TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus inses kembali lagi terjadi! Remaja di Nunukan, Kalimantan Utara dijadikan budak birahi ayah kandungnya sendiri selama tiga tahun.
Sosok remaja tersebut telah dijadikan budak birahi ayah kandungnya sejak tahun 2020.
Di usianya yang pada saat itu masih 13 tahun, remaja tersebut harus bersedia menjadi pelayan nafsu dari ayahnya sendiri.
Mirisnya lagi, sang ibu yang sudah lama mengetahui perbuatan bejat suaminya justru terdiam.
Tak ada aksi untuk melaporkan kegiatan cabul tersebut kepada pihak berwenang.
Hal itu dikarenakan, sang ibu ketakutan bilamana dilaporkan maka tak ada yang menjadi tulang punggung keluarga.
Diketahui, pelaku cabul tersebut berinisial KA berusia 35 tahun.
Baca juga: NASIB Terkini Pony, Orang Utan Kalimantan Dijadikan Budak Birahi Manusia: Sulit Hidup seperti Biasa!
Baca juga: GIRANG Dapat Kerjaan, 30 Gadis Syok Dijebak Jadi PSK, Menjadi Budak Birahi di Jakut: Diancam Dibunuh
Dalam kesehariannya, KA bekerja sebagai nelayan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Beruntung kini, KA telah diamankan kepolisian setempat setelah kasus ini dibongkar oleh pacar korban.
Kapolsek KSKP Nunukan Ipda Rianto mengungkapkan, korban saat ini masih berusia 16 tahun dan duduk di bangku SMA.
"Persetubuhan terhadap anak kandungnya, dilakukan sudah tiga tahun." ujarnya, dikonfirmasi, Senin (2/10/2023).
"Artinya, asusila tersebut dilakukan terhadap putrinya ketika masih berusia 13 tahun,’’ bebernya.
Perbuatan KA terakhir kali terjadi pada Rabu (27/9/2023).
KA mengaku tak kuasa menahan birahinya karena korban selalu mengenakan pakaian terbuka.
KA bahkan tidak berpikir panjang meski si korban merupakan darah dagingnya.
"Keluarga KA ini merupakan pindahan dari Tanjung Selor. Baru setahun berada di Nunukan." ujarnya.
"Ada istrinya dan KA sendiri memiliki empat orang anak," lanjut Rianto.
KA disangkakan Pasal 6 b dan pasal 6 c jo pasal 15 ayat (1), undang-undang nomor 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual.
Kini pelaku terancam hukuman berat atas perbuatannya.
Sementara itu, sang anak kini bisa sedikit lega.
Pasalnya predator seksual tersebut telah ditangkap.
Baca juga: YA ALLAH! Birahi Memuncak, Gadis 17 Tahun di Tapanuli Dicabuli 10 Pria, Ngos-ngosan Digilir: Pasrah
Korban Hamil, Janin Dibunuh
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Nunukan, Endah Kurniawatie mengatakan, KA tidak hanya tega menggauli putri kandungnya sebagai pelampiasan nafsu.
KA bahkan berlaku keji ketika putrinya hamil akibat perbuatannya.
Ketika usia kandungan korban masih 7 bulan KA dengan tega memaksakan kelahiran janin tersebut.
Janin tersebut dipaksa keluar dari kandungan remaja itu.
Sosok janin tersebut lantas dibunuh secara brutal oleh KA.
Janin berwarna merah darah itu lantas dimasukkanb ke dalam baskom berisi air.
Lantas, baskom tersebut ditutup sampai janin itu meninggal.
"Begitu bayi lahir, KA membunuh jabang bayinya. Bayi merah itu dimasukkan dalam baskom berisi air dan ditutup sampai meninggal." ujar Endah.
Tak lama kemudian, janin tersebut dikuburkan di sekitar rumahnya.
"Jasadnya dikuburkan di sekitar rumahnya saat masih tinggal di Tanjung Selor." ungkap Endah.
"Itu pengakuan korban saat kami mintai keterangan," imbuhnya
Sebenarnya, perbuatan bejat KA diketahui oleh istrinya.
Keduanya sempat bertengkar hebat dan akan bercerai.
Sayangnya sang istri kini memilih terdiam dan membiarkan aksi bejat pria tersebut.
Pasalnya si istri takut tidak ada yang bakal menafkahinya dan keempat anaknya.
OIeh karena itu, ia lebih memilih diam dan pasrah.
Suatu ketika, KA membujuk keluarganya untuk pindah ke Nunukan.
Dia akhirnya bekerja sebagai buruh rumput laut.
Saat itu, KA juga berjanji pada istrinya tidak akan lagi kasar.
Dia juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya pada putrinya.
"Alasan tidak mau menafkahi atau tidak mau membiayai sekolah korban, juga dijadikan senjata oleh pelaku untuk terus menggauli korban." ungkapnya.
Menurut ibu korban, sifat KA memang temperamental.
Pelaku seringkali main tangan setiap ada masalah dalam rumah tangga.
Sejak keduanya menikah, tak terhitung berapa banyak pukulan dan tendangan yang ia terima dari KA.
Seluruh kebiasaan buruk KA dibawa sampai pindah ke Nunukan.
"Ia selalu main hajar kalau istrinya melakukan sesuatu yang tidak disuka. Jadi bisa dibilang pelaku ini psikopat," tegasnya.
Kasus Dibongkar Pacar Korban
Endah juga mengaku prihatin atas kasus yang menimpa gadis 16 tahun tersebut.
Jejak trauma begitu membekas dan mempengaruhi psikologi korban.
Gadis yang tadinya selalu ceria dan penuh semangat, mendadak pendiam.
Dia menjadi mudah curiga saat bertemu orang baru.
Namun demikian, kata Endah,kondisi psikologis korban terbilang kuat.
Apalagi, korban berusaha membuka diri dan memiliki kekasih.
Beruntung, korban memiliki kekasih yang setia menjaganya.
Dia juga bersedia mendengar cerita korban.
Namun, ketika korban bercerita terkait perilaku ayahnya, pemuda tersebut murka.
Dia lantas membongkar kasus tersebut.
‘’Dia punya kekasih pria dewasa usia 21 tahun dan bekerja sebagai petani rumput laut." ungkap Endah.
"Korban menceritakan perlakuan bapaknya, yang kemudian membuat kekasihnya simpati, dan meneruskan cerita tersebut ke ibunya,’’ kata Endah.
Mendengar kisah pilu korban, ibu dari kekasih korban pun langsung melaporkan kejahatan tersebut ke polisi.
‘’Kondisi keluarga korban memang kurang nyaman. Tidak ada keharmonisan dalam rumah tersebut." ungkapnya.
"Beruntung dia memiliki kekasih yang baik dan pengertian." imbuhnya.
"Malahan sang kekasih tidak memanfaatkan kondisi korban, tapi memberikan perhatian lebih,’’ kata Endah.
Artikel ini diolah dari Kompas.com