TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pelanggan dibuat terkejut dengan langit-langit (plafon) sebuah restoran yang tiba-tiba ambrol.
Setelah mengetahui penyebab plafon restoran itu ambrol pelanggan begitu syok. Lantas seperti apa kisah lengkapnya?
Pelanggan sebuah restoran di Upper Bukit Timah, Singapura baru-baru ini mengalami kejutan besar.
Baca juga: KISAH Wanita Kembar Identik yang Tinggal Serumah, Suami Kesulitan Membedakan, Awas Tertukar!
Hal itu dikarenakan panel plafon restoran tiba-tiba jatuh ke lantai saat mereka sedang makan.
Tidak hanya itu, salah satu pengunjung kemudian mengetahui penyebab jatuhnya plafon.
Ternyata plafon itu ambrol karena ada seekor ular piton!
insiden tersebut terjadi pada Sabtu pagi (9 Desember) di Toast Box outlet di Rail Mall, Singapura.
Peristiwa itu pun juga langsung viral di akun media sosial Facebook.
Baca juga: DETIK-DETIK Pengantin Wanita Dipermalukan Tamu Pria, Kerudung Dirobek dan Disemprot, Keterlaluan!
Akun bernama Raven Qiu membagikan beberapa foto kejadian tersebut.
Potret itu termasuk gambar lubang di plafon akibat panel terjatuh dan tubuh ular piton yang merayap di langit-langit.
Qiu lebih lanjut menegaskan bahwa tidak ada yang terluka akibat panel plafon terjatuh.
Dia juga menyebut jika semua orang di area tempat duduk di bawah plafon langsung menghindar.
Mengenai ular piton, Qiu mengatakan dia tidak tahu bagaimana reptil itu bisa sampai di sana.
Tetapi akibat kejadian tersebut, restoran tersebut ditutup sementara.
Pihak berwenang kemudian datang ke restoran tersebut dan menyuruh pengunjung untuk pergi.
Pihak restoran pun memanggil petugas dan meminta menangkap ular piton tersebut.
LANGKA Penemuan Ular Spesies Baru, Punya Alat Kelamin Jantan yang Bercabang, Lebih Beringas
Spesies baru dalam family ular telah ditemukan di Myanmar.
Ular itu masuk dalam genus Trimeresurus atau ular hijau yang habitatnya di pohon.
Ciri-ciri yang membuatnya berbeda dari ular-ular yang lain adalah alat reproduksinya.
Ular itu memiliki alat kelamin jantan yang bercabang dan berbentuk aneh.
Para ahli berpendapat ular itu merupakan ancaman baru bagi populasi manusia, dilansir oleh DailyStar, Kamis (9/11/2023).
Ular pit viper Uetz ini ditemukan di Myanmar bagian Tengah dan Selatan.
Dia memiliki racun hemotoksik yang bisa menghancurkan sel darah merah.
Selain itu, makhluk hidup yang terkena gigitanya akan mengalami degenerasi organ.
Ahli herpetologi Gernot Vogel membenarkan sifat berbisa ular tersebut.
"Spesies ini merupakan ancaman bagi manusia, meskipun biasanya tidak berakibat fatal," ucapnya.
Baca juga: Temuan Sarang Ular Piton di Jakarta, Belasan Ekor Meringkuk di Rumah Kosong, Dua sedang Kawin
Penulis Tan Van Nguyen dari Universitas Duy Tan Vietnam menambahkan, ular itu diketahui sering menyerang manusia di wilayah tertentu di Myanmar.
Si ular diidentifikasi sebagai spesies baru karena mata dan warna tubuhnya yang unik.
Selain itu, alat kelamin jantannya yang tampak jauh lebih pendek dan bercabang.
Dokter Vogel menjelaskan, setiap ular memiliki dua hemipenis dan tarusan reptil memiliki hemipenis bercabang.
"Saya tidak tahu apakah ada manfaatnya (alat kelamin bercabang),
mungkin lebih baik ditempatkan di phon dan semak tapi belum pasti apakah ada alasannya," kata Dokter Vogel.
Pada umumnya, pit viper Uetz memiliki warna hijau cerah.
Namun spesies baru ini diidentifikasi menggunakan spesimen yang diawetkan, yang dikumpulkan dari tahun 1998 hingga 2009.
Oleh karena itu, cara memangsanya lebih baik daripada ular-ular warna hijau lainnya.
"Ia diam di semak-semak, menunggu reptil, katak, tikus, atau burung," lanjut Dokter Vogel.
"Spesies baru ini dideskripsikan baru-baru ini,
jadi tentu saja belum ada data yang tersedia,
tapi memang itu perilaku khas spesies hijau dari genus ini," pungkasnya.
Sebuah studi tahun 2021 menemukan beberapa kasus yang didalangi oleh gigitan Trimeresurus di Myanmar.
Kebanyakan pasien mengalami pembengkakan dan masalah pembekuan darah.
Baca juga: 15 TAHUN Terbengkalai, Rumah Kosong di Jaktim Jadi Sarang Ular Sanca, 12 Ekor Ditemukan: Warga Takut
Dari 355 kasus, 21 orang di antaranya menderita gagal ginjal.
Spesies baru ini diberi nama ilmiah Trimeresurus Uetzi.
Uetzi diambil dari nama Peter Uetz, seorang ilmuwan di Virginia Commonwealth University, yang menciptakan Reptile Database.
Gernot Vogel, Tan Van Nguyen dan rekan penulisnya Patrick David mempublikasikan penelitian mereka di jurnal Zootaxa.
(Tribunnewsmaker.com/Eri Ariyanto)