Pilpres 2024

SEMPAT Batal, Pertemuan Ma'ruf Amin dengan Gibran, Cak Imin & Mahfud Ditunda Lagi: Ada Agenda Lain

Editor: Delta Lidina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan Wakil Presiden RI, Maruf Amin dengan cawapres Gibran Rakabuming, Cak Imin, dan Mahfud MD ditunda lagi.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pertemuan antara Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan tiga bakal calon wakil presiden (cawapres) kembali ditunda.

Sedianya, agenda pertemuan dengan Mahfud MD, Cak Imin, dan Gibran Rakabuming itu bakal dilaksanakan pada Senin (6/11/2023).

Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, mengungkapkan pembatalan itu, Minggu (5/11/2023).

"Bersama ini saya informasikan bahwa pertemuan tersebut ditunda. Selanjutnya segera dijadwalkan waktu yang cocok untuk pertemuan tersebut," kata Masduki dikutip dari Kompas.com.

Masduki menjelaskan, pertemuan tersebut harus ditunda karena Wapres Ma'ruf memiliki agenda penting.

Agenda itu antara lain rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Penundaan ini disebabkan Wapres Ma’ruf Amin harus menghadiri hal yang sangat penting," ucap Masduki.

"Yaitu Rapat Internal bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka dan beberapa agenda kenegaraan lainnya," ujarnya.

Ini merupakan kedua kalinya pertemuan antara Wapres Ma'ruf dengan tiga bakal cawapres ditunda.

Baca juga: Gibran Dikuningkan Otomatis, Hasto Kristiyanto: Sudah Terima Telepon dari Ketua Umum Partai Golkar

Sebelumnya, pihak Ma'ruf Amin menjadwalkan pertemuan pada Rabu (1/11/2023), tetapi tak bisa terlaksana karena waktunya tidak cocok dengan para bakal cawapres.

"Iya (ditunda), karena waktunya belum cocok. Mesti kan cawapres itu harus semuanya bisa dalam satu waktu ketemu," kata Masduki kepada wartawan, Selasa (31/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

"Makanya akhirnya kemungkinan ditunda menjadi makan siang pada hari Senin (6 November) yang akan datang," tuturnya.

Masduki lantas menjelaskan bahwa pertemuan ini dihelat bukan untuk membicarakan politik, melainkan berupaya menjaga situasi di masyarakat supaya tak panas jelang Pilpres 2024 digelar.

Acara ini diadakan supaya para bakal cawapres bisa berkomunikasi satu sama lain.

"Kalau kita lihat di bawah ya, di media sosial kan sudah mulai ramai, sudah mulai panas. Jadi supaya tidak panas, komunikasi politik itu penting, silaturahmi itu penting," ujar Masduki.

Bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka (kiri), Mahfud MD (tengah), dan Muhaimin Iskandar (kanan).

Cak Imin Siap Penuhi Undangan

Di sisi lain, Cak Imin mengaku siap hadir memenuhi undangan pertemuan bersama bakal cawapres dari Ma'ruf Amin.

Cak Imin lantas mengatakan, dirinya tinggal menunggu undangan tersebut.

"Saya sedang menunggu undangan wapres, kapan pun saya siap asal pas saya di Jakarta," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023).

Apalagi bakal cawapres dari Koalisi Perubahan itu sudah menganggap Ma'ruf Amin sebagai seniornya. Oleh sebab itu, ia memastikan akan menghadiri undangan tersebut.

"Yang undang wapres senior kita, pasti mau," terangnya.

Baca juga: BEREDAR Isu Penjegalan Gibran Rakabuming Sebagai Cawapres Prabowo, Pihak Ganjar Ikut Buka Suara

ISI Obrolan Makan Siang Jokowi dengan 3 Bakal Capres

Momen obrolan makan siang Presiden dengan tiga calon presiden diungkap masing-masing capres.

Selain itu mereka juga turut menyampaikan pesan untuk Presiden.

Baca juga: Tanggapan Prabowo & Gibran Soal PDI-P Kecewa, Sedih Ditinggal Keluarga Presiden yang Diistimewakan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal makan siang dengan tiga calon presiden (capres) di Istana Merdeka Jakarta kemarin.

Menurut Jokowi dalam makan siang itu dia mengajak tiga capres yang hadir yakni  Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan untuk menjaga agar Pilpres 2024 berlangsung dengan damai.

Hal itu disampaikan Presiden usai meninjau Pasar Bulan di Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023).

Presiden Joko Widodo bersama bakal calon presiden Ganjar Pranowo, bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon presiden Anies Baswedan makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senij (30/10/2023). Presiden Joko Widodo mengundang ketiga bakal calon presiden untuk makan siang bersama sekaligus melakukan silaturahmi bersama. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Ya saya mengajak untuk menjaga bersama-sama agar Pemilu berjalan dengan damai," katanya.

