TRIBUNNEWSMAKER.COM - Terungkap sudah rekayasa yang dilakukan oleh pria yang telah membunuh tetangganya di Gresik, Jawa Timur dengan menyebut korban kecelakaan hingga memberikan santunan.
Pihak keluarga pun sempat mencurigai kematian korban yang terbilang tidak wajar.
Pasalnya, motor korban pun tak nampak lecet sama sekali jika memang tewas kecelakaan.
Dalam kasus ini, korban berinisial ADM berusia 17 tahun, siswa kelas 3 SMK.
Kasus ini bermula ketika ADM ditemukan kritis di dalam saluran air di Jalan Raya Desa Abar-abir, Kecamatan Bungah, Gresik pada Jumat (22/12/2023).
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Islam Mabarrot Bungah.
Namun akhirnya korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik.
Baca juga: DERITA Ibu Hamil di Baubau Tewas Dianiaya Suami, Lebam Dipukuli, Motif: Gak Mau Chatnya Dibaca Istri
Baca juga: BIADAB! Driver Ojol di Manado Setubuhi Penumpang, Korbannya Ternyata Mahasiswi, Diancam & Dianiaya
Namun, korban menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (21/12/2023) dan jenazahnya dimakamkan di TPUU setempat pada Sabtu pukul 10.00 WIB.
Di hari yang sama yakni pada pukul 18.00 WIB, salah satu keluarga menerima rekaman video korban berkelahi dengan seseorang di tempat korban ditemukan kritis.
Keluarga yang curiga kemudian membuat laporan ke Polsek Bungah.
Polisi pun mengamankan terduga pelaku yakni tetangga korban, Farudin Rizki Maulana (20).
Sempat berikan santunan
Munif Ridwan, keluarga korban menyebut pihak keluarga sempat curiga saat ADM disebut sebagai korban kecelakaan tunggal.
Pasalnya motor korban sama sekali tidak lecet, namun ADM babak belum ditemukan dalam kondisi kritis di selokan.
Baca juga: NESTAPA Remaja di Labuhanbatu Bola Mata Kirinya Hilang, Tewas Dianiaya OTK: Kening & Kaki Melepuh!
Ia mengatakan pihak keluarga menerima video yang merekam korban berkelahi dengan Muh Fahrudin Rizqi Maulana.
Lalu terduga pelaku dan keluarganya pun datang ke rumah korban untuk ikut berdoa dan memberikan santunan.
"Doa bersama untuk almarhum selesai, pelaku bersama keluarganya datang ke rumah untuk memberikan santunan." kata Munif, Senin (25/12/2023).
"Katanya dia yang sempat menolong waktu kecelakaan itu." lanjutnya.
"Padahal kita sudah tau ada perkelahian antara ponakan saya dengan pelaku dari video," bebernya lagi.
Saat itu Munfi heran karena terduga pelaku mmeberikan santunan,padahal saat itu hanya menolong.
"Lha wong dia (pelaku) tidak nabrak atau menyakiti ponakan saya," lanjut Munif.
Munif mengatakan keluarganya sengaja tidak memberitahukan kepada pelaku bahwa pihaknya sudah melihat video rekaman perkelahian tersebut.
Hal itu mereka lakukan agar pelaku tidak melarikan diri dari rumahnya.
"Kami lapor polisi setelah pelaku dan keluarganya pulang. Kemudian laporan kami diteruskan ke Polres Gresik," imbuhnya.
Diduga korban dan terduga pelaku terlibat saling ejek di sebuah warung kopi.
Lalu mereka berkelahi di parit dengan air yang keruh.
Terduga pelaku kemudian meninggalkan korban yang kritis di dalam parit hinga akhirnya ditemukan oleh warga.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan sudah mengamankan seorang tersangka dan masih menjalani pemeriksaan.
“Satu orang pelaku kami amankan dan masih diperiksa, untuk mengetahui motif penganiayaan tersebut,” kata Aldhino.
Sementara itu makam korban dibongkar dan petugas melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.
SADIS! Oknum Polisi di Sukabumi Pukuli Istri, Todong Pistol di Depan Anak: 'Diancam akan Dibunuh!'
Nasib pilu dialami oleh seorang istri di Sukabumi, Jawa Barat dianiaya oleh suaminya yang berprofesi sebagai polisi.
Dalam kasus ini, wanita tersebut mendapatkan pukulan berulang kali dari sang suami.
Sejumlah luka di tubuhnya pun menjadi bukti penganiayaan yang dilakukan oleh Bripka SR (37).
Mirisnya lagi, wanita tersebut mengaku sempat diancam akan dibunuh oleh suaminya menggunakan senjata api.
Di hadapan anak-anaknya, wanita tersebut ditodong pistol oleh suaminya.
Kala itu, SR meminta uang kepada MDP, tetapi enggan ditransfer.
SR beralasan ingin mengambil sendiri dari kartu ATM milik istrinya.
"Saya bilang transfer langsung aja ke kamu, dia enggak terima, jadi mukul," ujarnya, Jumat (22/12/2023), dikutip dari Tribunnews.
Baca juga: CURIGA Ada Suara Lonceng dari Dalam Makam Wanita, Warga Syok saat Digali, Ada HP: Kasus KDRT Terkuak
Baca juga: DERITA Ibu Hamil di Baubau Tewas Dianiaya Suami, Lebam Dipukuli, Motif: Gak Mau Chatnya Dibaca Istri
Karena mendapat perlakuan kasar dari suaminya, MDP berkata bahwa dia ingin balik ke rumah orangtuanya.
"Terus dia enggak mau, terus ngambil pistol, 'Kamu keluar dari sini, saya bunuh kamu'. Di depan anak-anak," ucapnya.
MDP menikah dengan SR sejak 2018. Sepanjang usia pernikahannya, MDP kerap dianiaya oleh sang suami.
Salah satunya terjadi pada September 2023.
Usai kejadian pada September itu, MDP memutuskan pulang ke rumah orangtuanya.
Kasus penganiayaan yang dilakukan suaminya juga dibawa ke jalur hukum.
Baca juga: YA ALLAH Baunya! Dikira Bangkai, Warga Jagakarsa Kaget Temukan 4 Anak Tewas di Kamar: Ortu KDRT
"Ada bekasnya aja yang saya ingat pokoknya itu hampir 6-7 kali, terakhir kemarin 22 September 2023." bebernya.
"Di situ langsung pulang ke rumah orangtua, dijemput," ungkapnya.
Selain melaporkan tindakan Bripka SR, MDR juga akan menggugat cerai suaminya.
"Laporan penganiayaan sama ancaman tadi sudah dilaporkan." ungkapnya.
"Gugat cerai ke pengadilan belum, tapi udah diproses di Kabag Sumda (Kepala Bagian Sumberdaya Polri Polres Sukabumi Kota)," tuturnya.
Kini kasus KDRT tersebut telah dilimpahkan ke kepolisian setempat.
Polisi yang lakukan KDRT ke istri akui perbuatan
Bripka SR merupakan anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Cikole, Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi Kota.
Wakapolres Sukabumi Kota Kompol Tahir Muhiddin mengatakan, pihaknya sudah memanggil Bripka SR untuk diperiksa. Dia pun mengakui perbuatannya.
"Saya sudah panggil SR. Mengakui dan membenarkan dia sendiri melakukan kekerasan," jelasnya, Jumat.
Tahir menuturkan, kasus KDRT oknum polisi ini akan diproses sesuai aturan.
Artikel ini diolah dari Kompas.com