Berita Viral

Heinz B, Miliarder Paling Hemat di Dunia, Makan Pilih Ambil di Sampah, Sebulan Keluarkan Rp 84 Ribu

Editor: Sinta Manila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Heinz B memilih hidup seperti tunawismawan meski dia seorang miliarder

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penampilannya bak gelandangan, akan tetapi kakek-kakek ini terkenal seantero jagad.

Dia terkenal karena cara hidupnya yang sangat 'frugal' sehingga mampu mengumpulkan kekayaan sangat fantastis.

Dalam pengakuannya di sebuah laman, kakek ini nyatanya hanya cukup mengeluarkan uang 5 Euro atau Rp 84.493 sebulan.

Baca juga: Menolak Tua, 8 Nenek-nenek Ini Bentuk Grup Rap Suni and the Seven Princesses, Kece Tampil Gombrong

Dia adalah Heinz B, seorang kakek berusia 80 tahun yang hidup di Jerman.

Dia bertahan hidup dari makanan dan barang yang ditemukan di tempat sampah.

Kakek bernama Heinz B. itu bahkan berpenampilan seperti seorang gelandangan yang tidak punya apa-apa.

Tapi aslinya dia punya banyak uang di bank dan memiliki sepuluh properti atas namanya.

Baca juga: Jarak Rumahnya ke Kampus Jauh, Mahasiswa Ini Tak Mau Sewa Asrama, Pilih PP Naik Pesawat: Lebih Hemat

Heinz mengaku tidak terlalu memerlukan uang dan menyukai hidup dari jalanan.

Gaya hidup tersebut membuatnya dijuluki sebagai jutawan paling hemat di dunia.

Heinz B memilih hidup seperti tunawismawan meski dia seorang miliarder (The Sun)

Cara Heinz B. hidup dari jalanan

Heinz B. (80) menjalani hidupnya dengan makan makanan dan memakai barang-barang yang ditemukan di tempat sampah.

Sebelum pensiun, Heinz bekerja sebagai pejabat senior sekaligus insinyur kelistrikan di kantor telekomunikasi.

Dikutip dari Oddity Central (21/2/2024), Heinz menghabiskan sebagian besar waktunya menimbun barang-barang yang dibuang orang lain.

Dia akan mengayuh sepedanya berkeliling Kota Daarmstadt, kota di barat daya Jerman, untuk mengumpulkan sampah.

Selain mengambil barang-barang yang dibuang orang lain, dia juga mengambil sisa-sisa makanan yang ditemukan di tempat sampah. 

Heinz mengaku mungkin memakai uang hanya untuk berbelanja minyak goreng atau semacamnya jika habis.

Dia juga mengklaim hanya menghabiskan uang 5 Euro atau Rp 84.493 sebulan.

Baca juga: SOSOK Lukas Kolo Guru SMP di NTT, Sabar Puluhan Tahun Belum Digaji, Tinggal di Sekolah: Hemat Biaya

Dia memungut sisa makanan dari tempat sampah karena melihat banyak orang yang boros dan suka membuang makanan.

Menurutnya, orang-orang itu justru membuang uang yang bisa digunakan memberi makan sekeluarga.

“Saya hidup hemat, begitulah saya tumbuh dewasa!" serunya, dikutip dari The Sun (14/2/2024).

Baca juga: 17 Bulan Izin Sakit Masih Terima Gaji dan Bonus, Karyawan Ini Ternyata Diam-diam Malah Kuliah Lagi

Heinz B memilih hidup seperti tunawismawan meski dia seorang miliarder (Kolase dari The Sun dan Kompas.com)

Heinz menjelaskan, dia hidup hemat karena tidak terlalu butuh uang untuk bertahan hidup.

Dia senang hidup dari makanan yang ditemukan di tempat sampah dan menimbun barang yang dibuang orang lain.

Selain makan dari sampah, tetangga sekitar rumahnya sering menggantungkan makanan yang sudah dibuang dan kedaluwarsa di pagar rumah Heinz.

Sebagai imbalan, kakek itu akan memberi mereka barang-barang yang kualitasnya masih bagus dari timbunan sampah di kebun rumahnya.

Heinz memang suka mengumpulkan barang yang dia temukan di jalan. Namun, barang itu hanya yang bisa dibawa dengan sepeda sebagai alat transportasi utamanya.

Aslinya orang kaya

Heinz diketahui hanya memiliki 15 euro atau sekitar Rp 253.479 dalam rekeningnya per 2024. Namun, rekening itu kosong karena dia baru membeli rumah sebagai properti kesepuluh atas namanya.

Pria itu menarik 700.000 euro atau Rp 11.829.020.448 dari rekening untuk beli rumah.

Uang 100.000 euro atau Rp 1.689.860.064 ditransfer ke deposito berjangka untuk menghasilkan bunga.

Meski tampak miskin, Heinz tahu cara menambah kekayaannya. Dia juga punya tujuh rumah dan dua apartemen yang sebagian disewakan.

Karena sudah tidak bekerja, mantan pekerja listrik itu mendapat uang pensiunan 3.600 euro atau lebih dari Rp 60 juta ditambah dana lain 156 euro atau Rp 2,6 juta.

Namun, dia hanya memakai uang itu untuk membayar laptop dan kuota internet. Dia tidak pakai ponsel karena akan mengeluarkan biaya tambahan 10 euro (Rp 170.000).

Kesepuluh properti yang Heinz miliki berada di sekitar daerahnya. Ini membuat dia hanya tinggal pergi ke properti itu dengan sepeda jika perlu perbaikan.

Heinz B memilih hidup seperti tunawismawan meski dia seorang miliarder (The Sun)

Uniknya, dia tidak mau membayar orang untuk memperbaiki kerusakan di properti tersebut dan memilih melakukannya sendiri. Heinz tidak mau membayar 55 euro (Rp 930.000) hanya untuk perbaikan setengah jam.

Sebagian besar rumahnya bahkan tidak disewakan karena biaya sewa tidak dapat menutupi biaya pemeliharaannya. Dia juga tidak butuh uang tambahan dari penyewaan properti itu.

Walau tidak disewakan, Heinz sengaja menggunakan uangnya ke bisnis real estate karena menilai kerugian inflasi di bidang tersebut paling rendah.

Kini setelah berusia lanjut, Heinz mengaku tidak punya rencana akan mewariskan properti-properti tersebut kepada siapa. 

“Saya punya beberapa sepupu jauh, tapi mereka tidak bisa membayar pajak warisan," ujar dia.

Karena tidak memiliki orang yang bisa diajak berbagi, dia mempertimbangkan akan memberikan rumah kepada penyewanya.

Artikel diolah dari Kompas.com