Berita Viral

GEGER! Atlet Futsal Asal Malang Tendang Lawan saat Selebrasi Sujud, Disanksi 2 Tahun Tak Bisa Main

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atlet futsal asal Malang tendang lawan saat selebrasi sujud

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Baru-baru ini warganet dibuat heboh dengan aksi nakal seorang atlet futsal karena tersulut emosi.

Salah satu oknum fulsal dari Malang tersebut diketahui menendang lawannya saat korban melakukan selebrasi sujud syukur.

Alhasil video yang memperlihatkan kejadian itu viral diberbabagai akun media sosial.

Pemain Tim Futsal Kabupaten Blitar yang berlaga di ajang Porprov VIII Jatim

Baca juga: HEBOH Pria Sebar Uang Rp31 Juta di Jalan, Dikira Sakit Jiwa Ternyata Habis Putus Cinta

Seperti diketahui, oknum pemain futsal yang bertanding dalam ajang Pekan Olahraga Provinisi (Porprov) Jawa Timur berinisial MRM.

Peristiwa itu dianggap sebagai kejadian luar biasa.

Imbasnya, pemain penendang lawan disanksi tak boleh bertanding selama dua tahun.

"Putusannya untuk pemain penendang (MRM) itu diberikan sanksi larangan bermain selama dua tahun," kata Technical Delegate Cabang Olahraga (Cabor) Futsal Porprov Jatim Munir, Rabu (20/9/2023).

Kronologi

Munir mengungkapkan, insiden penendangan tersebut terjadi saat pertandingan futsal babak delapan besar Porprov Jatim 2023 di Lapangan Fatkhi Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/9/2023).

Pertandingan tersebut melibatkan tim futsal Kota Malang dan Kabupaten Blitar.

"Setelah gol kelima titik dua pinalti, pemain Blitar selebrasinya sujud syukur ternyata ada pemain Kota Malang menendang," kata Munir.

Pada saat itu juga, kata dia, pemain asal Blitar bernama Hanafi yang bernomor punggung 7 mengaduh kesakitan.

Atlet futsal asal Malang tendang lawan saat selebrasi sujud (Kompas.com)

Baca juga: HEBOH! Cuma Butuh 30 Detik, 2 Maling Berhasil Curi Motor yang Dikunci Setang di Jakut, Terekam CCTV

Wasit yang bertugas seketika mengeluarkan kartu merah ditujukan pada pemain bernomor punggung 17 dari Kota Malang.

"Wasit langsung memberikan kartu merah ke pemain inisial MRM, pemain Kota Malang nomor punggung 17," ungkapnya.

Sanksi

Munir mengungkapkan, pemain berinisial MRM mendapatkan sanksi larangan tak boleh bermain selama dua tahun.

Putusan itu diambil setelah wasit dan pengawas pertandingan membuat surat khusus yang ditujukan ke Panitia Disiplin (Pandis).

"Laporan itu sudah selesai dan ditandatangani oleh seluruh perangkat pertandingan, surat itu diserahkan ke Pandis (panitia disiplin) untuk ditindaklanjuti," jelasnya.

Pihaknya juga melaporkan peristiwa tersebut ke Asprov dan KONI Jawa Timur.

"Kemarin juga sudah kami laporkan setelah selesainya Porprov ini. Kami melaporkan selaku technical delegate, kepada AFP Jatim, induk cabor futsal, sekaligus Asprov dan KONI Jatim," tambahnya.

Penjelasan asosiasi futsal Malang

Sementara itu, Ketua Asosiasi Futsal Kota Malang Bagus Orton mengungkapkan, pemain diduga emosi hingga berujung penendangan.

Hal itu lantaran pemain merasa dicurangi selama pertandingan.

"Ada hal-hal yang seharusnya bisa menguntungkan untuk kami, tetapi justru itu seperti dibikin dicurangi. Seperti anak-anak itu kena kartu merah, 4 lawan 5, terus kena kartu merah lagi 3 lawan 5. Anak-anak terus bertahan sampai penalti. Kemudian tim lawan dapat gol dari situ," kata Bagus Orton, Rabu (20/9/2023).

Selebrasi gol diduga membuat pemain emosi.

"Namanya juga anak-anak masih labil, jadi ada gol dari lawan yang kemudian selebrasi, ditendang. Kecapekan mungkin. Jadi kecapekan dan melihat selebrasi berlebihan. Karena pemain kita empat tidak boleh main kena akumulasi kartu merah, terus akhirnya pertandingan lawan Blitar merasa dicurangi," katanya.

Penjelasan tim futsal Blitar

Pemain Tim Futsal Kabupaten Blitar yang berlaga di ajang Porprov VIII Jatim(Dok. Asosiasi Futsal Kabupaten Blitar)

Adapun Wakil Ketua Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Blitar Febry Wahyu Wiyono mengungkapkan, tensi pertandingan memang tampak naik di babak kedua.

Menurut dia, pemain futsal Kota Malang mulai keras dan bermain menekan usai kebobolan dua gol di babak sebelumnya.

Kerasnya permainan, kata Febry, dibuktikan dengan 10 pelanggaran yang dilakukan tim futsal Malang.

Kemudian, ada lima kali kesempatan tendangan penalti titik kedua bagi tim futsal Kabupaten Blitar.

Hanya satu dari lima tendangan tim futsal Blitar yang membuahkan gol.

“Gol kelima dicetak oleh Nico Saputra pada menit ke-39 lebih 40 detik melalui tendangan penalti titik kedua, jarak 10 meter dari gawang. Gol inilah kemudian Hanafi bersujud syukur. Tapi, tiba-tiba seorang pemain Kota Malang menendang tubuhnya, kena bagian bahu kanan, bukan kepala ya,” tutur Febry.

Setelah kejadian tersebut, tim futsal Malang meminta maaf.

“Tim Malang, malamnya sama pagi WA minta maaf. Ya, kita maafkan. Karena dari awal kita murni untuk mencetak prestasi. Saya bilang ke anak-anak, jangan terprovokasi. Kalau sampai membalas lawan, akan dapat kartu, nanti enggak bisa main pada pertandingan berikutnya. Ini merugikan tim,” ujarnya.

Tanggapan Wali Kota Malang

Wali Kota Malang Sutiaji turut memberikan tanggapan terkait insiden penendangan tersebut.

Menurut dia, sebelum kontingen Malang diberangkatkan di ajang Porprov Jatim, dirinya sudah mengingatkan para atlet untuk bermain sportif.

"Karena sebetulnya yang dicari dalam sebuah pertandingan, satu semangat, kedua disiplin, ketiga kerja sama, yang tidak kalah penting adalah fairplay, itu yang kami pesankan," katanya, Rabu (20/9/2023).

Sutiaji berharap peristiwa semacam itu tak terulang kembali.

"Saya atas nama Pemerintah Kota Malang, menjadi pembina dari KONI, menyesalkan perbuatan-perbuatan yang demikian," kata Sutiaji.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com