TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib nahas menimpa seorang warga bernama Krisna Saepudin (63) ditemukan tewas akibat tenggelam di Cianjur, Jawa Barat.
Krisna Saepudin diketahui tenggelam setelah terpeleset saat memancing ikan di sungai.
Korban juga sempat dilaporkan hilang selama kurang lebih dua hari.
Baca juga: Teka-teki Remaja di Demak Tewas Mengapung di Parit, Diduga Terpeleset dan Tersengat Alat Setrum
Jasad korban asal Desa Mulyasari, Kecamatan Agrabinta, Cianjur ini ditemukan mengambang di perairan sungai Cibuni, Kamis kemarin.
Kepala Polsek Agrabinta Inspektur Satu Nanda Rihardja menyebutkan, korban sebelumnya dilaporkan hilang terseret arus sungai sejak Selasa (6/2/2024).
“Telah ditemukan dan dievakuasi. Lokasinya di muara sungai Cibuni,” kata Nanda, Jumat (9/2/2024) pagi.
Disebutkan, jenazah korban kini telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Operasi pencarian melibatkan tim SAR Gabungan dari unsur Polri, TNI, Basarnas, dan dibantu masyarakat,” ujar dia.
Terpeleset saat memancing
Nanda menerangkan, pada hari kejadian korban tengah memancing ikan di sungai bersama seorang rekan.
Namun, diduga kondisi di sekitar sungai licin.
Korban terpeleset hingga tubuhnya jatuh ke air.
Baca juga: Bejat! Kakek di Blora Setubuhi Anak Tiri di Bawah Umur Sebanyak 7 Kali, Korban Kini Hamil 3 Bulan
“Korban kemudian terseret arus sehingga tidak bisa menyelamatkan diri,” kata Nanda.
Disebutkan, rekan korban sempat berupaya menolong.
namun arus sungai yang deras membuat korban tenggelam.
Detik-detik Siswa SMA di Lumajang Tewas Tenggelam di Pemandian Selokambang seusai Praktik Renang
Seorang siswa SMA di Lumajang, Jawa Timur meninggal dunia lantaran tenggelam setelah mengikuti ujian praktik renang di Pemandian Alam Selokambang.
Siswa SMA tersebut tewas kehabisan nafas di pemandian pada Rabu, (31/1/2024).
Dalam insiden ini korban tewas berinisial MR berusia 18 tahun.
Korban merupakan warga Desa Labruk, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang,
Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Mohammad Idtian Akbar, yang saat itu mendampingi 20 siswa untuk ujian praktek renang mengatakan, korban tenggelam saat berlatih pernapasan
Menurutnya, usai ujian praktik selesai, ia membebaskan siswa siswinya yang bisa berenang untuk bermain.
Baca juga: Remaja 14 Tahun Tenggelam saat Nekat Seberangi Selat Inggris Pakai Kapal Karet, Teriak Minta Tolong!
Saat itu, kata Akbar, korban tampak menyendiri dan melakukan latihan pernapasan sendiri di salah satu sudut kolam.
Namun, saat menyelam ke dalam air sambil menahan napas, siswa tersebut tidak kunjung kembali ke permukaan.
"Ya mungkin luput dari pantauan saya, Rafli itu tiba-tiba menyendiri tidak sama temannya, latihan pernapasan ajar tenggelam tahan napas terus tidak kembali lama," kata Akbar di Lumajang.
Akbar menuturkan, korban sebenarnya bisa berenang.
Bahkan, dalam ujian praktik, Rafli mendapatkan nilai 9.
Selain itu, kedalaman kolam di pemandian alam Selokambang 160 sentimeter.
Baca juga: Terpeleset dan Terjatuh saat Bermain di Pinggir Danau JGC Cakung, 2 Orang Bocah Tenggelam, 1 Tewas
"Kalau Rafli bisa berenang, nilainya di atas rata-rata temannya.
Mungkin kalau kedalaman 160-an itu," tuturnya.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Sumbersuko Aiptu Waluyo mengatakan, korban bermain tahan napas bersama dua orang temannya.
Namun, saat dua temannya muncul ke permukaan, korban belum terlihat.
Hingga pada akhirnya korban diangkat ke permukaan.
Saat diangkat, terang Waluyo, korban memang sudah tidak sadarkan diri.
Baca juga: DETIK-DETIK Gadis Remaja Hilang Tenggelam di Bekas Galian Tambang Batu Konawe, Ditemukan Tewas
Namun, masih bernapas walaupun detak nadinya lemah.
"Korban berenang dan bermain dengan teman-temannya bermain tahan napas ada tiga siswa bermain tahan napas, dua temannya ini sudah muncul sedangkan yang satu belum muncul akhirnya temannya itu menolong korban dan dipinggirkan di kolam pinggir kolam ternyata korban sudah tidak sadarkan diri namun masih bernapas," terang Waluyo.
Waluyo mengatakan, kasus ini kini telah ditangani oleh Satreskrim Polres Lumajang.
Namun, pihaknya menjelaskan telah memeriksa empat orang saksi.
"Hal-hal dalam kasus ini kita terima laporannya terus kita limpahkan ke Polres Lumajang jadi wewenangnya nanti ada di Polres Lumajang," pungkasnya.
Insiden ini sontak membuat geger warga setempat.
Teman-teman korban pun terpukul atas adanya insiden memilukan tersebut.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com