Konflik Palestina Vs Israel
Starbucks Rugi Rp170,7 Triliun, Imbas Gugat Serikat Pekerjanya yang Dukung Palestina, Karyawan Mogok
Starbucks menggugat serikat pekerjanya karena mendukung Palestina, kampanye meningkat di platform media sosial yang menyerukan boikot.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Aksi boikot terjadi di banyak negara tidak hanya di Indonesia saja, salah satu merek dagang yang mengalami kerugian adalah Starbucks.
Akibat dari boikot besar-besaran serta pemogokan karyawan, Starbucks dilaporkan rugi sekitar $11 miliar atau sekitar Rp 170,7 Triliun.
Kedai kopi terbesar itu terkena imbas konflik Israel-Palestina yang mana publik menyatakan solidaritasnya terhadap warga di Gaza.
Baca juga: Efek Gerakan Boikot ProdukTerafiliasi Israel Manjur? Starbucks dan H&M Maroko Hengkang dari Maroko
Saham Starbucks telah jatuh sekitar 9 persen sejak pertengahan November. Starbucks mendapati dirinya dalam kesulitan.
Setelah sebuah tweet dari serikat pekerja kelompok tersebut menyatakan solidaritas terhadap Palestina.
Sehari setelah Starbucks menggugat serikat pekerjanya karena mendukung Palestina, kampanye meningkat di platform media sosial yang menyerukan boikot terhadap jaringan kopi populer Amerika tersebut.
Jaringan ini memiliki lebih dari 35,860 cabang di seluruh dunia, termasuk cabang-cabdang yang ada di Amerika Serikat.
Baca juga: POLEMIK Boikot Produk Terafiliasi Israel, Zulhas Angkat Bicara, Ini Sikap yang Dilakukan Pemerintah
Starbucks menderita kerugian yang diperkirakan mencapai $11 miliar (Rp 170,7 Triliun) di tengah boikot atas perang Israel di Gaza, serta dampak pemogokan karyawan dan faktor lainnya.
Saham Starbucks telah jatuh sekitar 9 persen sejak pertengahan November.

Starbucks menderita kerugian yang diperkirakan mencapai $11 miliar di tengah boikot atas perang Israel di Gaza, serta dampak pemogokan karyawan dan aktivitas promosi yang buruk.
Beberapa minggu terakhir ini penuh dengan gejolak bagi Starbucks, dengan adanya boikot dan pemogokan karyawan yang menuntut lingkungan kerja dan upah yang lebih baik.
Serta rendahnya permintaan akan promosi yang menyebabkan nilai pasar perusahaan turun sebesar $10,98 miliar.
Seorang analis kedai kopi mengatakan bahwa meskipun konflik tampaknya memiliki banyak segi bagi Starbucks, dampak negatif yang tidak menguntungkan dari rencana perusahaan ini menunjukkan tantangan terhadap masa depan mereka.
Pasar saham sangat berdampak pada Starbucks pada saat perusahaan tersebut menghadapi masalah sosial yang kompleks, mendorong investor untuk mundur dari kepemilikan saham perusahaan dan mendorong sahamnya ke dalam penurunan terpanjang sejak penawaran pasar saham pertamanya pada tahun 1992.
Sejak 16 November, saham Starbucks telah anjlok 8,96 persen, setara dengan kerugian hampir $11 miliar, di tengah laporan melambatnya penjualan dan buruknya respons terhadap tawaran liburan.
Sumber: Tribunnews.com
Siapa Sangka! 10 Negara Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Salah Satunya Negeri Tetangga Indonesia! |
![]() |
---|
10 Negara yang Tolak Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza, Dukung Israel Lanjutkan Perang |
![]() |
---|
IDF Diduga Sembunyikan Jumlah Korban, Media Israel: 20 Persen Tentara Tewas Tertembak Teman Sendiri |
![]() |
---|
Hamas Tegas Ancam Tak Ada Pelepasan Sandera, sebelum Netanyahu Menghentikan Perang di Jalur Gaza |
![]() |
---|
Jubir Hamas Sempat Hilang 2 Minggu, Abu Ubaida Muncul Lagi Bawa Peringatan Keras! Kini Diburu Israel |
![]() |
---|