Berita Viral

ASTAGFIRULLAH! Napi Lapas Bengkalis Nekat Kabur, Rusak Plafon Kamar, Sempat Mencuri di Kebun Warga

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Napi Lapas Bengkalis nekat kabur

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang narapidana bernama Samsul Arifin (36), dilaporkan kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis, Riau.

Namun tak berselang lama, polisi akhirnya berhasil menangkap lagi sang pelaku, Kamis (14/9/2023) kemarin.

Samsul ditangkap tim gabungan Satreskrim Polres Bengkalis dan Lapas Bengkalis.

Ilustrasi napi (Istimewa)

Baca juga: GEGER! Warga Sleman Temukan 2 Mayat Bayi Perempuan Mengapung di Sungai Buntung, Korban Diduga Kembar

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro mengatakan, Samsul ditangkap di Jalan Bantan, Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, sekitar pukul 13.15 WIB.

"Awalnya kami mendapat informasi dari masyarakat yang melihat ada orang yang dicurigai tahanan Lapas Bengkalis yang kabur," ujar Setyo kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Kamis.

Lalu, petugas gabungan menyisir kawasan Jalan Pramuka, tapi tidak ditemukan.

Petugas kembali mendapat informasi bahwa pelaku berada di kawasan Jalan Bantan.

Saat itu, warga melihat Samsul sedang mencuri tebu di kebun warga.

Napi Lapas Bengkalis nekat kabur (Kompas.com)

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Kesal Ditinggal Istri, Pria di Madina Nekat Sebar Video Syur Korban, Viral di Medsos

"Tim mendatangi lokasi dan melihat pelaku lari ke dalam semak. Tim melakukan pengejaran dan pelaku berhasil ditangkap," kata Setyo.

Diberitakan sebelumnya, seorang narapidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis, Riau, kabur pada Rabu (13/9/2023), sekitar pukul 02.00 WIB.

Kepala Lapas Bengkalis M Lukman saat dikonfirmasi mengatakan, napi yang kabur itu bernama Samsul Arifin (36).

"Benar, saat ini kami sedang melakukan pengejaran atau pencarian terhadap yang bersangkutan," kata Lukman kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu.

Menurut Lukman, napi tersebut kabur dengan cara merusak plafon kamar dan kemudian melompati tembok.

"Yang bersangkutan kabur lewat plafon kamar dan melompat tembok," sebut Lukman.

Samsul Arifin diketahui seorang napi kasus pencurian, yang divonis 5 tahun penjara.

Warga asal Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, tercatat hukumannya masih tersisa 4 tahun, 4 bulan, 6 hari.

Jamil Arshad, narapidana terlama di Malaysia, asal Indonesia. (BERNAMA)

Berita Lainnya, Jadi Napi Terlama di Malaysia, 40 Tahun, WNI Ini Akhirnya Bisa Mudik & Berlebaran ke Sumbawa NTB

ALHAMDULILLAH seorang narapidana bernama Jamil Arshad akhirnya bisa pulang kampung ke Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sosok Jamil Arshad merupakan Warga Negara Indonesia yang menjadi tahanan di Kerajaan Malaysia selama 40 tahun.

Mendekam di dalam penjara selama 40 tahun, Jamil Arshad menjadi tahanan paling lama di Malaysia.

Sebelumnya, Jamil Arshad mendapatkan hukuman penjara seumur hidup lantaran kasusnya terkait senjata terlarang.

Meski demikian, Jamil Arshad memperoleh grasi dari Sultan Johor, Duli Yang Maha Mulia (DYMM) Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar.

Jamil tak menyangka bahwa dirinya mendapatkan ampunan dari kerajaan, padahal dia mengira akan tutup usia di dalam penjara.

Kantor berita asal Malaysia, Bernama melaporkan, setelah mendapat pengampunan, Jamil akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya di Kampung Kuang, Keliwang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada Selasa (18/4/2023) pagi waktu setempat.

“Ketika saya diberitahu bahwa saya akan mendapatkan grasi kerajaan dari Sultan Ibrahim, saya hampir tidak percaya karena saya telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup." ujar Jamil.

"Pada tahun 2012, ada amnesti massal di Johor di mana tahanan terlama saat itu adalah 37 tahun, sedangkan saya 29 tahun. Saya berkata dalam hati, saya tidak akan punya kesempatan," tambahnya Jamil.

Dirinya saat itu yakin akan mati di penjara.

