Berita Viral

TRAGIS! Jembatan Gantung di Tinondo Kolaka Timur Putus saat Diperbaiki, 2 Orang Tewas Tertimpa Kayu

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jembatan gantung di Tinondo Kolaka Timur putus saat diperbaiki

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut detik-detik putusnya jembatan penghubung di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu (3/12/2023), sekitar pukul 11.40 WITA.

Akibat insiden itu, 2 orang dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa kayu.

Ilustrasi korban tewas akibat tertimpa kayu. (Thikstock)

Baca juga: INNALILLAHI! 1 Rumah Ambruk Diterjang Derasnya Air Sungai Cicatih Sukabumi, 1 Orang Penghuni Tewas

Humas Polres Kolaka Timur, Aipda Pendi Palintin menjelaskan kronologi kejadian rusaknya jembatan tersebut.

Bermula, saat warga hendak gotong royong memperbaiki jembatan penghubung antara dusun di Kecamatan Tinondo, Koltim, Minggu (3/12/2023), Sekitar pukul 11.40 WITA.

"Giat gotong royong guna memperbaiki jembatan penghubung yang memang sudah tua berumur 13 tahun," ucap Aipda Pendi, Senin (4/12/2023).

"Jembatan gantung Penghubung dusun 4 itu merupakan proyek tahun 2010 melalui program PNPM," tambahnya.

Jembatan gantung di Tinondo Kolaka Timur putus saat diperbaiki (TribunSultra)

Baca juga: BIADAB! Ayah Tiri di NTB Tega Setubuhi Anak Gadisnya hingga Hamil dan Melahirkan, Ibu Korban Syok

Pada hari Minggu pukul 07.30 WITA, masyarakat dikumpulkan kepala dusun 5 Lamoare guna memperbaiki jembatan.

Dalam kegiatan ini sekira 40 warga terlibat gotong royong dalam rangka perbaikan jembatan.

Selanjutnya, pada pukul 11.00 WITA, sebagian warga masih melanjutkan memperbaiki jembatan gantung.

Sekitar 15 orang berada di tengah jembatan gantung, tiba-tiba tali sleng jembatan putus.

Mengakibatkan jembatan miring dan membuat sebanyak 10 orang warga terjatuh dari jembatan yang tingginya sekitar 15 meter.

5 orang berhasil bergantung sedangkan yang terjatuh 8 alami luka-luka dan 2 orang meninggal dunia di tempat akibat tertimpa kayu.

Korban langsung di larikan ke puskesmas terdekat guna mendapatkan perawatan medis.

Petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten saat memeriksa jenis kaca yang digunakan pada Jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Rabu (25/10/2023). (TribunJateng)

TRAGEDI Jembatan Kaca Banyumas Pecah, 1 Tewas Bergelantungan, Penjaga Gak Tahu Kapasitas: Layak?

Tragedi maut jembatan kaca pecah di wisata The Geong, Banyumas, Jawa Tengah yang menewaskan satu warga Cilacap masih diselimuti tanda tanya karena penjaga wahana mengaku tak mengetahui persis kapasitasnya.

Penjaga yang bisa dikatakan telah lama bekerja di The Geong mengatakan tidak begitu paham kapasitas dari jembatan kaca tersebut.

Lantas, sejak kabar tragedi ini beredar, banyak orang yang bertanya-tanya apakah jembatan tersebut masih layak untuk dioperasikan?

Perlahan, sejumlah fakta terungkap di balik insiden jembatan kaca pecah yang menewaskan satu orang wisatawan itu.

Dikutip dari TribunJateng.com, Kamis (25/10/2023), jembatan kaca di The Geong tergolong wahana baru.

Jembatan kaca dibuka untuk umum pada bulan April 2023 lalu atau saat Idul Fitri 1444 H.

Jembatan kaca diketahui memiliki ketinggian 15 meter dari permukaan tanah, sedangkan panjang total keseluruhan mencapai 75 meter.

Ada patung tangan raksasa berwarna emas yang menopang jembatan kaca berbentuk T.

Baca juga: KISAH Pilu di Balik Jembatan Kaca Banyumas Pecah, Anak Korban Mau Beri Kejutan:Bu, Aku Dapat Kerja

Untuk urusan kaca, pengelola menggunakan jenis tempered dengan ketebalan 1 centimeter.

Kaca tersebut memiliki ukuran 122,4 cm.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati sensasi melintas atau berfoto di atas jembatan kaca ditarik biaya Rp 10.000 per orang.

