TRIBUNNEWSMAKER.COM - Warga Blitar digegerkan dengan penemuan mayat pria mengambang di Embung di kawasan Blitar, Jawa Timur.
Mayat pria itu ditemukan tepatnya di Embung Sumberdandang, Minggu (13/8/2023) sore.
Diketahui korban itu bernama Hendik (19), warga Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Blitar.
Baca juga: BIADAB! Pria di Ende Setubuhi Gadis Berkali-kali hingga Hamil 18 Minggu, Korban Masih di Bawah Umur
Penemuan mayat itu juga sempat membiukin gempar warga desa setempat.
Sebab, korban dikenal mahir berenang dan sudah biasa mandi di sumber air yang selama ini dijadikan tandon air buat mencukupi kebutuhan air warga bila musim kemarau seperti ini
"Belum ada yang tahu penyebabnya karena saat kejadian itu korban bersama dengan teman-temannya yang dari luar desa," ujar Wawan Aprilianto, Kades Krisik.
Menurutnya, siang itu korban kedatangan tiga teman-temannya, An, Fr, Rd, yang tak lain teman waktu sekolah di SMKN Nglegok dulu.
Mereka berasal dari desa lain, bahkan ada yang dari kecamatan lain juga.
Baca juga: INNALILLAHI! Bocah 10 Tahun Suspek Rabies di Sikka Meninggal Dunia, Sempat Kejang Sebelum Tutup Usia
Entah siapa yang punya ide atau memang sudah sering diajak berenang di embung itu, korban dan tiga temannya itu berjalan kaki ke embung itu meski cuaca lagi panas menyengat.
"Ya, dekat jaraknya kalau dari rumahnya ke embung sehingga cuma jalan kaki," paparnya.
Sesampai di embung yang kedalaman airnya sekitar 4 meter, dengan berukuran panjang sekitar 50 meter dan lebar 15 meter, korban langsung menjebur.
Begitu juga ketiga temannya juga ikut berenang karena mereka semua sudah sama-sama mahir. Mereka berenang ke sana kemari sambil menyelam.
Awalnya, tak ada tanda-tanda apapun terhadap diri korban. Satu jam kemudian atau sekitar pukul 15.30 WIB, ketiga temannya geger karena korban mendadak tak kelihatan meski sudah dicarinya.
Begitu dicari ke semua penjuru, salah satu temannya itu menemukan korban dengan kondisi setengah mengambang.
"Airnya jernih bahkan sampai ke dasar embung itu kelihatan. Melihat korban dalam kondisi setengah mengambang itu, teman,-temannya mengira kalau korban sedang menggodanya atau dikira berpura-pura," paparnya.
Namun, begitu diangkat dan tubuh korban sudah tak bergerak, ketiga temannya itu langsung menjerit histeris.
Bersamaan itu, warga yang sedang memasang umbul-umbul di kampungnya buat persiapan memperingati gebyar 17 Agustus 2023 itu langsung semburat dan berdatangan ke embung
Berita Lainnya, Penyandang Disabilitas Tewas Mengambang di Sungai Bengawan Solo, Syok: Kondisi Melepuh
Lagi cari burung, warga Sukoharjo syok menemukan mayat mengapung di Sungai Bengawan Solo, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terlungkup dan tubuh melepuh.
Mayat penyandang disabilitas itu ditemukan warga pada Senin, (17/72023).
Warga yang menemukan mayat tersebut langsung melaporkannya ke kepolisian.
Tak butuh waktu lama, polisi dan koramil langsung terjun ke lapangan.
Pihak berwenang melakukan evakuasi dan membawa korban ke Puskesmas Mojolaban guna autopsi.
Kapala Desa Palur Karanganyar, Sugito mengatakan pertama kali mendapatkan laporan adanya mayat mengapung dari warga, pada Senin (17/7/2023), sekitar pukul 06.30 WIB.
"Ada informasi temuan mayat dari warga. Langsung dilaporkan ke Polsek dan Koramil." ujar Sugito.
"Ditindak lanjut ke lokasi melihat kondisi jenazah tersebut," katanya lagi.
Baca juga: MIRIS! Temuan Mayat Pria di Kendari Mengapung di Bak Mandi, Keluarga Syok, Diduga Serangan Jantung
Identifikasi awal, mayat memiliki jenis kelamin laki-laki dan mengapung di area perbatasan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.
"Ditemukan dari warga sekitar, kebetulan pas pergi ke sungai. Posisi awal memang sudah telungkup," ujarnya.
Karena lokasi penemuan mayat di Kabupaten Sukoharjo, pemeriksaan dan tindaklanjut langsung diserahkan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Mojolaban dan Kepolisian Resor (Polres) Sukoharjo.
Korban ditemukan menggunakan kaos warna hijau dan celana warna coklat.
Baca juga: INNALILLAHI! Mayat Bayi Ditemukan dalam Kardus, Usai Melahirkan Orangtua Diduga Langsung Membuangnya
Kemudian, langsung dilaksanakan Pemeriksaan Medis dari Puskesmas Mojolaban.
Setelah diautopsi, tak ditemukan bukti kekerasan pada tubuh korban.
Diduga korban sudah mengapung selama tiga hari di Sungai Bengawan Solo.
Diketahui, korban merupakan pria penyandang disabilitas.
"Pemeriksaan luar identitasnya tidak ada laki laki tingginya sekitar 170 centi. dari pemeriksaan luar sementara tidak ditemukan kekerasan." kata Tim Medis Puskemas Mojolaban, Dyah Rohmi, kepada Kompas.com.
"Sudah tiga hari lebih posisi sudah melepuh semua badannya,"imbuhnya.
Baca juga: KRONOLOGI Pria Nekat Lompat ke Rel di Pasar Senen, Mayat Masuk Kolong Kereta, Kondisi Utuh
Menghilang sejak Tiga Hari Lalu
Pria yang ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo, ternyata sempat dinyatakan menghilang sejak Sabtu (15/7/2023) lalu.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit mengatakan pria yang tewas tenggelam itu sempat hilang selama tiga hari.
"Dari data yang diperoleh dan laporan masuk, berinisial SP ini sudah menghilang atau meninggalkan rumah sejak Sabtu lalu," ujarnya, kepada TribunSolo.com, Senin (17/7/2023).
Adapun identitas mayat pria yang ditemukan mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo terungkap.
Korban diketahui berinisial SP (31).
Itu diketahui setelah ada seorang ibu yang datang melapor ke kepolisian bila kehilangan akan kandungnya sejak Sabtu (15/7/2023).
"Tadi ada laporan masuk, ibu-ibu warga Pucang Sawit, mengaku anaknya hilang sejak dua hari lalu," terang Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit.
SP merupakan warga Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Korban juga diketahui sebagai seorang penyandang disabilitas.
Ia sebelumnya sempat menjalani perawatan saraf di RSJ Solo.
Polisi kemudian mencocokan sejumlah data.
Data yang dicocokan memang sesuai dengan identitas SP.
(TribunJatim.com/Imam Taufiq)
Diolah dari berita tayang di TribunJatim.com