TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kecelakaan maut tol Cikampek banyak memakan korban, 13 kantong jenazah di gunakan.
Terjadi kecelakaan maut yang melibatkan beberapa kendaraan di Tol Cikampek K 58, Karawang, Jawa Barat.
Kecelakaan tersebut terjadi pada Senin (8/4/2024) pada di saat lalu lalang kendaraan mudik 2024.
Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, ada 13 kantong jenazah yang dibawa dari lokasi kecelakaan.
Semua korban, kata Wirdhanto, berasal dari mobil Gran Max bernomor polisi B 1635 BKT asal Jakarta.
STNK mobil Gran Max atas nama Yanti Setiawan Budidarma, beralamat di Jalan Duren No 16 RT 003 RW 009, Kelurahan Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Kalikangkung, 4 Mobil Ringsek, Pentingnya Jaga Jarak Aman 3 Detik Saat Mudik
"Untuk (informasi) sementara, di dalam mobil (Gran Max) tidak ada yang selamat, semua meninggal dunia," ujar Wirdhanto di RSUD Karawang, Senin, dikutip dari tayangan Kompas TV
Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, semua korban meninggal mengalami luka bakar.
Baru satu korban tewas telah teridentifikasi. Namun, Aan menyebut pihaknya akan memastikan lagi identitas korban.
"Di dalam (RSUD Karawang) sudah ada tim Inafis, DVI, yang akan mengidentifikasi. (Korban) luka bakar, ada enam mayat masih utuh yang sedang diidentifikasi dan ada satu dari data inafis kita yang alamatnya di Kudus. Ini identik, tapi kita pastikan," ujar Aan di RSUD Karawang.
Sebelumnya diberitakan, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyebut ada 12 kantong jenazah yang dibawa ke RSUD Karawang yang berasal dari kecelakaan Tol Cikampek Km 58.
Kecelakaan melibatkan Gran Max, Terios, dan sebuah bus.
Peristiwa ini bermula ketika sebuah mobil dari arah Jakarta melalui jalur contraflow di Tol Cikampek Km 58.
Namun, mobil Gran Max oleng dan menabrak bus menuju Bandung-Jakarta. Kemudian datang mobil Terios mencoba menghindar, tapi menabrak mobil yang sebelumnya menabrak bus.
Kedua mobil akhirnya bertabrakan dan terbakar.
Awal Mula Kecelakaan Beruntun Tol Cikampek Km 58, Diduga Sopir Granmax Mengantuk di Jalur Contraflow
Kecelakaan ini melibatkan kendaraan-kendaaan yang sedang menuju arah mudik ke kampung halaman.
Dua mobil terbakar habis, banyak korban berjatuhkan akibat insiden ini.
Kecelakaan yang melibatkan sebuah bus dan dua mobil tersebut mengakibatkan kendaraan yang terlibat terbakar.
Pantauan dari tayangan Kompas TV, kecelakaan diduga bermula saat sebuah mobil pribadi yang melaju dari arah Jakarta ke arah timur melalui jalur contraflow di Tol Cikampek Km 58.
Sopir mobil Granmax diduga mengantuk hingga akhirnya oleng dan menabrak bus dari arah yang berlawanan.
Kemudian, datang mobil lainnya yang mencoba menghindar, tetapi menabrak Granmax yang sebelumnya menabrak bus. Kedua mobil tersebut pun bertabrakan dan terbakar.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Tol Jakarta-Cikampek KM 58 H-2 Lebaran, 2 Mobil Terbakar, 7 Jenazah Dievakuasi
Ada 12 kantong jenazah
Petugas dari kepolisian dan Jasa Marga dilaporkan telah berada di lokasi untuk melakukan evakuasi.
Dari pantauan jurnalis Kompas TV di lokasi, sudah ada beberapa kantong jenazah yang dimasukkan ke dalam ambulans.
Berdasarkan informasi dari tim Inafis Polri, salah satu jenazah tersebut merupakan sopir dari mobil yang terlibat dalam kecelakaan.
Sementara itu, polisi menyampaikan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan di Tol Cikampek.
"Akan ada tim yang datang ke TKP ini," ujar Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan di TKP.
Dia mengungkapkan, ada satu korban dari bus yang mengalami luka berat, yakni kernet bus.
Dari kendaraan Terios, polisi menemukan satu korban yang mengalami luka ringan.
Kemudian, dari Grandmax, kendaraan yang diduga oleng, polisi mengevakuasi 12 kantong.
"Kita ada 12 kantong mayat tadi yang kita bawa ke RSUD Karawang.
Jadi kita belum bisa mengidentifikasi karena korban seluruhnya luka bakar," tuturnya.
"Kita belum tahu korbannya berapa, tapi ada 12 kantong yang dibawa ke RSUD," sambungnya.
Berkenaan dengan kecelakaan beruntun, pihaknya menegaskan akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan contraflow, lantaran diduga dilaksanakan di jam-jam mengantuk.
"Untuk para pengemudi, pastikan siapkan fisik prima dan kendaraan, kalau lelah silakan berhenti karena tubuh ini tidak bisa dipaksakan," imbaunya.
(TribunNewsmaker.com/Kompas.com)