Baca juga: INNALILLAHI! Bahagia Berubah Duka, Tepat di Hari Idul Fitri, Bocah 9 Tahun Hanyut di Sungai Lematang

"Yang bisa saya pikirkan hanyalah apa yang akan saya bawa ke akhirat ketika saya mati, jadi saya fokus pada doa." katanya

"Kemarin pagi, ketika direktur Penjara memberi tahu saya bahwa saya akan mendapatkan pengampunan, saya pun tidak menanggapinya," jelas Jamil.

Dia baru percaya akan mendapat pengampunan setelah direktur penjara menunjukkan foto saudara laki-laki Jamil.

“Baru setelah direktur Lapas masuk dan bertanya kepada saya, 'Pak Jamil bisa menjahit Baju Melayu seperti ini? Sambil menunjukkan foto laki-laki'." ujar Jamil menjelaskan momen dirinya akan dibebaskan.

"Saya melihat dan berkata, 'ya saya bisa'. Tetapi direktur bersikeras agar saya melihat foto itu lagi dan meminta untuk menebak siapa orang itu." tambahnya.

"Saya mengenali orang itu tetapi saya tidak ingat di mana saya bertemu dengannya sebelumnya dan ternyata itu adalah saudara laki-laki saya." imbuhnya.

"Saya langsung pergi ke ruang tahanan saya dan menangis karena tidak percaya berita itu,” kata dia saat ditemui Bernama di Penjara Taiping.

Jamil bersyukur diberi kesempatan untuk menghabiskan sisa hidupnya di desa asalnya.

Namun, jauh di lubuk hati, dia mengaku berat untuk meninggalkan penjara yang telah membantunya untuk bertaubat dan menjadi anggota masyarakat yang berguna.

Baca juga: INNALILLAHI! Tolong Menolong Berujung Duka, Satu Keluarga Tewas Tenggelam di Pemandian Kebun Sawit

Jamil Arshad, narapidana terlama di Malaysia, asal Indonesia. (BERNAMA)

Bersyukur tapi merasa sedih tinggalkan penjara

Menurut laporan Kantor berita Malaysia, Bernama, Jamil mengaku bersyukur diberi kesempatan untuk menghabiskan sisa hidupnya di desanya.

Meski demikian, jauh di lubuk hatinya, dia merasa berat meninggalkan penjara yang telah membantunya untuk bertobat dan menjadi anggota masyarakat yang berguna.

Dia mengaku berat berpisah dengan staf penjara Malaysia yang sudah menganggapnya sebagai teman, bukan sebagai tahanan.

"Saya senang diberi pengampunan, tetapi pada saat yang sama, saya juga sedih meninggalkan penjara. Senang bisa dibebaskan, tapi sedih berpisah dengan staf yang menganggap saya seperti teman dan bukan sebagai tahanan,” ujar Jamil kepada Bernama, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Berkah Idul Fitri 2023, 6.358 Napi di Banten Dapat Remisi, Harus Memenuhi Kriteria: Berkelakuan Baik

Jamil Arshad, narapidana terlama di Malaysia, asal Indonesia. (BERNAMA)

Jadi penjahit selama dipenjara

Selama di penjara, Jamil menjadi penjahit yang terampil.

Bernama melaporkan, dia telah menjahit ribuan Baju Melayu dan blazer untuk para petugas penjara.

Sebelum dipindahkan ke Penjara Taiping, Jamil pernah dikirim ke penjara Johor Bahru.

Di penjara Johor Baru, dia sempat mempelajari keterampilan membuat perabot rotan seperti kursi dan meja.

Berbekal ilmu agama yang diperolehnya selama berada di desa, Jamil mengaku 40 tahun merayakan Hari Raya di penjara.

Selama itu pula, dirinya pernah juga memimpin jamaah lain, termasuk saat shalat Idul Fitri.

Jamil berpesan kepada para pemuda agar tidak menyia-nyiakan masa mudanya.

Dia ingin tetap berpegang teguh pada agama.

Dia berusaha tidak melakukan perbuatan yang tidak baik.

“Saya bukan orang baik bahkan ketika saya di Indonesia, saya akan keluar masuk penjara." ujarnya

"Dan, berkat petugas lapas di sini, saya bisa mengubah hidup saya dan menjadi manusia yang tidak pernah melewatkan shalat sejak tahun 90-an," ucap dia.

“Saya bertekad untuk mengubah segalanya. Saya shalat lima kali sehari dan tidak melewatkan nasihat yang diberikan kepada saya, yang membuat 36 tahun terakhir di sini terasa seperti 36 bulan." ujarnya.

"Ketika saya melihat ke cermin, saya melihat bahwa rambut saya beruban. Ketika saya masuk penjara saya gemuk, tapi sekarang saya kurus,” katanya.

Dia pun berterima kasih kepada Sultan Ibrahim dan seluruh staf Penjara Taiping.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com