Berita Viral

'BIADAB!' Oknum TNI yang Setubuhi Gadis sebelum Dibunuh Cuma Dibui 15 Tahun, Ayah Korban:Hukum Mati!

Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Prada Yuwandi, oknum TNI pelaku pembunuhan mantan tunangannya di Sambas, terancam hukuman 15 tahun penjara, keluarga murka

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Manhuri murka dan tak terima ketika oknum TNI, pelaku pemerkosa dan pembunuhan anaknya hanya dihukum 15 tahun penjara.

Sebagai seorang ayah, Manhuri merasa sakit hati ketika anaknya dihabisi secara brutal oleh oknum TNI bernama Prada Yuwandi.

Pada sidang militer yang dilakukan Kamis, (14/9/2023), Prada Yuwandi terancam hukuman 15 tahun penjara.

Mendengar hal tersebut sang ayah langsung marah dan meminta agar pelaku dihukum mati.

Inilah sosok Prada Yuwandi, pelaku pembunuhan mantan kekasihnya, Sri Mulyani di Sambas, pelaku dianiaya lalu dicabuli saat sekarat, jasad dibuang ke sungai (Antara)

Dalam sidang yang dihadiri para keluarga dan kerabat tersebut terungkap fakta bahwa pembunuhan yang dilakukan di sebuah bukit itu dilakukan secara keji.

Ayah Sri, Manhuri meminta terakwa Prada Y dihukum mati karena pembunuhan tersebut sudah direncanakan.

Bahkan, menurut Manhuri, pembunuhan Sri dilakukan dengan cara yang sadis.

"Dihukum berat. Sebab sudah terencana. Belum lagi pelaku menyembunyikan jenazahnya, kematiannya." kata Manhuri, kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).

"Kejam dia melakukannya. Biadab. Minta hukuman mati," tambahnya.

Baca juga: ALASAN Nando Mandikan Jasad Istri usai Membunuhnya, Mata Berkaca-kaca: Saya Pikir Ini yang Terakhir!

Baca juga: SOSOK Prada Yuwandi, Oknum TNI Bunuh Eks Tunangan lalu Digagahi saat Sekarat: Terancam 15 Tahun Bui

Kakak kandung korban, Muriyani mengungkapkan, Prada Y menganiaya korban dengan mencekik, menginjak dan memukulnya menggunakan batu.

Setelah itu, pelaku melampiaskan hawa nafsunya dengan menyetubuhi korban yang sudah tak berdaya.

“Caranya membunuh adik saya sungguh kejam,” kata Muriyani, kepada wartawan, Kamis siang.

Muriyani menuturkan, penganiayaan serta persetubuhan yang dilakukan Prada Y terhadap Sti dilakukan di lokasi pembunuhan. Korban juga dikubur tak jauh dari lokasi tersebut.

“Adik saya dikubur dalam lubang yang tak dalam,” ungkap Muriyani.

Sementara itu, atas perbuatannya, Hakim Juru Bicara Pengadilan Militer Pontianak, Letkol CHK Salis Alfian Wijaya mengatakan, Prada Y didakwa Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan berencana.

Baca juga: BIADAB! Gadis Difabel di Deliserdang Digagahi Lansia, Tewas: Dituntut 10 Tahun Bui, Keluarga Kecewa

Sosok Prada Yuwandi, oknum TNI pelaku pembunuhan mantan tunangannya di Sambas, terancam hukuman 15 tahun penjara, keluarga murka (TribunPontianak)

“Terancam hukuman mati atau seumur hidup atau penjara 20 tahun,” kata Alfian.

Kemudian, terang Alfian, terdakwa juga dilapis dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman penjara 5 tahun dan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan Berujung Kematian dengan ancaman hukuman penjara 7 tahun.

“Nantinya, setiap dakwaan akan dibuktikan. Hakim akan memutuskan berdasarkan fakta persidangan,” ucap Alfian.

Alfian mengatakan, sesuai surat dakwaan dari oditur militer, terdapat 14 saksi yang akan dihadirkan selama masa persidangan.

“Hari ini, sidang perdana ini, terdapat lima orang yang dimintai keterangan. Sedangkan terdakwa tetap ditahan,” ungkap Alfian.

Diberitakan sebelumnya, kasus mayat tinggal kerangka ditemukan terkubur di Bukit Tempayan, Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) akhirnya terungkap.

Tampang Manhuri, ayah dari korban pembunuhan oknum TNI di Sambas (Kompas)

Dari hasil penyelidikan, identitas mayat tersebut adalah Sri Mulyani (23), warga Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak yang hilang sejak Desember 2022 lalu.

Keluarga korban mengenali korban dari behel dan gelang yang dikenakan sebelum ditemukan tewas.

Korban dan terdakwa Prada Y diketahui berkenalan sejak tahun 2021.

Sri dan Prada Y kemudian tunangan pada tahun 2022.

Selama berhubungan dengan Y, Sri sudah beberapa kali ke Sambas untuk menemui tunangannya yang sedang libur tugas.

Tidak lama setelah bertunangan, Sri dan Y kemudian putus karena sebuah permasalahan.

Kemudian, pada pertengahan Desember 2022, Sri mendatangi Prada Y di Sambas.

Tak lama kemudian dia dilaporkan hilang.

Setelah dilakukan penyelidikan, Penyidik Pomdam XII Tanjungpura menetapkan Prada Y sebagai tersangka pembunuhan mayat yang diduga Sri Mulyani (23) tersebut.

