami mencegah adanya diskriminasi kepada warga yang hidup dengan HIV," kata Rathia.

Menurut Rathia, warga yang hidup dengan HIV harus mendapat pelayanan sesuai standar dari Dinas Kesehatan.

Kemudian, warga yang baru memgetahui terkena HIV harus segera meminum obat anti retro viral (ARV) setia hari.

"ARV ini tidak semua pasien yang positif dapat akses ARV," terangnya.

LGBT Makin Menjamur 73 Orang Sehari Terjaring Razia, Kasus HIV Meningkat di Pekanbaru

Semakin parah pasangan LGBT terjaring razia di Pekanbaru, pelaku kini sudah berani terang-terangan.

Tak hanya satu sejumlah pasangan sesama jenis ikut keciduk dalam razia tersebut.

Razia digelar oleh Satpol PP Kota Pekanbaru pada Minggu (28/5/2023) dinihari.

Selain pasangan sejenis laki-laki atau gay, Satpol PP juga menciduk pasangan sejenis perempuan alias lesbian.

Setidaknya ada sekitar 73 orang terjaring dalam razia di tiga lokasi praktek esek-esek itu.

Puluhan orang terjaring razia gabungan Satpol PP Kota Pekanbaru bersama Polsek Sukajadi, Minggu (28/5/2023) dinihari. Kebanyakan adalah pasangan bukan suami istri. (ISTIMEWA)

Keberadaan LGBT tentu menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia yang masih kental dengan adat ketimuran

Namun, kini ancaman LGBT semakin nyata adanya bahkan kini sudah semakin terang-terangan.

Hal itulah yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Pekanbaru sejak awal tahun 2023.

Baca juga: HEBOH! Aksi Womens March Kibarkan Bendera LGBT di Monas, Begini Respon Aparat: Kami Coba Dalami

Apalagi satu penyebab penambahan kasus HIV/AIDS di Pekanbaru disebabkan adanya prilaku lelaki seks lelaki (LSL).

Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun menegaskan bahwa Satpol PP Kota Pekanbaru sudah kerap melakukan razia.

Razia biasanya dilakukan di lokasi terindikasi ada aktivitas LBGT.

Ia mengingatkan masyarakat akan bahaya keberadaan LGBT.

"Kita sudah sepakat bersama forkopimda beberapa waktu lalu"

"kita menggelar razia di lokasi terindikasi aktivitas LBGT," tegas Muflihun seperti dikutip dari Tribunpekanbaru.com.

Ilustrasi razia penyakit masyarakat. (KOMPAS.com/ Junaedi)

Dirinya menyebut bahwa saat ini dalam razia masih dilakukan upaya persuasif.

Ia mengingatkan para guru di sekolah agar ada pola pendidikan kerohanian atau lewat pendekatan keagamaan.

Pendekatan ini untuk menjauhkan pengaruh anak-anak dan remaja dari paparan LBGT.

Ia memgaku harus ada langkah antisipasi sejak dini terhadap pengaruh LGBT.

Baca juga: We Are LGBT Aldi Taher Mendadak Pamer Foto Peluk Mesra Sesama Jenis, Sang Istri Terjebak: Ketipu

"Kita semua tentu tidak ingin bencana terjadi di Pekanbaru,"

"maka kita ajak peran serta masyarakat dan orangtua agar memperhatikan pergaulan anak," ulasnya.

Dirinya menyadari tidak bisa mengetahui secara pasti pelaku LBGT.

Namun ia banyak mendapat informasi terkait keberadaan LGBT di Kota Pekanbaru.

(Tribunnewsmaker.com/Candra/Wartakotalive.com)