Informasi tambahan, jembatan kaca di The Geong memiliki spesifikasi yang sama dengan jembatan kaca di Baturraden.

Karyawan wahana jembatan kaca, Angga (30) menjelaskan, sebelum insiden dirinya sempat mengecek kondisi wahana.

Ia bersaksi kondisi jembatan kaca dalam keadaan baik.

Dia meyakini bahwa wahana tersebut setiap hari dirawat dengan baik.'

Baca juga: Pasangan Artis Lakukan Hal Tak Senonoh di Perahu Wisata, Nahkoda Tak Sadar, Langsung Di-blacklist!

Jembatan kaca setinggi 15 meter di Banyumas, Jawa Tengah sering jadi spot wisata favorit (Tribun)

"Enggak ada keretakan sama sekali, karena setiap hari kami sapu dan pel kacanya, sekalian dicek," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Angga melanjutkan, meskipun diberi tugas menjaga, ia tidak mengetahui kapasitas kekuatan jembatan.

Ia tidak tahu berapa orang yang mampu ditahan jembatan kaca dalam satu waktu.

"Saya tidak tahu persis kapasitasnya berapa dan yang jaga dua orang," imbuh Angga.

Meskipun demikan, Angga menegaskan, pengelola The Geong siap bertanggungjawab.

Dirinya juga sudah diminta atasan untuk menutup wahana jembatan kaca sementara.

"Dari bos suruh ditutup dulu nunggu perkembangan. Tapi kami selaku pihak wisata ini bertanggung jawab sepenuhnya," tandas Angga.

Baca juga: Gara-gara Bisul di Kepala Pecah, Napi Bocah Tewas, Infeksi Menyebar Cepat ke Otak Sampai Paru-paru

Kondisi jembatan kaca setinggi 15 meter di Banyumas, Jawa Tengah seusai pecah, dikelilingi garis polisi (Kolase Tribunnnews)

Penyebab pecah masih misteri

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas sudah turun tangan melakukan pengecekan terhadap jembatan kaca yang pecah.

Petugas DPU Bidang Penataan Bangunan, Imam Wibowo mengaku belum bisa memastikan penyebab insiden.

"Penyebabnya sendiri belum tahu tapi kaca yang pecah adalah satu lempeng ukuran kaca 122,4 cm," katanya, dikutip dari TribunJateng.com.

Imam menambahkan, pihaknya akan melakukan pendalaman termasuk meminta keterangan pengelola.

DPU belum mengetahui batas maksimal berapa orang yang diperolehkan berada di atas jembatan kaca.

"Kita akan ukur ketebalan secara detail dan tiap kaca beda perlakuan sendiri apakah pecahnya jadi serpihan atau lempengan," tegas Imam.

Sementara itu, Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu menyebut polisi telah menutup wahana ini dengan memasang garis polisi.

Olah tempat kejadian perkara (TKP) juga dilakukan guna memastikan kelayakan jembatan kaca.

"Apakah dilihat dari kajian ini jembatan layak atau tidak," kata Edy.

Penampakan detik-detik jembatan kaca setinggi 15 meter di Banyumas, Jawa Tengah pecah. (TribunJateng)

Viral di media sosial

Detik-detik kejadian jembatan kaca pecah di Banyumas sempat terekam kamera warga.

Kejadian bermula saat 11 wisatawan sedang berada di atas jembatan kaca pada Rabu (25/10/2023) sekira pukul 10.00 WIB.

Mereka terbagi menjadi dua kelompok masing-masing terdiri dari 7 orang dan 4 orang.

Wisatawan berjumlah 4 orang itu melakukan selfie di atas jembatan.

Posisi mereka berada di dekat patung berbentuk tangan yang mencengkram.

Saat asyik selfie, tiba-tiba satu sisi kaca di jembatan pecah dan membuat 4 orang terjatuh.

Ada 2 orang wisatawan berpegangan di kerangka jembatan, sementara 2 lainnya langsung terjatuh ke tanah.

Pengunjung yang melihat insiden ini menolong korban yang tergantung di rangka jembatan.

Dilaporkan korban berinisial F (49) tewas, sedangkan A (41) kritis.

Keduanya merupakan wisatawan asal Cilacap, Jawa Tengah.

(TribunnewsSultra.com/Adrian Adnan Sholeh)

Diolah dari berita tayang di TribunnewsSultra.com