Inilah sosok Prada Yuwandi, pelaku pembunuhan mantan kekasihnya, Sri Mulyani di Sambas, pelaku dianiaya lalu dicabuli saat sekarat, jasad dibuang ke sungai (TribunPontianak)

ALASAN Nando Mandikan Jasad Istri usai Membunuhnya, Mata Berkaca-kaca: Saya Pikir Ini yang Terakhir!

 TERKUAK alasan Nando Kusuma Wardana (25) memandikan jasad istrinya, Mega Suryani Dewi (24) setelah membunuhnya menggunakan pisau,

Pada saat itu, Nando terbesit bahwa momen memandikan tersebut adalah yang terakhir kalinya.

Jasad sang istri lalu digendong Nando dan dibaringkan ke kasur.

Sesaat setelah itu, Nando hanya bisa terdiam di dalam kamar semalaman.

Di-KDRT berulang kali, Mega sempat melaporkan Nando ke Polisi, namun kasus dihentikan, terkuak alasannya, demi anaknya. (Tribun)

Baca juga: Masih Sayang! Curhat Nando sebelum Nekat Membunuh Istrinya di Bekasi, Ogah Cerai: Kini Nyesel!

Dia terus memandangi jasad Mega, istrinya yang telah meregang nyawa karenanya.

Matanya seolah berkaca-kaca ketika meminta maaf kepada anaknya yang masih balita.

Diketahui, Nando melakukan aksi pembunuhan tersebut di rumah kontrakannya di Cikarang Barat, Bekasi.

Nando melakukan aksi kejinya pada Kamis (7/9/2023)

Nando dan Mega Suryani Dewi bertengkar hebat di ruang tidur kontrakan tiga petaknya malam itu sekira pukul 22.00 WIB.

Pertengkaran itu membuat Nando gelap mata sampai akhirnya membunuh Mega Suryani Dewi.

"Emosi, saya juga salah emosi jadi (membunuh) istri saya," kata Nando di YouTube Official NET News dikutipTribunJakarta.com, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: Gue Capek Bayar Utang Lu! Histeris Mama Muda di Bekasi sebelum Dibunuh Suami, Kakak Korban Syok

"Tidak ada saya perencanaan, tidak ada saya rencana matang-matang, itu terjadi spontan gelap mata," tambahnya.

Sebelum pembunuhan, Nando mengaku memang terjadi cekcok antara dirinya dengan sang istri.

Bukan di ruang tengah, Nando bertengkar di ruang tidur bersama Mega Suryani Dewi.

"Saya gampar istri saya di kamar tengah, saya seret lalu jenggut istri saya, lalu saya lihat pisau yaudah saya (bunuh) istri saya," kata Nando.

Nando menyebut anak-anaknya tak melihat pembunuhan yang dilakukannya kepada Mega Suryani Dewi.

Pasalnya mereka sudah tertidur di ruang tamu.

Baca juga: DETIK-DETIK Wanita di Bekasi Tewas Dihabisi Suami di Depan Anaknya, Mertua Histeris: Bersimbah Darah

ILUSTRASI bayi menangis dan sosok Mega Suryani, korban pembantaian suami di Bekasi (Pixabay / Istimewa)

Melihat istri sudah tak bernyawa Nando terpikir untuk memandikan istrinya.

Nando mengungkap alasan mengapa memutuskan untuk memandikan istrinya.

"Saya bopong istri saya, lepas semua bajunya, saya bersihkan semua darah yang ada di badan, leher, semuanya," jelasnya.

"Karena saya pikir ini yang terakhir (untuk dia) gitu, yaudah saya mandikan aja," ungkap Nando.

Nando juga membersihkan darah yang keluar dari tubuh istrinya, tapi tidak semuanya.

"Masih ada darah yang sisa. Pakai baju anak saya, tapi sudah sering saya pake buat pel gitu," kata Nando.

Setelah bersih tubuh istrinya, Nando menggendongnya lalu dibawa ke kasur kamar.

Jasad Mega Suryani Dewi dibaringkan di kasur.

Nando pun mengaku tak melakukan apa-apa setelah itu.

Nando (25), tersangka kasus pembunuhan terhadap istri sendiri bernama Mega di Cikarang, Bekasi, terkuak teriakan korban sebelum dibunuh. (TribunJakarta)

Sampai pukul 07:00 WIB, Nando hanya di samping jasad istrinya sambil memandangi.

"Diem aja di samping istri saja, lama. Hanya lihatin saja," ujar Nando.

Nando berkaca-kaca beri pesan ke anak

Nando sudah menikah hampir empat tahun bersama Mega Suryani Dewi.

Dari pernikahan tersebut Nando dikaruni dua anak yang masih kecil-kecil, berusia 3 tahun dan 1,5 tahun.

Masih dalam wawancara yang sama, Nando sempat mengungkap pesan kepada anak-anaknya.

Mulanya, Nando meminta maaf karena membunuh ibu anak-anak.

"Kamu (anak-anak) gede tanpa ibu sama ayah, kamu yang sabar ya nak," ungkap Nando.

"Wajar kalau kamu benci sama ayah, ayah cuman bisa minta maaf," tambahnya.

"Suatu hari nanti kalau kamu sudah besar kamu pasti ngerti dan tahu ayah kamu seorang pembunuh. Pembunuh mamahmu,"bebernya.

"Ayah cuman bisa minta maaf," ujar Nando dengan mata berkaca-kaca.

Artikel ini diolah dari Kompas