Berita Viral

Pesta Joget Berujung Maut di Buton Selatan Sultra, 2 Pria Jadi Korban Pengeroyokan, 1 Orang Tewas

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesta joget berujung maut di Buton Selatan Sultra

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pesta joget yang berujung maut terjadi di Kabupaten Buton Selatan (Busel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Setelah selesai acara tersebut, dua orang diketahui jadi korban pengeroyokan.

Bahkan salah satu dari dua orang itu juga dinyatakan meninggal dunia.

ilustrasi dikeroyok (HANDOVER)

Baca juga: PILU! Niat Kabur dari Rumah Sakit, Gadis 18 Tahun di Buleleng Bali Malah Disetubuhi Pria Tak Dikenal

Kejadian ini dialami LR dan LS usai menghadiri pesta joget di Dusun Lande Desa Gerak Makmur, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Busel, Provinsi Sultra pada Rabu (13/12/2023) dini hari.

Insiden tersebut dibenarkan Kepala Satuan Reserse Kriminal atau Kasat Reskrim Polres Buton, IPTU Busrol saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Jumat (15/12/2023).

IPTU Busrol mengatakan, akibat insiden tersebut korban LR meninggal dunia.

"Satu korban meninggal dunia, sementara LS yang mengalami luka-luka sudah dipulangkan ke rumahnya setelah dirawat di puskesmas," ujarnya.

IPTU Busrol mengungkapkan pihaknya masih menyelidiki dugaan penyebab dua pemuda tersebut dikeroyok.

"Untuk motif masih kami dalami tapi dari keterangan saksi pengeroyokan ini terjadi setelah acara joget," tutupnya.

Baca juga: TRAGIS! Balita yang Dianiaya Pacar Tante Berakhir Meninggal Dunia, Ini Penyakit yang Diderita Korban

Pesta joget berujung maut di Buton Selatan Sultra (TribunSultra)

Kronologi

Insiden pengeroyokan oleh sejumlah pemuda tersebut terjadi saat korban pulang dari pesta joget pada Rabu (13/12/2023) dini hari.

Korban R bersama LS pergi ke rumah seorang wanita berinisial WA.

Sesampainya di sana, wanita tersebut menyiapkan makanan sementara korban LS keluar dari rumah.

Berdasarkan keterangan tertulis polisi yang diterima TribunnewsSultra.com, saat LS keluar rumah ia tiba-tiba diadang oleh sekelompok orang yang membawa senjata tajam serta menyerang LS.

Selain menyerang LS, sekelompok orang tersebut juga menyerang korban R.

Saat itu, karena keduanya merasa tersudut, akhirnya lari menuju belakang rumah tetapi diadang sekelompok orang serta terjadilah insiden penikaman.

Sementara itu, wanita berinisial WA menuturkan sempat mendengar korban R berteriak 'saya sudah luka'.

Korban R sempat dilarikan ke puskesmas, tetapi pihak puskesmas menyatakan bahwa korban R telah meninggal dunia.

LS dan LH juga sebelumnya menerima perawatan di Puskesmas Gerak Makmur lalu dirujuk ke Rumah Sakit Buton Selatan.

Keluarga LS memilih merawat LS di rumah hingga akhirnya dipulangkan.

Sementara, LH tetap dirujuk ke Rumah Sakit Buton Selatan.

Kasat Reskrim Polres Buton, IPTU Busrol Kamal mengungkapkan pascaterjadinya pengeroyokan tersebut terjadi pemblokiran jalan di pertigaan Warope-Tira-Baubau oleh beberapa orang warga.

"Jadi ada pemblokiran jalan di pertigaan Warope-Tira-Baubau oleh beberapa orang warga," ungkapnya.

Kemudian, pihaknya sedang mendalami kasus tersebut, melihat dua korban yang saat ini masih dalam perawatan penyembuhan terhadap luka-luka yang diderita.

Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda di Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara ditemukan tewas di bawah kolong rumah warga usai menghadiri acara joget, Rabu (13/12/2023) dini hari.

Peristiwa yang terjadi di Desa Gerak Makmur, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara ini, tidak hanya menewaskan seorang pemuda, tetapi juga terdapat dua korban lainnya yang menderita luka tusuk hingga harus dirawat.

Korban masing-masing berinisial R, LH dan LS.

(TribunnewsSultra.com/Laode Ari)

Diolah dari berita tayang di TribunnewsSultra.com