Jokowi berharap para capres-cawapres serta para pendukung tidak saling fitnah dan melakukan kampanye negatif.

Juga agar capres-cawapres tidak menjelekkan satu sama lain.

"Tidak ada saling merendahkan,"katanya.

Sebaliknya Presiden Jokowi menginginkan kontestasi Pilpres penuh dengan adu program dan adu gagasan untuk kebaikan Indonesia.

"Saya kira itu. Rakyat menginginkan itu," katanya.

Baca juga: Posisi Duduk Capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo saat Makan Siang dengan Presiden Jokowi

Seperti diketahui, Jokowi menggelar makan siang bersama tiga capres kemarin.

Mereka yang hadir diantaranya Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Makan siang tersebut digelar di salah satu ruangan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (30/10/2024).

Makan siang tersebut berlangsung kurang lebih satu jam.

Prabowo mengatakan bahwa makan siang berlangsung dengan suasana yang penuh keakraban.

"Jadi bagus kita juga dalam suasana yang akrab tadi kami ucapkan terima kasih diundang.

Kalau nggak diundang kita jarang bisa kumpul.

Itu saya kira demikian ya. Jadi beliau juga berharap suasana bagus dan kita juga berharap suasana baik," katanya.

Adu visi dan misi calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Gibran, Anies-Cak Imin, dan Ganjar-Mahfud. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Prabowo mengaku tidak ada arahan khusus terkait Pilpres dalam acara makan siang tersebut. Topik pembicaraan kata Prabowo hanya yang umum saja.

"Ya eggak ada. bicara-bicara umum saja," katanya.

Sementara itu, Anies mengatakan bahawa dirinya hadir setelah diundang Presiden Jokowi pada pekan lalu. Dalam undangan awal, makan siang bersama tersebut dijadwalkan digelar pada hari Minggu. Namun karena ia sedang di luar kota maka jadwal makan siang diubah menjadi hari Senin sekarang.

"Ya kami sampaikan terima kasih atas undangan atas undangan untuk jamuan makan siang dengan bapak presiden.

Saya terima undangannya pekan lalu untuk diundang hari Minggu tapi kami sampaikan hari Minggu kemarin ada komitmen dengan masyarakat di Jember sehingga tidak bisa lalu terima kasih berkenan dibuatnya hari Senin, sehingga kita bisa ikut sama-sama hadir," katanya.

Baca juga: Cuma Capres, Mengapa Cawapres Gibran, Mahfud & Cak Imin Tidak Diundang Makan Siang Presiden Jokowi?

Anies mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut obrolan berlangsung santai.

Topik yang dibahas saat makan siang merupakan topik ringan.

Ia menyampaikan aspirasi dari masyarakat, agar Presiden bersikap netral di Pilpres 2024.

"Tadi kami sampaikan kepada beliau bahwa kami sering bertemu dengan banyak orang-orang yang sayang pada presiden dan mereka-mereka yang sayang ini menitipkan pesan untuk bapak presiden bisa menjaga netralitas dan menegaskan kepada seluruh aparat untuk menjaga netralitas di dalam pilpres, pemilu," katanya.

Sementara itu Ganjar mengatakan bahwa dalam makan siang tersebut para Capres berbincang hangat dengan Presiden. Terutama terkait dengan bagaimana menciptakan Pemilu yang damai, jujur, dan adil.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) makan siang bersama tiga bakal calon presiden atau capres di Pilpres 2024 di Istana Presiden Jakarta, Senin (30/10/2023). (Tribunnews/Taufik Ismail)

"Mudah-mudahan tadi apa yang disampaikan beliau juga insya allah akan bisa dilaksanakan.

Tugas kita yok kita jaga bersama-sama pemilu ini damai, para aparaturnya betul-betul imparsial, semua bisa berjalan dengan fair dan kita bisa saling menjaga dan tadibternyata ada yang nggak makan nasi tapi makan lontong," katanya.

Sementara itu pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan bahwa Jokowi mengundang ketiga Capres untuk menjawab tuduhan ketidaknetralan pada Pilpres 2024.

"Presiden ingin menjawab tuduhan yang dianggap tidak Netral dianggap berat sebelah. Diajaklah makan siang kelihatannya ingin menjawab itu semua," katanya.

Selain itu kata dia, Presiden ingin memiliki legacy Pilpres 2024 berjalan aman dan tertib. Ia tidak ingin di akhir masa jabatannya meninggalkan kesan yang buruk dengan adanya konflik di Pilpres 2024.

"Ini merupakan sesuatu yang bagus. Presiden ingin memastikan berjalan aman damai dan tertib," katanya.

(Deni/Chaerul Umam/Taufik Ismail/ Tribunnews | Ardito Ramadhan/Kompas)

Artikel diolah dari Tribunnews.com