Berita Viral

Kondisi Terkini Siswa SD Dianiaya Ayah Teman di Kendari, Tak Sadarkan Diri, Dirawat Intensif di RS

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi terkini siswa SD dianiaya ayah teman di Kendari

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut kondisi terkini siswa sekolah dasar (SD) di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang menjadi korban kekerasan oleh orangtua siswa lain.

Akibat insiden itu, korban mengalami pendarahan di bagian kepala.

Siswa tersebut diketahui berinisial A (9) merupakan siswa kelas 4 sebuah SDN di Kendari.

Ilustrasi penganiayaan -. (Istimewa)

Baca juga: GEGER! Warga Tanah Bumbu Temukan Mayat Penuh Luka, Tergeletak di Pinggir Jalan, Kematian Misterius

Saat ini, siswa itu harus dirawat di rumah sakit Santana Kendari.

Ningsi, ibu korban menceritakan, peristiwa penganiayan terhadap anaknya terjadi pada Jumat (3/11/2023) lalu.

Saat itu, korban A tengah bermain dengan temannya di sekolah, kemudian seorang temannya terjatuh.

"Setelah jatuh, temannya bangun dan langsung memukul anakku pada bagian dada." tutur Ningsih, Selasa (14/11/2023).

"Kemudian anakku dia dorong jatuhlah temannya, sempat didamaikan sama gurunya, orang sudah memaafkan juga," sambungnya.

Ningsih melanjutkan, saat masih proses belajar mengajar, orangtua siswa yang jatuh tadi berinisial K langsung menerobos masuk ke dalam kelas dan mencari anaknya berinisial A.

Guru bahkan menghalau orangtua siswa tersebut masuk dalam kelas, tetapi tidak digubris oleh K dan langsung mendatangi korban.

Kondisi terkini siswa SD dianiaya ayah teman di Kendari (Kompas.com)

Baca juga: BRUTAL! Kesal Sering Diejek, Gadis Remaja di Cirebon Nekat Aniaya Teman, Videonya Viral di Medsos

"Dia pegang kepalanya anakku terus dia hantam ditembok, setelah kejadian itu anaku sudah tidak sadar," ungkap dia.

Ningsih menuturkan, setelah kejadian itu, anaknya mengeluh sakit pada kepalanya.

Selanjutnya, pada Senin (13/11/2023), korban kemudian mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Kemarin dia ke sekolah, keluar lagi darah terus kita bawa mi di rumah sakit. Hasil pemeriksaanya dokter karena mengalami benturan di kepala makanya harus dirawat, inap," kata Ningsih.

Kapolsek Kandai, AKP Slamet Raharjo mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas kasus dugaan penganiayaan siswa yang dilakukan orangtua siswa lainnya.

Pihaknya telah menerima laporan dari orangtua korban berinisial ZI.

"Iya, sudah datang seorang ayah bersama anaknya yang mengaku telah dianiya di dalam sekolahnya, dan yang melakukan penganiayaan adalah orangtua dari siswa lain," ungkap Slamet.

Slamet mengatakan, saat orangtua korban melapor kejadian itu, pihaknya baru memasukan aduan dengan tujuan untuk membuka peluang adanya musyawarah antara kedua belah pihak

Sebab, jika satu sekolah, biasanya mereka menyelesaikannya dengan kekeluargaan.

"Karena melihat kondisi korban yang sudah masuk ke rumah sakit dan laporan orangtua pendarahan hidungnya, kita tingkatkan menjadi laporan polisi," terang dia.

Slamet menerangkan, pihaknya telah mengambil keterangan dari orangtua korban.

Dalam waktu dekat, tambah dia, akan memanggil terduga pelaku penganiayaan untuk menjalani pemeriksaan. 

Ilustrasi (Kompas.com)

Berita Lainnya, Sakit Hati Chat WA Tak Dibalas Semalaman, Pria Aniaya 2 Rekannya Hingga Masuk RS, Kemudian Kabur

Seorang pria tega menusuk dua orang temannya hanya karena pesan WhatsApp tak dibalas semalaman.

Tampaknya, sang pria terlanjur sakit hati karena merasa diabaikan dengan tidak membalas pesan WhatsApp tersebut.

Pemuda di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) berinisial MS tega melukai 2 rekannya menggunakan senjata tajam.

Kepala Seksi Humas Polres Kotabaru, Ipda Agus Riyanto mengatakan, penganiayaan itu didasari masalah sepele.

Pelaku kesal terhadap rekannya, masing-masing W dan R karena chat WhatsApp tak dibalas.

"Penganiyaan berawal saat pelaku mendatangi kedua rekannya untuk menanyakan mengapa tidak membalas chat WA yang dikirim pada malam sebelumnya," ujar Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (11/11/2023).

Baca juga: NGERI! Pria di Surabaya Tusuk Pengunjung Diskotek hingga Tewas, Pelaku Ternyata Residivis Pembunuhan

Karena tak mendapat jawaban memuaskan, pelaku yang sudah membawa senjata tajam langsung menyerang kedua rekannya.

Akibat serangan itu, kedua korban mengalami luka tusuk dan harus mendapatkan perawatan.

"Penganiayaan itu berhenti setelah pelaku melihat banyak warga yang keluar, pelaku pun melarikan diri ke arah kebun," jelasnya.

Tak terima dianiaya, kedua korban membuat laporan kepolisian. Polisi menerima laporan dari korban kemudian mengejar pelaku.

Tak lama, pelaku akhirnya berhasil ditangkap saat berada di pinggir sungai rumah orangtua pelaku.

"Di hadapan petugas pelaku mengakui perbuatannya telah menganiaya kedua rekannya," jelasnya.

Karena perbuatannya, pelaku terancam Pasal 351 KUHP tentang penganiyaan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com